Senin, 13 Oktober 2008

KUDETA MEKKAH “sejarah yang tak terkuak”


Penulis : Yaroslav Trofimov
Tebal : x + 384 halaman
Osama Bin Laden masih menjadi warga negara Saudi Arabia yang patuh ketika peristiwa itu terjadi di tahun 1979. Namun dia tidak dapat menahan perasaan simpati terhadap pemimpin gerakan tersebut, Juhaiman bin Saif al-Utaibi, dan motif pemberontakannya.
Ketika Osama berpisah dengan rezim Saudi menyusul penyebaran massif pasukan AS di Saudi pada 1990-1991, dia mulai mengulang hampir semua kata demi kata penolakan Juhaiman terhadap keluarga raja.
Seperti Juhaiman, dia menolak kehadiran nonmuslim di tanah Arab, menolak bank-bank yang merusak larangan Islam terhadap riba, sekaligus permainan Saudi dengan kekuatan-kekuatan non-Islam.
Osama juga menghujankan cemoohan kepada Ibn Baz, kepala lembaga keagamaan resmi, yang, setelah mendakwa penyerang Masjid al-Haram, pada 1990 secara formal mengizinkan para prajurit AS masuk ke Saudi (hal 322).
Siapa sebenarnya Juhaiman? Dia merupakan mantan kopral Garda Nasional Saudi, yang bersama iparnya, Muhammad Abdullah al-Qahtani, menggerakkan pemberontakan di Mekkah dengan cara menduduki Masjid al-Haram selama dua pekan.
Ketika pemberontakan itu meletus, belum ada telepon genggam, internet, dan tv satelit, sehingga informasinya tidak tersebar luas di dunia internasional. Rezim Saudi juga bekerja keras menutup kejadian tersebut . Para pelaku utamanya dihukum mati. Sementara para pengikutnya dijebloskan ke penjara.
Orang-orang di Timur Tengah sendiri tahu bahwa peristiwa bersejarah itu telah terjadi di Mekkah, November 1979, bertepatan dengan Muharram 1400 H. Tetapi tidak banyak yang tahu kejadian persisnya seperti apa.
Penulis buku ini, Yaroslav Trofimov, mendapat petunjuk lebih lanjut mengenai peristiwa ini ketika melakukan perjalanan ke Saudi. Dia pun tergugah rasa ingin tahunya. Pada akhir 2005, Yaroslav mulai menyelidiki kejadian itu, dan hasilnya mengejutkan.
Dari hasil investigasinya, dia menyimpulkan bahwa pergolakan selama dua pekan di akhir 1979 itu akan menjadi catatan penting dalam sejarah modern. Sebab kisah pengambilalihan Mekkah, sesungguhnya merupakan latar dari segala pemahaman tentang al-Qaeda. Sebuah akar peristiwa yang bisa mendorong kita sanggup memahami kejadian yang terjadi di Irak, Afganistan, dan lainnya (hal 1).
Yaroslav menilai, dalam upaya menangkap Juhaiman, pemerintah Saudi memperlihatkan arogansi yang menjijikkan, ketidakcakapan yang kejam, dan pengabaian akan kebenaran yang membingungkan. Kebanyakan kaum muslim Saudi dan sekitarnya, termasuk Osama muda, sangat menolak pembantaian besar-besaran di Mekkah, yang kemudian mulai meruntuhkan loyalitas mereka.Pada tahun-tahun berikutnya, mereka melakukan penyimpangan dan membuka oposisi terhadap Istana Saud dan penyokong AS-nya.
Menurut Yaroslav, ideologi berapi-api yang diinspirasikan oleh orang-orang Juhaiman, sekarang berubah menjadi kekerasan yang semakin keras, yang puncaknya ada dalam kelompok bunuh diri al-Qaeda (hal 14).
Buku ini mengupas dengan mendetail peristiwa pemberontakan itu. Mulai dari mengungkap jati diri para pelakunya, kepanikan yang terjadi di kalangan rezim Saudi dan sekutu-sekutunya, serta keterlibatan AS dan Prancis dalam menumpasnya.
Banyak informasi penting yang selama ini tak terungkap disajikan dalam buku ini, khususnya menyangkut peristiwa-peristiwa kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok radikal di Timur Tengah, pascapemberontakan Mekkah. Misalnya, pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat dilakukan oleh pelaku yang bersimpati pada gerakan pemberontakan Juhaiman bin Saif al-Utaibi.

KUDETA MEKKAH “sejarah yang tak terkuak”...? Rp.49.000,- + ongkos kirim sesuai tarip pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via YM/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321.

Posting Komentar