Sabtu, 11 Oktober 2008

MENGHADAPI KRISIS DUNIA

MENGHADAPI KRISIS DUNIA

Oleh Fauzan Al-Anshari

(Penulis Buku Proses Berakhirnya Dunia)

Akar Krisis

Perlu diketahui bersama bahwa setiap masalah pasti ada akarnya. Masalah apa pun pasti ada solusinya, jadi tak perlu panik. Manusia ditantang untuk menemukan solusi yang tepat tanpa membawa dampak lebih buruk. Allah swt sebagai pencipta alam semesta tidak mungkin menurunkan beban masalah kepada manusia tanpa memberikan kemampuan untuk mengatasinya (QS.2:286). Dengan bekal wahyu dan akal, manusia akan mampu keluar dari krisis multidimensional.

Allah swt menciptakan bumi dan segala isinya ini untuk manusia, sekedar ujian kenikmatan sesaat, agar Dia mengetahui siapa yang terbaik diantara mereka. Akhirnya semua akan kembali menjadi tanah kering (QS.18:7-8). Teorinya, tidak mungkin ada manusia sejak Nabi Adam as sampai manusia terakhir nanti mati kelaparan gara-gara tak tersedia makanan, kecuali makanannya dirampok oleh orang lain. Maka, kerakusanlah yang menjadi akar persoalan yang melahirkan berbagai krisis, termasuk krisis pangan dunia.

Mari kita perhatikan sebuah atsar yang ditulis oleh Kildah bin Zaid bin Barokah dan disimpan di perpustakaan Darul Kitab Khonah di Turki yang dapat memberikan informasi tentang akar krisis energi dunia:

“Dan peperangan di sebuah negeri yang lebih kecil daripada tulang ekor (Kuwait, pen.) yang menghimpun semua penduduk dunia (37 negara koalisi pimpinan AS, pen.), seakan-akan ia adalah negara paling kaya yang sedang berpesta pora. Amir di negeri itu (Kuwait, pen.) menyerahkan panjinya kepada seorang pemimpin kejahatan (George Bush dan anaknya, pen.) yang datang dari pantai jauh di Barat (Amerika, pen), sebagai awal proses berakhirnya zaman. Maka pemimpin kejahatan itu mengumpulkan semua suaranya dari seluruh dunia untuk mengembalikan singgasana sang raja. (Pasukan koalisi, pen.) menghancurkan Irak dalam pembantaian demi pembantaian, yang merupakan awal proses berakhirnya zaman…”

Pada 2 Agustus 1990 pasukan Irak menginvasi Kuwait. Invasi tersebut menjadi kunci masuknya tentara koalisi pimpinan Amerika ke Jazirah Arab. Semua hanyalah rekayasa Amerika untuk menguasai oil and gold di sana. Amerika mengkudeta Irak dengan alasan karena menyimpan senjata pemusnah massal (weapon mass destruciton), itu hanyalah akal–akalan saja. Amerika mengincar kandungan minyak dan emas yang terdapat di Irak. Melalui satelit bersensor tinggi, ditemukanlah kandungan minyak yang sangat besar di Irak dan gunung emas di bawah sungai Eufrat, seperti yang disabdakan Rasulullah saw. Amerika dengan penuh nafsu dan tak tahu malu ingin menguasai Irak, sebelum negara lain mendahuluinya. Rasulullah saw bersabda: ”Akan muncul barang–barang tambang, dan akan datang pula ke sana sejahat- jahat makhluk Alloh”. [HR. Baihaqi].

Irak adalah produsen minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi yang sudah tunduk pada Amerika. Namun impian Bush untuk memompa minyak Irak menjadi buyar setelah mendapatkan perlawanan sengit dari mujahidin Irak sampai sekarang. Sehingga produksi minyak Irak turun drastis sampai tak mampu lagi menjalankan roda mesin perang di sana, kecuali harus disubsidi dengan biaya sangat tinggi. Henry Kissinger, Komisaris Utama PT Freeport Indonesia menyebutkan secara fantastis bahwa anggaran perang AS tahun 2008 sebesar $US 3T atau $US 10M perhari.

