Tampilkan postingan dengan label palestina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label palestina. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Januari 2009

SEJARAH KONFLIK


Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

2000 SM – 1500 SM
Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil, Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.

1550 SM – 1200 SM
Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

1200 SM – 1100 SM
Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS 5:24)

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.

1000 SM – 922 SM
Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.

922 SM – 800 SM
Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

800 SM – 600 SM
Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.

“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh.” (QS 5:70)

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

600 SM – 500 SM
Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.

500 SM – 400 SM
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.

330 SM – 322 SM
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.

300 SM – 190 SM
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

1 – 100 M
Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.

100 – 300
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

313
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.

500 – 600
Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.

621
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.

622
Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.

626
Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.
638
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

700 – 1000
Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.

1076
Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.

1453
Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M), khilafah Utsmaniah dibawah Muhammad Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

1492
Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista). Karena cemas suatu saat umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi tidak permintaan maaf kepada umat Islam).

1500 – 1700
Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina, tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama Kristen ke penjuru dunia.
1529
Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/imperialisme serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah dan perlengkapannya.

“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” (QS 9:25).

1798
Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

1831
Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.
1835
Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.
1838
Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.

1849
Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.
1882
Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

1891
Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.
1897
Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.

1916
Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).
1917
Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

1938
Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.
1944
Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana.” Kondisi Palestina pun memanas.

1947
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.
1948, 14 Mei.
Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dan lain-lain. Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris – lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun 1798 – maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

1948, 2 Desember
Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel. Usaha ini kandas bukan karena mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

1956, 29 Oktober
Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez. Pada kurun waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahrir (salah satu harakah Islam) untuk mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

1964
Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization). Dengan ini secara resmi, nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.
1967
Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA). Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.

1967, Nopember
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

1969
Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.
1970
Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.

1973, 6 Oktober
Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.

1973, 22 Oktober
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

1977
Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

1978, September
Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan pihak Israel.

1980
Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

1982
Israel menyerang Libanon dan membantai ribuan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – lagi-lagi – veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunis.

1987
Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.

1988, 15 Nopember
Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota Aljazair. Dengan bentuk negara Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat.

Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.

1988, Desember
AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

1991, Maret
Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.

1993, September
PLO – Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

1995
Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).”

1996
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam Israel. Ia bahkan ingin menunggu/menciptakan kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk “mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali memusuhi Israel. Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel. Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba “aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.

2002 - Sampai sekarang
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 “reservasi”. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh “kehadiran sipil dan militer yang permanen” di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan “mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.” Pemerintah Israel berpendapat bahwa “akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan,” sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel “akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini”

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit – berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel, maka Israel “akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri” dan secara langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan bakar minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.

Sebagai catatan akhir, Perdana Menteri Israel setelah Benjamin Netanyahu berutur-turut adalah Ehud Barak, Ariel Sharon, dan yang masih berkuasa di Israel dalam penyerangan di Gaza sekarang adalah Ehud Olmert. Sedangkan 4 faksi utama di Palestina adalah PLO, Al-Fatah, Jihad Islam Palestina (JIP), dan yang berkuasa sekarang di Palestina adalah Hamas dengan Perdana Menterinya Ismail Haniya.

Read More...

Kamis, 15 Januari 2009

PALESTINA SEDANG BERDUKA, SEBAIKNYA PERTENGKARAN DAN SENDA GURAU DIKURANGI. BUKTIKAN ISLAM ADALAH SATU PADA SAAT SAUDARA KITA TERCEDERAI! MARI KITA MENJADI SAKSI SATU SAMA LAIN DALAM MENYIKAPI MUSIBAH INI.


For more widgets please visit www.yourminis.com

Read More...

Rabu, 07 Januari 2009

KRISIS YANG TIDAK MUNGKIN DILUPAKAN


Read More...

Sabtu, 03 Januari 2009

JALAN MEMBEBASKAN PALESTINA

OLEH USAMAH BIN LADEN

Segala puji bagi Allah, kemudian segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad saw, juga kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang membelanya

Amma ba’du.

