Senin, 16 Maret 2009

PERJALANAN UMROH BONEK


Sambungan dari :

http://dj2islam.multiply.com/notes/item/42 juncto

http://dj2islam.multiply.com/notes/item/41

juncto

http://dj2islam.multiply.com/journal/item/111/

Tulisan ini hanya sekedar untuk berbagi pengalaman, bagaimana bisa melakukan ibadah umroh dengan biaya yang relatif murah tanpa perlu memanfaatkan jasa perusahaan travel.
Sesuai dengan yang selalu dilakukan oleh penulis jika merasakan rindu suasana ibadah dan nuansa spiritual ditanah tempat kelahiran agama Islam sebagai agama yang kita yakini kebenarannya.

Syarat-syaratnya gampang kok, antara lain, nekad, sehat. ya tentu punya duit ala kadarnya di luar tiket pesawat dan yang paling penting adalah antimo..obat anti mabok., kemudian punya teman yang warga negara arab saudi.

CARANYA BEGINI:
1, Telepon atau kirim e-mail ke kawan kita yang warga negara Arab saudi untuk mengundang kita datang ketempatnya untuk umroh, sebagai penjamin selama di Arab Saudi, yang kemudian kawan tersebut membalas surat kita dalam posisi sebagai pengundang dengan melampirkan surat pengantar buat kita ke Kedutaan Arab Saudi di Indonesia untuk meminta visa umroh jangan lupa melampirkan tiket pesawat return selalu lebih murah, apalagi jika tidak bosan di pesawat dengan airline yang suka transit-transit malah harga tiket return bisa sama dengan harga tiket one way, tapi biasanya return tiket harganya 60 sampai 70 % lbh murah dari tarif resmi .

Ada juga airline yang murah meriah tapi tidak bisa langsung ke Madinah, sebab mendaratnya hanya di Jedah, dijamin tobat-tobat deh sebab penerbangan yang waktu tempuhnya sekitar paling lama antara 9-10 jam bisa-bisa malah menjadi 28 jam…Klenger jadinya. Atau kalau mau lebih gendeng naik pesawat cargo seperti feedex express, yang penting punya channel di perusahaan tersebut, yang punya penyakit bosan jangan deh karena Jakarta-Jedah bisa ditempuh 2 malam 3 hari, tapi buat para petualang sejati ini harus dicoba.


2. Supaya tidak berat-beratin dari Indonesia kita tidak perlu membawa pakaian ihram, bekal kita cukup 3 celana katun (termasuk yg dipakai) 3 baju (termasuk yang dipakai), 2 box celana dalam kertas disposible, sikat gigi yg sudah dipatahkan tangkainya, satu tube odol kecil, cukup pakai sandal gunung yg harganya 30 sampai 40 ribuan banyak di jual di kaki lima.

Dengan backpack kita tidak perlu urus-urus atau masukin barang di bagasi cukup di cabin saja.


3. Ok..sekarang kita sudah ada di airport, kebetulan saat ini tujuan langsung Madinah, ketika di airport, tentu kita harus bayar fiscal kan….nah di negara korup ini fiscal juga bisa diakal-akalinhanya buat yang pengalaman bisa bayar hanya separo dari tarif resmi.

Jam 1 atau 2 Siang waktu Jakarta setelah boarding, begitu duduk langsung embat 2 butir antimo…sebab setidak-tidaknya untuk boarding dengan pesawat sekelas boeing 747/400 membutuhkan waktu 30 s/d 45 menit.


4. Begitu pesawat take off saat inilah perlunya antimo, karena kita sudah klengerr, tiduuuuuuuuur melulu, paling-paling terbangun 4 atau 5 jam kemudian, atau memang dibangunkan oleh pramugari, jika ada keperluan untuk ini itu dan lain-lain, percaya deh walaupun pramugarinya cantik atau cuakeeeepnya nggak ketulungan kita cueeeeeeeeeeeek saja karena mata berat ngantuk berat, bangun sebentar celingak-celinguk, kalau perlu minta makan sedikit, lalu kasih pesan ke pramugari minta tolong bangunkan lagi 1,5 jam atau 1 jam sebelum landing..setelah itu tiduuurrrrrrrrrrrrrrr lagi.

