Manajemen Strategi identik dengan proses memenangi persainagn dalam bisnis. Padahal, secara historis, istilah itu melekat erat pada dunia militer dan aktivitas peperangan. Meski demikian, baik untuk memenangi persaingan bisnis maupun militer, manajemen strategi sama-sama menuntut pemenuhan personel yang terlibat, sistem yang dibangun, kepekaan terhadap perubahan lingkungan, dan kematangan dalam mengawal terwujudnya strategi yang dipergunakan. Ketika menengok perjalanan peperangan Rasulullah saw., kita akan menemukan pemenuhan tuntutan tersebut sehingga berperang dengan kekuatan gabungan musush sebesar apapun dan dimedan bagaimanapun, hampir senantiasa ia menangkan.
Membaca Sirah Nabawiyah, khususnya peristiwa peperangan Rasulullah Saw. dalam pembacaan manajemen strategi memang cukup menarik. Mengingat kitab-kitab sirah yang ada kebanyakan hanya menjawab pertanyaan what, when, where, who, dan how. Tetapi, buku ini menawarkan jawaban dari pertanyaan why dalam perspektif manajemen strategi. Tepat juga jika buku ini dikatakan sebagai buku analisis Sirah Nabawiyah, walapun terbatas pada aspek peperangan saja. Buku ini mencoba menggambarkan satu sisi dari sirah nabi Muhammad Saw. Kemudian dianalisis dalam perspektif ilmu manajemen.
Dalam buku ini, kita bisa menengok perjalanan peperangan Rasulullah Saw., Nabi dengan para pendukungnya bertempur melawan kekuatan gabungan musuh dengan tekad dan kecakapan yang luar biasa, mengalahkan mereka di hampir semua medan pertempuran. Beliau telah menunjukkan kearifan dan kecakapan yang unik dan tiada tandingannya dalam merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan rencana perang. Rencana perangnya canggih dan modern namun sederhana, praktis, lengkap dan realistis sesuai dengan kebutuhan waktu dan tempat.
Rencana gerakan dan strateginya mudah dipahami dan mudah disesuaikan serta diubah tanpa menghadapi kesulitan sesuai dengan perubahan situasi di medan perang. Segi penting dalam rencananya adalah bahwa rencana itu dibuat sesuai dengan prinsip perang, dan tidak ada motif lain yang dapat mempengaruhinya. Sebagai contoh, dalam perang Uhud, ketika situasi berbalik merugikan pihak Muslim akibat kesalahan pasukan pemanah, beliau segera melaksanakan rencana pertahanan alternatif, menempatkan orangnya di belakang posisi mereka sebelumnya, di mana semua pasukannya yang terpencar berkumpul di sekelilingnya dan menggagalkan rencana musuhnya. Juga dalam pertempuran Hunain, beliau melancarkan serangan balasan dengan kecakapan dan kepiawaiannya mengumpulkan dan mengkonsolidasi orangnya yang berpencaran sehingga mengubah kekalahan menjadi kemenangan.
Nabi tidak hanya melakukan persiapan perangnya dengan teliti, tetapi juga menjaga kerahasiaan persiapannya dengan sangat cermat. Tidak ada orang yang tahu apa maksud sebenarnya dari manuver politik pada dalam perang Badar, penaklukan Makkah, perang Tabuk, dll.
Sesungguhnya pelaksanaan rencananya secara mendadak, membantunya menghancurkan moral dan kemauan musuh sebelum pertempuran dimulai. Penggunaan dokter psikologis, unsur kejutan dan kecepatan dalam serangan besar maupun kecil, membuat musuh jatuh mentalnya sebelum berperang. Tujuan utamanya adalah menghentikan serangan musuh dengan kerugian jiwa sekecil mungkin. Beliau menjalankan prinsip ini dengan ketat, dan kalau musuh telah dikalahkan, dimana kemampuan tempur mereka telah dihancurkan, beliau tidak pernah mengejar musuh yang melarikan diri untuk membunuh mereka. Beliau menggunakan pasukannya secara rasional dan berusaha memperkecil resiko kerugiannya, sembari mempertahankan keamanan militer yang wajar. Beliau membentuk unit rahasia dan pasukan komando untuk mencapai tujuan ini.
Buku ini luar biasa dan mudah dipahami; bahwa pemikiran dari angkatan muda selalu ingin mendobrak kebekuan keilmuan. Namun, jelas bahwa pesan yang ingin disampaikan penulis dari buku ini adalah upaya untuk menggugurkan anggapan bahwa romantisme kehidupan Rasulullah Saw. merupakan a historical blessing (kebetulan sejarah). Buku ini juga mengajak agar umat Islam dapat bangkit kembali menjadi kekuatan besar sebagaimana kegemilangan Islam pada masa Rasul Saw, dan para sahabatnya, walaupun lebih kurang dianggap utopis oleh sebagian kalangan. Percayalah buku ini pantas Anda miliki.
Harga: Rp.27.200,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr
Posting Komentar