Ummat Islam yang tercinta

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pembicaraan saya kepada kalian saat ini tentang blokade Gaza dan bagaimana cara membebaskannya dan juga membebaskan seluruh Palestina dari tangan-tangan musuh, Zionis. Pertama-tama aku katakan, sesungguhnya termasuk musibah yang sangat besar yang memilukan hati orang-orang yang memiliki kekuatan. Mereka melihat anak-anak mereka menghadapi kematian secara perlahan-lahan, di depan mata mereka karena buruknya makanan dan ketiadaan persediaan obat-obatan sebagai akibat dari blokade yang zalim


Wahai ummat Islam. Sesungguhnya Palestina dan penduduknya memperlihatkan dua hal. Kira-kira sejak satu abad terakhir ini berada di tangan kaum Nashara dan Yahudi. Kedua musuh itu mengambil alih dari kita tidak melalui jalan dialog dan perundingan, tetapi mereka mengunakan besi dan api. Dan itu adalah jalan untuk mengembalikannya. Maka besi tidak akan bisa dihadapi kecuali dengan besi pula. Dan Allah telah menerangkan kepada kita cara untuk menahan kekuatan orang kafir di dalam firmanNya

فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللّهِ لاَ تُكَلَّفُ إِلاَّ نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَسَى اللّهُ أَن يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ

كَفَرُواْ وَاللّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنكِيلا

Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya). (An-Nisa’:84)


Dengan mengobarkan semangat jihad dan peperangan kekuatan orang-orang kafir akan tertahan, maka apa lagi yang menghalangi kita dari jihad fi sabilillah. Sesungguhnya penghalang besarnya adalah telah diletakkannya perjanjian Salibis - Zionis terhadap pemerintah di kawasan. Dan pemerintah itu melalui peranan para ulama’ mereka dan media massa lalu mengikat kita dengan perjanjian tersebut.


Wahai hamba Allah, sesungguhnya blockade yang dhalim terhadap gaza ini, telah memberi peringatan dan menekankan bahwa anak-anak dan para pemimpin ummat ini telah terbelenggu oleh musuh. Musuh telah merampas keinginan mereka, dan telah membelenggu kebebasan mereka, kecuali orang-orang yang mendapat rahmat Allah. Dan telah tampak kelemahan para pemimpin ini di hadapan manusia. Maka bagaimana orang yang terbelenggu akan bisa membebaskan orang lain yang diblokade. Pepatah mengatakan, “Orang yang tak punya sesuatu tidak akan bisa memberinya”


Inilah Hakekat pahit yang harus dihadapi, dan harus diupayakan untuk mengadakan solusi yang benar, jauh dari pemikiran yang bengkok dan pandangan-pandangan yang keliru, yang mengitari orbit musuh-musuh kita, dari kalangan pemerintah di kawasan


Wahai Ummat Islam, berkenaan dengan blokade yang dahsyat ini, maka di depanmu ada kesempatan yang besar, untuk mengembalikan kebebasanmu, untuk keluar dari ketundukan dan subordinasi terhadap perjanjian salibis - zionis. Dan agar sempurna itu semua maka kau harus melepaskan diri dari katan-ikatan hina dina. Dengan perjanjian itu pula wakil-wakil pemerintah negeri kita dan sekutu-sekutunya membelenggu kita. Apalagi dari ikatan ulama’-ulama’ pemerintah, dan demikianlah juga dari ikatan-ikatan pemimpin organisasi islam yang manhajnya telah mengakui pemerintah yang berkhianat terhadap agama dan ummat, serta terjerat masuk di dalam organisasi politik kenegaraan, dan tidak ada bedanya apakah ada di dalam hokum atau menentangnya


Atau kelompok-kelompok lainnya yang terlalu besar kekhawatirannya bahkan sampai pada tingkatan takut, sehingga hanya duduk tidak menunaikan tugas jihad. Jihad inilah ibadah yang dilarang oleh pemerintah. Padahal ia adalah puncak ajaran agama, dan dia adalah langkah untuk menghadang kekuatan orang-orang kafir, dan untuk membebaskan blokade terhadap orang-orang muslim.