Itulah fungsi antimo (bukan ngiklanin antimo ya), walau ada orang-orang yang bilang kok kampungan pake bawa-bawa antimo segala, kan pesawat-pesawat sekarang nggak bikin mabok seperti jaman pesawat yang masih pakai propeller jaman dulu.

Menjelang landing kita sudah bangun atau dibangunkan..langsung buru-buru ke toilet, cuci muka, sikat gigi dan hajat-hajat manusiawi lainnya.

Dari Toilet kembali duduk panggil pramugarinya minta makan apa adanya saja sekalian kopi, walau dilayanin dengan muka kecut pasti dikasih deh..

Penerbangan kita Jakarta – Madinah kalau tidak salah sekitar antara sekitar 9-10 jam.


5. Sekitar jam 11 atau 12 Malam waktu airport Madinah, karena dipesawat tidur melulu jadi kita dalam kondisi fresh, karena tidak punya bagasi, jadi checkout sangat singkat, keluar pesawat langsung ke pintu imigrasi, biasanya sesuai dengan peraturan kita sudah dijemput oleh yang mengundang kita (itu syarat formal) atau wakilnya…10 menit kita sudah diluar airport, kemudian bla-bla basa-basi sedikit dengan penjemput yang kebetulan kawan kalau ada oleh-oleh untuk dia ya dikasihkan atau dititipkan.

Diparkiran airport sangat banyak kenek-kenek bus atau supir-supir taksi yang teriak haram-haram, itu maksudnya ke Madinah atau mesjid Nabawi..jarak Aiport yang sebenarnya hanya 15 menit tapi karena nunggu-nunggu penumpang yang lain biasanya butuh waktu sekitar 1 jam lagi, kecuali mau naik taksi, walau duit cukup tapi tidak asik, karena tidak dapat kawan paling-paling supir taksi arab yang suka ngomel atau nyanyi-nyanyi sendiri


6. Sekitar jam 1 atau lebih sedikit kita sudah didepan masjid Nabawi, yang saat itu masih di kunci berbeda dengan masjidil haram yang terbuka 24 jam. Diluar pagar mesjid banyak orang-orang pada tiduran atau tidur beneran menunggu pintu gerbang mesjid dibuka.

Sekarang hanya ada dua pilihan mau masuk hotel atau benar-benar jadi petualang…? Kalau masuk hotel ceritanya smooth, tidak perlu dibikinkan cerita kan, tinggal datangi receptionist kasih kartu kredit kelaar tidak asik ceritanya.

Pada saat dikota Madinah inilah kawan-kawan yang baru kenalan di pesawat atau di airport Jakarta pada hilang semua, kecapeaan atau kena jetlag, jadi umumnya pada klenger atau loyo…"terimakasih antimo aku dalam keadaan segar”

Kita cari restoran yang agak familiar orang-orangnya, makan ngopi-ngopi sebentar, tidak berapa lama lagi bertepatan dengan azan yang pertama masjid nabawi pintu gerbang mesjid dibuka, kemudian kita omong-omong sedikit dengan yang jaga restoran, ujung-ujungnya numpang nitip backpack atau ransel kita.


7. Begitu azan pertama dari mesjid Nabawi, pintu gerbang pagar mesjid dibuka, langsung meluncur ke TKP yaitu WC umum nah selesaikan hajat semua disana dari mandi ganti kolor kertas ganti baju, …dsb…dsb.. kecuali sudah diselesaikan semua di restoran tempat nitip backpack tadi.


8. Tepat dipintu mesjid waduh perasaan sudah campur aduk serasa akan berjumpa dengan orang yang sangat kita cintai yaitu Muhammad SAW.

Ingat jangan seperti orang-orang pada umumnya yang sangat terkagum-kagum kepada bentuk bangunan mesjid yang memang megah tapi KAGUM DAN TUNDUKLAH KEPADA PENCIPTA DARI SI PENCIPTA mesjid tersebut.