Harga minyak mulai menembus angka $US 100 per barel. Dampaknya langsung menerpa kredit perumahan. Bank pembiayaan pun mulai oleng. Lehman Brothers mulai pailit. Perusahaan asuransi raksasa AIG menyusul kolaps. Bursa saham terbesar di dunia di Wall Street mencatat rekor terburuk sejak 1930. Ancaman depresi pun kian menganga. Senat AS segera mengucurkan dana talangan sebesar $US 700 Milyar. Keuangan dunia memasuki masa krisis, bukan lagi resesi, tapi depresi.

Leo Zagami, mantan anggota the Comitato Esecutivo Massonico - Masonic Executive Committee (MEC) of Monte Carlo, anggota Freemasonry tingkat 33, dan salah seorang pimpinan kelompok Loji Setan P2 (Propaganda 2) Freemasonry. Dia adalah seorang ”pangeran” yang dipersiapkan untuk mengambil alih pimpinan Illuminati dari “raja” Licio Gelli yang sudah tua. Ia masuk Islam Juni 2006, mengatakan:

Mulai tahun 2010 Anda akan mulai merasakan perubahan suasana secara besar-besaran, dan pada tahun 2012 Anda akan melihat dengan jelas berakhirnya peradaban ini dengan mata kepala kita sendiri … akan terjadi total NAZIFIKASI negara-negara Barat pada tahun 2010, sebelumnya terjadi kondisi perekonomian yang sangat buruk yang akibatnya akan dirasakan setiap orang. Kemudian ketegangan sosial akan memuncak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan pada akhirnya menjadi konflik internal pada tahun 2012, yaitu PERANG SAUDARA”

Siapa Mereka?

Meyer Amschel Rothschild seorang Yahudi raja perbankan dunia mengatakan: “Beri aku kesempatan untuk mengendalikan ekonomi suatu bangsa, dan aku tidak akan mempedulikan siapa yang jadi penguasa.” James Abram Garfield, Presiden Amerika ke-20 dan anggota Freemason tingkat 33 (tertinggi) mengatakan: “Barangsiapa mampu mengendalikan uang dan perekonomian suatu bangsa, maka dia akan menguasai bangsa tersebut”. Di samping Rothschild, ada pula Goerge Soros, tokoh di balik krisis moneter Asia tahun 1997 yang juga Yahudi, mereka berhasil mendirikan World Bank dan IMF yang semuanya berkantor di Amerika. Roda perekonomian Amerika bahkan dunia mampu mereka kendalikan. Jadi, dari segi ekonomi Amerika dikuasai Yahudi.

Setelah dirasakan sel-sel Yahudi bagai virus yang menyebar sampai tulang sumsum negara USA, maka Presiden Amerika ke-23 Benyamin Franklin mengatakan: “Ada bahaya besar mengancam Amerika, bahaya itu adalah orang-orang Yahudi, di bumi mana pun Yahudi berada, mereka selalu berusaha menurunkan tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi, seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol. Sejak lebih 1700 tahun orang-orang Yahudi mengeluhkan nasib yang mereka alami, karena mereka telah diusir dari bumi pertiwi, padahal mereka tidak lain adalah binatang vampir, yang selalu menghisap darah manusia. Jika orang-orang Yahudi tidak disingkirkan dari Amerika dengan kekuatan undang-undang, maka dalam 100 tahun mendatang mereka akan menguasai dan menghancurkan kita dengan mengganti bentuk pemerintahan yang telah kita perjuangkan dengan pengorbanan darah, nyawa, harta dan kemerdekaan kita. Seandainya orang-orang Yahudi itu tidak diusir dari Amerika dalam waktu 200 tahun mendatang, anak cucu kita nanti akan bekerja di ladang-ladang untuk memberi makan kepada orang-orang Yahudi itu. Sementara itu, orang-orang Yahudi akan menghitung-hitung uang dengan tangan mereka di berbagai perusahaan kalangan kita. Aku ingatkan kepada anda sekalian! Kalau anda tidak menyingkirkan orang-orang Yahudi dari Amerika untuk selamanya, maka anak cucu dan cicit kalian akan memangil-manggil nama kalian dari atas liang kubur kelak. Pikiran yang ada di benak orang-orang Yahudi tidak seperti yang ada pada orang–orang Nasrani Amerika, meski mereka hidup bersama kita selama beberapa generasi, mereka tidak akan pernah berubah sebagaimana macan tutul tidak bisa mengubah warna tutul kulitnya. Mereka akan menghapus institusi kita. Oleh karena itu, mereka harus disingkirkan dengan kekuatan konstitusi”.