Dan sebagian oragnisasi-organisasi ini mengambil langkah mudahanah (moderat) terhadap pemerintah dan duduk (tidak) berjihad dengan alasan untuk kemaslahatan dakwah, hingga pengakuan ini menjadi berhala yang disembah selain dari Allah. Dan di bawah kedok ini perintah para pemimpin organisasi akan mengggeser perintah Allah dan rasul-Nya shallallhu ‘alaihi wasallam. Dan itulah kesesatan yang nyata.


Wahai ummat Islam, Kita harus membebaskan diri dari belenggu yang bathil. Ketundukan dan penghambaan itu hanya bagi Allah semata, yang tiada sekutu baginya. Ketika itu manusia telah terbebaskan. Dan ketika itu pula ia bisa berusaha membebaskan ummatnya dan membebaskan Palestina dan al-Aqsha. Dan ia akan melihat pintu yang disyari’atkan menuju jalan pembebasan dan kemuliaan, menuju medan ksatria dan keperwiraan, medan peperangan fi sabilillah, sebagaimana yang telah terjadi di Afghanistan, Waziristan, Maghrib al-Islami (Aljazair), Somalia, Kashmir, Chechnya, dan yang terpenting dan paling agung penghancurannya terhadap musuh adalah Baghdad, Darul Khilafah, dan sekitarnya.


Dan di dalam arena ini, dan di bawah naungan pedang, akan tumbuh kemuliaan. Dan setiap tempat akan tumbuh kejayaan yang indah, dan di atas mata pedang itu akan menebas leher orang-orang zalim, dan menyembuhkan hati orang-orang yang beriman.


Wahai ummat Islam, tidak lagi bisa ditutupi bagi kalian, bahwa medan jihad yang paling dekat untuk membantu saudara kita di Palestina adalah medan jihad di Iraq. Maka seharusnya medan ini mendapatkan perhatian konsentrasi dan membantunya. Dan kewajiban membantu menjadi lebih ditekankan lagi bagi orang muslimin di negara-negara yang bersebelahan dengan Iraq, dan seharusnya bagi penduduk Syam, seluruh wilayah Syam adalah penduduk negeri yang penuh berkah, untuk merasakan keagungan karunia Allah kepada mereka, dan mereka hendaklah menjalankan kewajiban mereka membantu saudara-saudara mujahidin di Iraq. Dan sesungguhnya momentum ini adalah kesempatan yang sangat besar, dan kewajiban yang agung atas ikhwan-ikhwan saya, kaum Muhajirin dari penduduk Palestina, Mereka itu adalah orang-orang yang terhalangi untuk berjihad oleh penjaga al-Quds, sehingga tersebar di kalangan mereka khayalan partai-partai dan organisasi-organisasi yang tenggelam di dalam tipuan demokrasi syirik. Dan hendaklah mereka bersegera mengambil posisi di dalam barisan mujahidin di bumi dua sungai (Irak), sehingga terwujudlah bantuan dan sebaik-baik tawakkal kepada Allah, dan menolongnya untuk membantu mereka dengan izinnya. Kemudian menjadi titik tolak menuju al-Aqsha dan sekitarnya yang penuh berkah, dan mujahid-mujahid dari luar al-Quds akan bertemu dengan mereka yang ada di dalam, maka dengan izin Allah akan mengembalikan ingatan terhadap perang Hiththin, dan mata kaum muslimin akan menyaksikan kemenangan yang jelas.


Wahai ummat Islam. Sesungguhnya blokade yang mematikan adalah kezaliman dan kekejaman yang amat sangat. Tidak akan ada orang yang menyukainya, dan tidak akan ada orang yang menyertainya kecuali orang yang hatinya seperti batu cadas, atau bahkan lebih keras lagi. Bernarlah apa yang disabdakan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wasallam

دَخَلَتْ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ


Seorang perempuan masuk ke dalam neraka karena seekor kucing yang ia ikat, ia tidak memberinya makan dan tidak memberikan kesempatan untuk mencari makan dari binatang melata di muka bumi sehingga ia mati.