Sesampainya didalam mesjid jangan lupa sholat tahyatul mesjid, kemudian jika mau sholat tahajud ya sholat tahajud, sekalian dengan niat iklas tanpa napsu & emosi sholat tahajud di raudahpun bukan hal yang sulit seperti yang selalu menjadi bahan cerita-cerita orang.

Jika ingin ziarah ke makam Rasulullah silahkan…untuk melepaskan bendungan air mata rindu yang selama ini tertahan..

Kemudian untuk menunggu waktu subuh, kita bisa mengaji atau sholat tahajud.


9. Setelah sholat Tahajud, kemudian kita kembali ke restoran tempat menitipkan backpack, sarapan pagi celingak-celinguk sebentar, barangkali kita akan menemukan kawan-kawan baru, InsyaAllah akan ketemu, tapi mereka InsyaAllah juga jarang mungkin tidak ada yang modal nekad seperti kita.

Setelah keliling kota Madinah sebentar (kalau mau), ingat kota Madinah jaman nabi ya sebesar mesjid Nabawi sekarang jadi jangan bayangkan kota Madinah seperti yang seperti kota modern saat ini.

Di Madinah ada beberapa pilihan mau lama-lama sepuasnya atau mau segera umroh ke Makkah….? Dan itu juga ada 2 pilihan mau naik pesawat ke Makkah atau jalan darat yang unsur petulangannya lebih bisa dinikmati.

Oke..sekarang pilihan kita yang jalan darat, supaya bisa membayangkan bagaimana situasi dizaman Rasululullah, dengan perjelanan disela-selan antara bukit-bukit batu dan membelah gurun pasir.

Setelah puas di Madinah dan sekitarnya, baik mendatangi situs-situs bersejarah maupun hanya ber iktiqaf di mesjid Nabawi.


10. Kita sekarang menuju ke stasiun bus yang menuju Makkah, jangan lupa kita tanyakan kepada supir bus tujuan Makkah yang harus melewati kota Yalamlam, karena menurut sejarahnya semua jamaah haji atau umroh yang berasal dari Asia Tenggara niat umrohdan miqotnya adalah di Ya’lamlam, tapi yang penting dari manapun kotanya harus dari luar kota Makkah.
Terserah deh mau dari kota mana, bisa juga dari Bir Ali yang masih dekat Madinah atau juga dr Jedah ataupun hanya sekedar dari Tan’im yang sangat dekat sekali dari kota Mekah yaitu hanya 5 km.

Semangkin jauh mutar-mutar kelililing-keliling buat penulis semangkin mantab unsur adrenalinnya semangkin nikmat, apalagi kalau kesasar semangkin suuurrrrrrrrrr…..sebenarnya perjalanan ini sangat banyak yang disinggahi, sampai ke Hudaybiyah, Riyadh, Dammam, Khobar, Dhahran, Ta'if, Badar, Zatu Irq, Wadi Nakhlah. dan lain-lain, tapi untuk mempersingkatnya cerita ini langsung saja ditujukan ke Makkah untuk umroh.

Oke kita sekarang di Yalamlam yang jaraknya sekitar 120 km dari kota Makkah, dimesjid Yalamlam barulah kita membeli kain ihram yang banyak dijual disekitar mesjid, tergantung musimnya, jika bulan-bulan April sampai Agustus beli saja yang agak tipisan harganya sekitar 20 Real…kalau pintar nawar malah bisa dapat separohnya, yang penting kita akrab, apalagi kalau pintar ngobrol dan memegang sambil elus jenggot dia bisa-bisa gratis.., bingung juga sih itu arab kok suka dipegang jenggotnya...?

Di Yalamlam dikota inilah kita mengambil miqat dan meniatkan umrah, mandi sebersih-bersihnya, niat umrah, pakai ihram, kemudian langsung naik bus lagi menuju kota Makkah, yang ditempuh bisa 1 jam atau bahkan 3 jam, tergantung maunya kita dan pilihan kendaraan atau bus kita.

