Manusia mencari Tuhan karena desakan aspek rohani dalam dirinya. Pencarian ini tak lain adalah untuk mengakhiri kegelisahan jiwa dan menemukan konsep ketuhanan yang menenteramkan. Di sinilah peran utama agama-agama. Hanya saja, pluralitas agama menuntut kita untuk menyikapinya secara arif dan dewasa, sebab klaim kebenaran dari tiap-tiap agama dapat menjadi penebar petaka. Di sisi lain, kebutuhan kita akan keyakinan mendalam tentang Tuhan menuntut kita untuk menentukan sikap pribadi terhadap agama-agama.
Sejumlah kalangan menyikapi kemajemukan agama dengan membenarkan dan menganggap sama semua agama. Namun, sebagian besar kita, termasuk buku ini, meyakini bahwa hanya ada satu agama yang benar dan autentik. Setelah menekankan pentingnya kehendak bebas dan kemampuan-memilih manusia, buku ini mengajak kita mencari salah satu agama untuk dimenangkan “di bilik keyakinan kita”. Menurut buku ini, hasil akhir dari pencarian itu bisa jadi hanyalah mengubah iman dogmatis menjadi iman argumentatif. Namun, pencarian itu bisa juga mengubah pelakunya menjadi seorang mualaf.
Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk mencari agama yang benar, dan membandingkan konsep ketuhanan merupakan salah satunya. Buku ini berfokus pada konsep tauhid dan trinitas. Nilai lebihnya tak hanya terletak pada ulasan tentang kritik-kritik mutakhir atas konsep tauhid dan trinitas, tetapi juga pada uraian pengalaman sang penulis dalam mencari agama yang benar.
Posting Komentar