Ini saja dalam kasus mengurung kucing sampai mati, wahai hamba Allah, bagaimana kalau yang dikurung dan diblokade ini adalah ratusan ribu anak-anak yatim dan juga para janda? Ini adalah persoalan yang besar, dosa yang besar, kata-kataku tidak akan bisa menggambarkannya dengan baik besarnya dosa dan kejahatan ini


Wahai ummat Islam. Sesungguhnya blokade yang mematikan terhadap mujahidin di Palestina ini telah dimulai setelah adanya dukungan terhadap konferensi Annapolis, di Amerika, dan masyarakat Zionis. Tindakan itu termasuk ke dalam salah satu dari 10 hal yang membatalkan keislaman. Dengan memberikan dukungan terhadap konferensi Annapolis ini mereka menjadi satu persekutuan dalam tindakan dosa yang keji ini, maka wajib bagi setiap muslim membenci mereka, mendo’akan laknat untuk mereka, dan berusaha untuk melepaskan mereka sebagaimana wajibnya berlepas diri dari mereka secara terang-terangan semampu mungkin. Kalau tidak bisa melakukan secara terbuka, maka harus melakukannya di dalam hatinya.


Di antara yang menambah parahnya musibah ini adalah munculnya beberapa orang tokoh-tokoh besar yang dikenal sebagai ahli ilmu dan dakwah datang kepada ummat yang tengah dirundung fitnah akhir-akhir ini dengan membawa pikiran yang menyesatkan, ketika mereka muncul mereka memuji-muji pemerintahnya. Mereka mengikatkan harapan ummat untuk melepaskan blokade kepada diri mereka, sementara mereka mengetahui bahwa (undang-undang) mereka realitasnya adalah sebagai pilar yang mendasar di dalam hal terjadinya kejahatan blokade ini.

Orang yang mencari kehidupan ketika kondisi sulit

Seperti orang mencari upah yang berupa bara api


Wahai hamba Allah, di hadapan kita ada tiga kelompok manusia:

Kelompok pertama adalah mujahid dan para pendukungnya.


Kelompok kedua adalah orang-orang yang berpangku tangan dan tidakberjihad, dan tidak pula mau menyelamatkan palestina dengan jihad fi sabilillah, padahal tidak dalam keadaan udzur.

Kelompok ketiga, orang yang terlibat di dalam perjanjian dengan Salibis dan Zionis dan para pendukungnya, terutama adalah kepala-kepala Negara di kawasan, para ulama’ yang jahat.


Maka yang berbahagia adalah kelompok pertama, semoga Allah menjadikan kita dan kalian termasuk ke dalam kelompok ini, kelompok yang akan mendapatkan kebahagiaan. Adapun yang ada di kelompok kedua itu terlarang, hanya berpangku tangan dan tidak ikut memperjuangkan agama. Dan kecelakaan menimpa kelompok yang ketiga, semoga Allah melindungi kita dan kalian.


Sebagai penutup, aku katakan bahwa Palestina tidak akan kembali kepada kita dengan melakukan perundingan antara pemerintah yang telah tunduk dan penjajahnya. Juga tidak bisa dikembalikan dengan demonstrasi yang dilakukan oleh para penyeru aksi meninggalkan jihad tetapi menyerukan pemulihan umum. Kedua hal itu adalah musibah bagi ummat. Palestina akan kembali kepada kita, dengan izin Allah, apabila kita telah sadar terhadap kelalaian kita, dan kita berpegang kepada agama kita, lalu kita menebusnya dengan harta dan jiwa kita


Wahai orang-orang yang lalai, rintihan lemah telah memanggil

Alangkah buruknya sikap berpangku tangan


Apalah artinya kehidupan manusia kalau hanya menjadi budak

Negerinya diperintah pembangkang yang hina


Di negeriku banyak berdiri pangkalan kekufuran

Padahal setiap tiran selalu menambah kejahatan semau mereka


Ketika kalian gantikan jihad dengan berpangku tangan

Para pemimpin dan rakyatnya menjadi terhina


Maka kami melihat kematian sebagai peristirahatan

Jika Yahudi dan para pecundang mengangkangi benteng kita


Dan benteng al-Quds dibuka pada setiap sudutnya

Dimanakah janji dan ancamanmu wahai kaum?


