”Demi Allah...wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”......
Itulah kalimat monumental yang keluar dari mulut Beliau, yang dapat kita artikan juga sebagai deklarasi pernyataan ANTI DEMOKRASI, sebab tawaran tersebut diputuskan oleh para petinggi kaum Quraisy yang tentu diputuskan dalam suara terbanyak pada Darun Nadwah (parlemen Quraisy)
Tentu berbeda dengan keadaan sekarang, hanya demi jabatan dan kekuasaan, apapun boleh digadaikan termasuk akidah serta keimanan sekalipun boleh dijual.
Kalau kita mau mencermati dan meneliti dengan seksama, berikrar dan mengakui demokrasi berarti menikam (menghujat) para Rasul dan risalah (misi kerasulan) mereka, karena al-haq (kebenaran) kalau diketahui melalui suara yang terbanyak dari rakyat, maka tidak ada artinya diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab-kitab, apalagi biasanya ajaran yang dibawa oleh para Rasul banyak menyelisihi mayoritas manusia yang menganut aqidah yang sesat dan menyimpang dan memiliki tradisi-tradisi jahiliyah.
Posting Komentar