Kesadaran tersebut sudah terlambat, karena kekuatan Yahudi sudah sangat menggurita, sehingga usaha untuk membuat undang-undang pengaturan terhadap imigran Yahudi tidak berhasil dilakukan, sehingga apa yang dikhawatirkan Presiden Benyamin Franklin sekarang ini benar-benar sudah terjadi. Penyembahan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi terhadap anak sapi yang terbuat dari emas murni merupakan isyarat bagi kita bahwa mereka memiliki kecenderungan hidup pada orientasi kebendaan, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an (QS.2:96), mereka adalah kaum yang sangat rakus terhadap kehidupan dunia.

Jalan Keluar

Pertama, kemandirian di bidang ekonomi adalah syarat mutlak untuk menuju kesejahteraan rakyat. Mari kita gali bersama kekayaan bumi yang masih terpendam guna cepat melunasi hutang-hutang kita yang berkepanjangan. Prof. J.S. Malan, seorang ekonom dari Universitas Sao Paolo mengingatkan: “Setiap bangsa akan menanggung hutang yang berat dan mereka tidak akan mampu membayarnya, sehingga mereka harus menebusnya sebagai budak yang setia dan patuh terhadap perintah (IMF). Kekuatan IMF sangat absolut, sehingga tidak ada satu negara pun yang mampu mendapatkan satu sen pun kecuali atas persetujuan dan arahan dari IMF". Peringatan tersebut selaras dengan firman Alloh SWT:

“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu ambil teman kepercayaan dari luar kalanganmu (Yahudi), karena mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kesengsaraan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan di hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan tanda-tandanya jika kamu memahaminya”. [QS. Ali Imron:118]

Untuk mengambil teman dari kalangan Yahudi saja kita dilarang oleh Alloh SWT, berarti hukumnya haram. Apalagi mengambil mereka sebagai teman kepercayaan, jelas lebih berat lagi hukumnya. Lalu apa akibatnya? Jangan ditanya lagi, kondisi perekonomian kita yang memprihatinkan inilah sebagai bukti dari jawabannya.

Kedua, contohlah peran Nabi Yusuf as yang sangat pandai dan jeli di dalam mengatur logistik negara. Berdasar mimpi yang merupakan wahyu bagi seorang nabi, maka ta’birnya: negara Mesir akan menikmati panen raya selama 7 tahun, tetapi setelah itu akan mengalami paceklik dan krisis pangan selama 7 tahun juga. Maka dipersiapkanlah kebutuhan pangan seluruh rakyatnya untuk jangka waktu 7 tahun paceklik dengan berhemat saat menikmati panen rayanya. Bagaimana dengan pemerintah Indonesia? Kita justru tertipu dengan Super Toy!

Ketiga, berdasarkan nubuat (prediksi) Qur’ani, nubuat Nabawi, nubuat Shahabi dan nubuat Kitabi, krisis pangan dunia tidak akan lama lagi terjadi. Untuk itu, hentikan dulu anggaran-anggaran yang kurang bermanfaat, prioritaskan untuk penyediaan logistik bagi seluruh rakyat, yang akan dimanfaatkan pada saatnya nanti.

Keempat, sempatkan dan sediakan anggaran darurat untuk mengkaji masalah-masalah nubuat ini agar kita tidak hanya berorientasi materialistik rasionalistik. Sebagai bangsa dengan mayoritas umat Islam, memahami masalah nubuat menjadi sebuah keniscayaan sehingga kesadaran tidak terlambat, karena kesadaran yang terlambat tiada guna. Wallahu a’lam.


Link ke: http://tegakluruskelangit.blogspot.com/2008/08/diskusi2-berdayakan-ekonomi-umat_30.html

Posting Komentar