Anak-anak yatim karena laparnya yang telah melilit

Sementara uang real menumpuk


Wahai thaghut, kau telah menyakiti dan menindas kami

Tetapi jangan kira singa-singa sudah tidur


Wahai anak ummatku, bangunlah dan bangkitlah

Dukunglah kebenaran dan tumpahkanlah darah


Segala bentuk pengorbanan jika dilandasi aqidah akan meningkat

Selain pengorbanan jiwa nilai pengorbanan itu kecil


Untuk agamaku aku hidup dan aku korbankan ruhku

Darahku sebagai bahan bakar lenteranya


Tanpa Islam kehinaan yang panjang akan terus menimpa

Mendongaklah kepala hanya ketika Islam kembali memimpin

Ya Allah, Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka.

Ya Allah, lepaskanlah kami dan saudara-saudara kami yang diblokade di Palestina, dan juga di Negara-negara Islam lainnya.

Ya Allah, berilah pertolongan kepada mujahidin di Palestina, Iraq, Afghanistan, Maghrib Islami, Jazirah Arab, Somalia, Chechnya, dan di seluruh tempat.

Ya Allah, hukumlah musuh-musuh kami, dari golongan Yahudi, nashrani, dan para pendukung mereka.


Ya Allah, hukumlah thaghut Arab dan non-Arab, serta para pendukung mereka, sesungguhnya mereka tidak akan sanggup mengalahkanMu

Ya Allah, yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Wahai dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, tiada daya dan kekuatan bagi kami melainkan dengan pertolonganMu, sayangilah orang-orang lemah di antara kami, kuatkanlah persatuan kami, teguhkanlah kaki kami, teguhkan pula panah kami, satukanlah barisan kami, dan tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang kafir. Sesungguhnya cukuplah bagi kami Engkau, dan sabaik-baik penolong.


Dan akhir dari do’a , segala puji bagi Allah, rabb semesta alam

Jangan lupakan kami dalam do’a yang baik

Saudara kalian di Nukhbah Media Jihad






Read More...

Minggu, 28 Desember 2008

PALESTINA MERDEKA ATAU INTIFADAH JILID III



Harga:Rp.20.000,-+ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus",klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain & selanjutnya klik pada “posting lama” pd sudut kanan bawah...! atau dapat melalui chat via YM, silahkan klik ikon YM dibawah ini:
Read More...

PALESTINA...!!!..........DUKAMU ADALAH DUKAKU....

this is not a war. this is terrorism. this is genocide. this is murder….!!!




kepada gadis palestin itu kuserahkan bunga ia tak bertanya, dari mana gerangan kuperolah kuntum lili itu


ia terlalu tenggelam dalam perasaan yang megah seolah dunia memandangnya dengan mata berbinar sejenak terlupa, angin tetap mengirim debu pada antero derita yang ditanggungnya


pipinya merah dadu sebuah paras yang luput dari lukisan perang bibirnya terbasuh kesumba oleh gemetar kata-kata yang hendak diucapkannya


kepada gadis palestin itu kuserahkan mahkota yang terbuat dari kertas surat kabar, terlampau sederhana lalu ia janjikan sebuah pasmina yang pernah berbulan-bulan menutupi rambutnya seolah aku, dalam tiupan angin kering ini, telah mencium aroma wangi lehernya yang melekat di ujung rajutannya

matanya mengandung cahaya tentu


itu api harapan yang sengaja dinyalakan sebelum aku pulang, istirah dari kemelut seraya merasa bersalah telah meninggalkannya dalam marabahaya

tapi cinta tetap tumbuh seperti lumut yang mendekap batu ah, tidak...........! seperti butir pasir yang selalu kembali ke hamparan gurun


inilah perang – seperti cerita keseharian – yang tak pernah diumumkan

telah habis halaman untuk menuliskan nama-nama

: jumlah korban tak terjumlahkan


bayi-bayi dilahirkan

di bawah hujan abu

mesiu


disematkan pada mereka:

