
Revolusi sendiri bermakna perubahan secara cepat.
Dalam sejarah, setiap revolusi memakan anaknya sendiri.
Artinya, hampir semua revolusi menimbulkan pertumpahan darah.
Tak heran kalau kata "revolusi" pada saat ini banyak dihindari, karena identik dengan kekerasan dan pemusnahan kelompok tertentu oleh kelompok lain.
Dan kita harus mengingat bahwa nabi Muhammad SAW adalah seorang revolusioner sejati, dengan al-qur’an sebagai buku besar panduan revolusinya.
Bagaimana Rasulullah secara drastis merubah pola pikir bangsa jahiliyah penyembah berhala menjadi bangsa yang menyembah satu Tuhan, bagaimana budaya perbudakan, secara serta merta langsung untuk dihapuskan.
Sejarah membuktikan, bahwa Islam secara paralel berkembang dengan damai tapi juga sejarah membuktikan juga islam berkembang dengan perang sebagai buah suatu revolusi, yang diawali dengan perang yang terbesar sepanjang zaman yaitu perang badar: anak lawan bapak, isteri lawan suami, keponakan lawan paman, yang sebelumnya bertetangga dengan baik akhirnya menjadi saling bunuh, semuanya demi tegaknnya syariat islam.
Jadi aneh jika ada sebahagian umat Islam yang pada saat ini alergi dengan istilah revolusi, karena agama Islam juga sebenarnya adalah agama yang sangat revolusioner.
Ingat salah satu strategi konspirasi zionis dan salibis, setelah mereka merasa selalu gagal menancapkan taring-taring imperealismenya dengan jalan penjajahan dan perang, dengan yang terakhir terbukti kekalahan-kekalahan mereka di Iraq, Afganistan, Balkan dan bumi-bumi jihad lainnya, maka mereka mulai merubah strateginya dengan jalan meracuni pemikiran umat Islam dengan jargon-jargon bahwa Islam adalah agama damai, benar Islam agama damai tapi bukan berarti mengelak panggilan perang dan jihad maupun jdengan jalan revolusi.
Coba perhatikan sikap dan perbuatan anak haram hasil perselingkuhan antara zionis dengan nasrani yang kita kenal dengan JIL (Jaringan Islam Liberal), mereka selalu berusaha menanamkan dengan segala cara bahkan melalui fitnah-fitnah serta tipu muslihat, dengan cara membalik logika berfikir umat atas doktrin bahwa Islam adalah agama damai tapi dengan tujuan lain, supaya umat Islam menjadi menerima apa saja yang mereka sampaikan bahkan sampai dengan paham-paham demokrasi yang sebenarnya adalah poduk pemikiran strategi kaum zionis, dengan istilah-istilah manis, Islam toleran, Islam warna-warni, Islam pluralis, dan lain-lain, semuanya bertujuan menghapuskan ghirah keislaman didalam jiwa umat islam seperti dizaman Rasulullah serta para sahabat.
Akhirnya Islam sendiri akan menjadi asing dikalangan umat Islam, sama seperti yang disampaikan oleh Rasulullah melalui hadisnya: “Islam dari asing akan kembali menjadi asing”.
Contohnya jelas terlihat jika ada sebahagian umat Islam yang berusaha untuk menegakkan syariat Islam secara prinsipil sesuai al-qur’an dan sunah, maka fitnah akan datang bertubi-tubi dari istilah fudamentalis, terroris, kacau, kasar dan lain sebagainya, dengan seribu satu macam bentuk fitnah dan hujatan yang disertai pandangan sinis dengan bibir mencibir, tapi sadar atau tidak sadar sipenghujat telah menjadi manusia-manusia loyo ibarat keledai, menurut kepada apa kemauan tuannya.
Nabi Muhammad. SAW, pada dirinya terhimpun Jiwa nabi Ibrahim yang kritis, semangat pemberontakan Nabi Musa, keahlian berperang nabi Daud serta kelembutan Nabi Isa, jadi jika harus memilih jalan damai Rasulullah tidak pernah menutup kemungkinan untuk berperang.
Dan sekarang banyak terlihat pola-pola pikir yang mengharamkan revolusi sebagai suatu kenicayaan, pola pikir anak haram dari perselingkuhan zionis dan nasrani, yang senantiasa tidak akan pernah senang melihat kebenaran serta kebangkitan Islam.
Banyak sekali yang bertanya kapan revolusi itu terjadi…?, sebenarnya jika yang bertanya tersebut tahu diri dan istiqomah terhadap ke-Islamannya, setidak-tidaknya, dia sudah melakukan gerakan dan sikapnya menjadi seorang revolusioner, yang setiap saat akan segera terjadi, dan yang pasti jiwanya telah menjadi jiwa yang revolusioner dan berani berkata tidak terhadap ideologi-ideologi diluar Islam, bukan hanya tunduk dan menerima kenyataan sebagai manusia-manusia lumpuh yang telah ditaklukkan jiwanya.
Ya Allah saksikanlah…!
Posting Komentar