Jumat, 31 Oktober 2008

JEJAK FREEMASON DAN ZIONIS DI INDONESIA

Konsep Zionis selalu bersifat elitis. Orang-orang pintar, kaya, dan mereka yang berpengaruh harus dikendalikan. Buku ini bisa menjadi bahan bacaan di kalangan elit sebagai kontra opini dari pemikiran dan informasi yang sudah berkembang. Buku ini sangat monumental, sebuah buku yang memberikan kisah tentang latar belakang semua kejadian sekarang ini, khususnya yang terjadi pada umat Islam dan bangsa Indonesia. Buku ini sangat bermanfaat.

Kol. (Purn) Herman Y. Ibrahim (Pengamat Intelijen)

Sebuah pemaparan yang sangat menarik dan informatif! Buku ini memang bukan buku yang pertama mengupas persoalan Freemasonry dan gerakan Yahudi di Indonesia tapi ia melengkapi dan menguatkan fakta-fakta yang diungkap sebelumnya. Ditulis dengan gaya jurnalistik yang khas dan menarik. Buku ini bukan hanya menjadi sesuatu yang signifikan untuk diketahui tapi juga enak di baca isu-isu seputar gerakan rahasia Yahudi Internasional di tanah air perlu terus diteliti, dibongkar agar umat tak lengah dan buku ini adalah upaya penting ke arah itu. “

Alwi Alatas (Penyunting buku Terjemahan “We are Wolves” yaitu “Protokol of The Learned Elders of Zion”)

Meski tidak sedikit buku yang membahas topik Yahudi dan Zionisme, namun buku ini istimewa. Karangan Herry Nurdi ini layak dibaca dan dijadikan pegangan kaum Muslimin, terutama kaum pergerakan karena mengungkap tentang jejak Fremason dan Zionis di Indonesia yang masih sangat sedikit dibahas buku-buku tentang Zionis. Apalagi, buku ini ditulis berdasarkan penelusuran penulisnya dari berbagai referensi, baik buku, wawancara sumber dan fakta di lapangan.

Rivai Hutapea (Redaktur Majalah Sabili)

“Sesungguhnya kamu dapati orang orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang orang yang beriman ialah orang orang Yahudi dan orang orang musyrik.” (Al-Maidah 5 : 82)


Freemasonry disebut juga Vrijmetselarij (Belanda) atau Masuniyah (Arab), secara harfiah free artinya merdeka sedangkan masonry berarti membangun. Arti keseluruhannya : Kelompok Merdeka yang Sedang Membangun. (Membangun apa? New World Order / Novus Ordo Seclorum)

Keberadaannya sudah ada sejak lama bisa dirunut hingga era perang salib dilihat dari tradisi ritual mereka. Konon mereka mengklaim Mesir adalah tanah leluhur mereka, sehingga symbol - symbol yang sering mereka gunakan kebanyakan erat sekali hubungannya dengan kebudayaan Mesir. (Piramid, dewa Horus, burung, dll). Mason ini memang sangat senang sekali bermain - main dengan symbol. (kenapa? penulis juga tidak menyebutkan alasannya. Ada yang tahu?)

Dalam Al Qur`an banyak sekali ayat yang menerangkan betapa Yahudi dan Nasrani dari zaman nabi hingga akhir zaman akan selalu berusaha menghancurkan Islam. Tidak jauh- jauh, di negara kita aksinya sudah berjalan jauh sejak zaman penjajahan Belanda (walaupun pada masa pendudukan Jepang sempat kocar - kacir). Namanya dikenal juga dengan sebutan Tarekat Mason Bebas, metamorfosis dari gerakan theosofie di Pekalongan yang dipelopori oleh Yahudi Rusia, Madame Blavatsky. Pusat gerakannya dipilih Batavia, tepatnya sekarang gedung Indosat.(ingat kasus indosat yang diprivatisasi Singtel, kebetulan atau kebetulan?)

Awal loji dibangun di Jakarta dan Surabaya. Di dua kota ini terdapat Loji (Loge)-semacam sinagog- yang besar, yang pertama dibangun bernama loji La Chosie, La Fidelle Sincerite, La Verusee.

Sarana yang mereka gunakan melalui banyak lembaga masyarakat, terutama sekolah-sekolah. Karena yang menjadi target perekrutan adalah orang - orang dari kalangan terpelajar untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak-anak keturunan Belanda bahkan disekolahkan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan Eropa.

Kebanyakan Eropa berdarah Yahudi yang menjadi anggota Vrimetselarij berasal dari kalangan tinggi di militer dan pengusaha - pengusaha Yahudi. Tersebar di Pasar Baru, Jalan Djuanda, Jalan Veteran, Jalan Sabang, Jalan Majapahit, Kota, dll. Pengaruh mereka sangat besar di tempat mereka bertugas. Taman Suropati dulu bernama taman Bischopplein, diambil dari nama seorang Belanda anggota vrimetselarij, seorang walikota Kotapraja Batavia dahulu. Gedung Adhuc Stat adalah gedung pertemuan para Vrimetselarij di Batavia, sekarang gedung Bappenas, masa pemberontakan G 30 S/PKI dulu dijadikan sebagai tempat mengadili tokoh2 militer yang terlibat dalam gerakan itu. Sangat mengenaskan, Komunis yang lahir dari rahim zionis itu diadili di bekas rumahnya sendiri. (atau kebetulan?)

Masa pergerakan 1908, antara Boedi Utomo dan Vrimetselarij terjalin hubungan yang erat. Sebenarnya Boedi Utomo sangat membenci ajaran nasionalisme, bahkan sangat menginginkan gerakan kejawen yang anti gerakan Islam. Pernah tercatat organisasi ini menolak pengajian keislaman dalam tubuh Boedi Utomo yang merupakan usulan KH Dahlan, padahal senior. Sikap negatif terhadap Islam ditunjukkan oleh Dr. Soetomo. Sikap anti Agama ini merupakan doktrin yang digembar-gemborkan ajaran theosofie yang sekuler. Tokoh Islam ada yang hampir masuk ke gerakan ini. (Siapa? Penasaran khan?)

Harga: Rp.49.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.


Posting Komentar