nama

yang selalu ingin mengelak sebagai

sarang peluru


anak-anak kita dibesarkan

pada lengkung tahun yang muram

seperti bendera yang dikibarkan

hanya separuh gagah, di setengah tiang

melalui gambar rajah

di tangan yang kelak bersimbah darah


mereka belajar membaca peta buta

yang tidak pernah kekal

batasnya

angin gurun selalu menghapus

jejak dan gugus

dengan kelopak hangus

jiwa yang terluka


orang-orang ditahbiskan

menjadi pahlawan

pada genangan dendam

karena perang ini – seperti sebuah rutin – tak

pernah diumumkan

bahkan pada beranda rumah

tempat kalian selalu berkemah


kami selalu berbondong dalam kubah rasa takut, juga

cemeti yang rajin melecut, berjalan lurus menuju plaza

tanah perjanjian itu.

kami selalu memaklumi diri sebagai


prajurit dengan pemimpin sebayang impian untuk sampai

pada jalan keselamatan,


darussalam yang tak pernah diketahui

titik bujur dan lintangnya dalam perjalanan hidup kami.


kami selalu menjadi hikayat sebelum dilahirkan, dan tak

terbaca lagi nama kami setelah kematian. kami adalah sebuah

garis takdir yang beredar pada orbit di luar peradaban, bermandi

debu dan darah, bermain peluru dan granat, yang kisahnya

senantiasa dibaca penuh hikmat oleh hampir seluruh umat,

dielu-elukan dalam puisi yang gemetar, meski mereka hanya

melihat secara samar-samar


mungkin di jejak pendahulu kami ini ada sisa sujud untuk

diteruskan.


perjalanan tak putus pandangan adalah shaf-shaf gaib yang

gema suara imamnya terlampau lirih untuk dicatat

pada buku perdamaian.

mereka belum sempat mendengar jelas

untuk menuliskan maklumat, terburu tinta itu kesat


kota itu, entah apa namanya, telah mengubur dirinya

dalam timbunan jenazah kami........

bocah-bocah kecil itu

berlari, melompat, dan menyerbu

lihat kawan..

beradu dengan bom dan peluru

hanya dengan batu-batu


bocah-bocah kecil itu

menerjang tiada gentar

memburu tiada ragu

ia bukan di negeri khayalan

ia ada di sana, palestina


tak ada paksaan untuk bergerak

tak ada pula hadiah pengganti luka

ia hanya inginkan surga

dan bumi palestina merdeka


jangan tanya kapan ia akan berhenti

jangan tunggu kapan ia akan mengeluh


karna ia akan selalu kembali

untuk bebaskan tanah suci

karna akan selalu terdengar

lemparan batu dan teriakan allahu akbar


siapa bilang ia kalah?

bahkan lawan pun ketakutan

siapa bilang ia salah?

bahkan langitpun memujinya


akan selalu ada Allah bersamanya

menemani hari-harinya, desah nafasnya, di relung hatinya...


berbagai wajah wajah bertopeng gentayangan
dalam pesta pesta diplomasi peperangan
dalam ragam macam peran
yang pangeran pangeran
yang raja raja
yang presiden presiden
yang menteri menteri
dan ragam macam lagi
para penggenggam ragam kekuasaan
pesta pesta diplomasi peperangan silih ganti
teriring teriak tangis yang terluka yang mati
sampai kapan tragedi ini bisa terhenti?


“kutulis syair ini dengan darah,

ketika malam berganti tapi tetap saja gaduh oleh suara senapan.

ku tulis syair ini dengan darah,

ketika pagi datang tapi tak hentinya rudal itu menggema di seantero jagat.

kutulis syair ini dengan darah,

ketika seliter minyak lebih berharga dari segumpal darah.

kutulis syair ini dengan darah,

ketika takbir berganti dengan jerit tangis ketakutan.

kutulis syair ini dengan darah,

ketika anak2 tak bisa lagi tertawa dalam pelukan ibunya.