Ingat diatas bus dari manapun jalannya dalam jarak seberapapun jangan paksakan mata melek, kalau mau tertidur ya tidurlah, karena biasanya supir bus jika tahu kita adalah jamaah haji atau umrah akan selalu mengingatkan atau membangunkan kita untuk melakukan rukun-rukun haji atau umrah, salah satunya adalah niat atau sekedar melakukan talbiyah menjelang memasuki kota Makkah.


11. Sesampainya diterminal bus di Makkah, tujuan pertama adalah loker – loker yang disewakan…kita masukkan backpack, kemudian memperbaharui wudhu langsung masuk kedalam masjidil haram, dimesjid ini tidak ada tahyatul mesjid, jadi langsung saja thawaf ifadah, syai, kemudian tahalul, selesailah umroh kita…kemudian istirahat menunggu waktu-waktu sholat fardhu yang diisi dengan segala macam kegiatan, dari mau belajar fiqih, tauhid, dan … tasawuf biasanya yang tasawuf lebih banyak di Madinah tapi di Mekkah pun ada dengan bisik-bisik dan suara pelan, semuanya dilakukan di bawah-bawah tiang-tiang atau pilar mesjid dengan kelompok-kelompok kecil.

Dan jika jeli pintar serta cerdas mengamati kita dapat menemukan kelompok-kelompok mujahidin dari seluruh dunia…biasanya mereka ada pada hari Jum’at dan sholatnya di lantai 3 masjidil haram, setelah sholat mereka mencar membentuk kelompok-kelompok kecil, dibalik struktur-struktur bangunan atau kubah-kubah kecil diatap mesjid..lalu pergi lagi…kemudian akan ketemu lagi di luar sekitar masjidil haram duduk-duduk lesehan, usahakan ikut nimbrung makan bareng-bareng dengan mereka satu tampah besar banyak tangan yang nyodok seperti rebutan. asal jangan ikut geli ketika melihat mereka mengisap jari-jari tangannya sebagai pengganti cuci tangan, tapi cuek sajalah...kalau perlu kitapun demikian...ashhoyyyyyyyy...

Percayalah mereka sangat ramah-ramah sekali dan jenggot-jenggotnya tercukur rapi, berbeda dengan dulu-dulu pertama penulis menemui mereka.
Pada tahun-tahun sebelumnya jenggot-jenggotnya berantakan,

Dulu masih ada yang namanya mesjid Bilal di puncak bukit yang sekarang menjadi Istana raja, masih ada mesjid Abu Huraira, yang lebih dikenal sebagai mesjid kucing, dan lain-lain, setiap tahun penulis mendatangi tempat ini setiap tahun juga peninggalan-peninggalan zaman Rasululullah di musnahkan…!, terakhir kesana yang ada hanyalah simbol-simbol kapitalis, materialistis dan hedonism.

Dan yang harus di ingat mereka selalu punya komitmen untuk bertemu lagi, jika salah satu tidak datang dapat dipastikan akan melakukan sholat gaib tanpa menunggu sholat gaib yang selalu dilakukan oleh Imam Masidil Haram setelah sholat-sholat Fardhu.

Di Makkah, tidur tidak jadi problem karena mesjid buka 24 jam, mau cuci baju gampaaang…banyak orang-orang Indonesia yang bisa dimintain tolong. Tinggal kasihkan kemudian jemput lagi dimana kita mengasihkannya…, kalau mau agak susah sedikit ya sudah cuci saja di kamar mandi umum, tapi menjemurnya itu yang problem, harus ditungguin sambil gaya-gayaan se-akan-akan bukan jemur pakaian, karena bisa-bisa dimasukkan kedalam mobil sampah yang keluyuran melulu mengelilingi area mesjid, yang paling gampang ya sudah ke laundry saja yang ongkosnya lebih mahal dari harga pakaian tersebut, puyengkan...?, bukan takut rugi tapi kok kayanya tolol bagusan beli baru saja.