kutulis syair ini dengan darah,

sampai darah ini tak lagi memerah…

ya allah,

dalam sebuah layar kaca, hatiku bertanya

apakah keadilan itu perlu diabaikan

sekelompok manusia, laki-laki, perempuan

bahkan beberapa anak kecil

bertengger di perut ibunya

terduduk di atas genangan air mata

aku tidak mengutip kilasan berita yang jarang dinikmati,

tapi lihatlah, beberapa orang terkelupas kulitnya

beberapa lainnya mengelupas kulit punggung penderitaan

sambil mengelupas luka-luka kemarin sore


peluru yang ditembakkan ke udara

adalah gambaran nasib-nasib mereka

segumpal darah membeku, sumber perdamaian

di antara jerit hati,

isak tangis dan retakan tanah kelahiran

perjanjian tercipta dari keserakahan kata

penderitaan hidup mengkristal pada puncak

energi perjuangan. sebuah bendungan tebal kokoh

dan bom-bom waktu yang ingin meledakkan diri

belum juga sungai-sungai yang mengalirkan darah

ke muara-muara sunyi jauh penjuru semesta

akan mengeras. seperti ombak

yang senantiasa digarami waktu


di lembah negara-negara yang masih perawan

mereka menanggalkan jubah dan status, merangkai, menyambung, menjahit dan merajut kulit penderitaan, menjadi hiasan ornamen kehidupan

darah yang keluar menetes perlahan

ketika jarum jam mengeratkan

mereka oleskan untuk menghitung angka-angka

usia ketidakmapanan

tercium anyir darah dan bau lumpur tercemar amis

tapi kanpankah tanah kelahiran akan kembali

tak jumpai jawaban berarti

hanya danau airmata menggenang


palestina,

negeri sempit, pendudukmu bagai angsa-angsa putih,

dan sebuah nilai perjuangan berkobar di atas jantungmu

belum juga ada kedamaian atau kemerdekaan berdentang

yang ada hanya mereka dengan kata-kata zionism-nya

menoreh darah derita pada permukaan pasir suci

hanya kau, palestina, dengan sebutir peluru di dada

menghirup nafaspun sesak,

letusan dan kedamaian beku


masya Allah,

berpuluh tahun para peserakah datang dan pergi

mengumbar angkara

perang, puing-puing, mayat-mayat, bangkai berserakan

sebuah perjanjian tak berarti akan selesaikan nasibnya

di belantara negeri yang sedang terbakar

pion-pion perdamaian kini tak lagi berpacu

sementara anjing zionis menyalak berdalih

dan pioner itupun menundukkan kepala

di atas bukit pyramid

dengan teriakan melengking seperti jeritanmu

yang diberondong seribu peluru


palestina,

adalah bukti kekusutan pikiran logika kita

adalah keangkuhan dan ketakberdayaan kita

adalah nurani keimanan kita yang terkoyak

adalah kepanikan manusia atas diri sendiri,

dibodohi, diingkari, dinodai

di atas selembar perjanjian tak berujung


akupun memandang pada kita yang berperasaan tolol dan tidak jelas ejaannya, namun aku juga melihat wajah mereka sedemikian polosnya, tidak tampak bahagia, juga bergelimang putus asa


hatiku berkecamuk ketika kudengar mulut-mulut peserakah berkoar

sehingga paha mulus zionis sekarang

menantangku berkelahi

di tanah gaza yang terbangun

oleh benteng-benteng kemurkaan




ya Allah,

di ujung pernyataan ini,

kukatakan bahwa kau sangat diplomatis

karena kau pulalah yang dulu mengilhami

dan mengajarkan dialektika

pada kaum-kaum perusak perdamaian

dalam permainan selembar kulit kertas

tereja mulut cincin


namun sesungguhnya, mereka sekedar ingin belajar mengerjakan apa yang tidak kau sukai serta meninggalkan apa yang kau sukai


dalam tujuan apa, aku masih belajar mencari tahu

tapi … dalam jalan-Mu yang penuh lorong panjang

di situlah keadilan-Mu bertitel Maha Bertahta

kau janjikan status Maha Pemurah dan Maha Keadilan.


Read More...