Jika masih mau umrah tambahan, tinggal pakai ihram lagi keluar sebentar keluar kota Makkah ambil miqat, niat lagi masuk Makkah lagi, tawaf sa’i, tahalul, sampai puas…bolak-balik…..tapi apa perlu….? Karena banyak hikmah dan pelajaran dari guru-guru informal yang ada dibawah tiang-tiang mesjid atau tukar menukar informasi dengan kawan-kawan kita dari bumi-bumi jihad…!?


12. Setelah puas di kota Makkah dengan umrahnya, tentu kita harus pulang. ..Ya sudah tawaf wada…

Eit…jangan lupa tiket pesawat kita kan open book…oleh sebab itu, yang penting kita …? gampaaang tinggal masuk kehotel sekalian narik nafas dingin-dingin ac hotel, pilih langsung hotel yang paling mahal kalau perlu yang termahal malah pernah nyasar ke hotel yang ratenya 1800 real/night, disitu ada counter airline-airline, kalau bisa booking dari hotel tersebut…nah kalau awal kedatangan di kota Makkah kita sudah punya jadwal kita bisa langsung ke counter airline tersebut untuk nitip backpack, jadi tidak perlu sewa-sewa loker lagi..tapi kurang asik..seakan-akan kita di perbudak oleh waktu.

Dihotel tersebut, kita dapat dipastikan (pengalaman) akan menemui kawan-kawan kita yang dari Jakarta umrah via travel bisa dipastikan mereka juga akan ngences ngiri dan ngiler dengar pengalaman perjalanan kita.

Karena sudah pernah merasakan bagaimana umroh borjuis yang tidak ada enak-enaknya minus pengalaman spiritual (menurut penulis) oleh sebab itu penulis lebih tertarik menuliskan pengalaman umroh sandal jepit ini dengan variasi deru campur debu, semuanya terasa indah dan nikmat tanpa perlu jadwal, waktu kita yang punya kok.

Misalnya dalam se-tahun kita selalu siapkan waktu 1 atau 1,5 bulan/tahun, maka setelah umrah kita tidak perlu pulang dulu.
Malah jalan lagi, oleh sebab itulah perlunya kita masuk ke hotel-hotel tersebut untuk menyusun jadwal selajutnya, karena disana banyak brosur-brosur.

Di Arab Saudi pengalaman penulis paling lama kita betah 7 atau 8 hari walau paling lama pernah dilakukan oleh penulis adalah satu bulan.

Jika memang ingin meneruskan perjalanan ke-mana-mana lagi berarti tiket yang dipersiapkan adalah tiket one way, karena perjalanan itu kan masih panjang dan terserah mau naik pesawat atau tetap jalan darat, sombong benar kali yaa kalau jalan darat, tapi apa salahnya sepanjang fisik masih kuat, dan kita benar-benar bagaimana merasakan perjalanan-perjalanan di zaman Rasululullah mengunjungi tempat-tempatnya atau tempat-tempat para sahabat Rasulullah…bahkan sampai ke jantung benua Eropa di Perancis dengan sebelumnya ke Iraq, Syria, Libanon, Jerusalem, Yordan, Turkiye, (disini agak lama) Iran, Egypt, Granada, Sevila, Bukhara, nanti insyaAllah dituliskan deh kisahnya.

Yang penting jangan malu berdoa kepada Allah SWT : “YA ALLAH KECILKANLAH BUMI DIBAWAH TELAPAK KAKIKU…!”

Kunci dari semuanya adalah percaya diri nah ini yang tidak ada sekolahnya….

13. Sampai di airport Cengkareng lagi di Jakarta, kemudian…tinggal cari bus jurusan rumah (tidak perlu manja minta dijemput)…turun di terminal naik bajaj ke rumah kebetulan nemu kawan “ dia tanya karena di punggung ada backpack “dari mana bang…?” jawab saja pulang camping….dengan di kepala sudah tersusun rencana jadwal baru perjalanan tahun depan, besoknya ngantor lagi seperti biasa.

Oke nanti akan diceritakan umroh keliling Asia sampai ke negeri china setelah menceritakan eh tuliskan dulu kelililing-keling jalan darat di timur tengah dengan pengalaman 2 malam masuk penjara di Kairo memang kacau itu negeri FIR’AUN…!

Posting Komentar