Seperti juga Habiburrahman, pengarang buku Takdir Cinta ini adalah juga lulusan Al Azhar Kairo. Dan seperti juga Ayat-ayat Cinta dan novel sejenis lainnya, Takdir Cinta dituturkan dari sudut pandang muslim, dan tentu saja sarat dengan nilai dakwah dalam isi ceritanya.
Takdir cinta adalah sebuah novel sejarah yang mengambil setting sekitar tahun 1258, sebuah moment penting dalam sejarah Islam dan dunia, ketika Baghdad, salah satu kota berperadaban paling tinggi pada masa itu, diserang dan ditaklukkan dengan biadab oleh bangsa barbar dari Mongol.
Pemeran utama dalam buku ini adalah dua sahabat Ali dan Jamal, yang pertama adalah seorang Syiah sedangkan sahabatnya adalah seorang Turki Sunni. Persahabatan mereka menjadi istimewa di tengah permusuhan antar mazhab Sunni – Syiah yang memanas pada masa itu, dikotomi yang tetap menjadi isu besar umat muslim sampai hari ini. Ali dan Jamal pertama kali berkenalan pada saat ujian kelulusan pendidikan tentara Baghdad di tepi sungai Tigris. Dan walaupun hasil ujian menempatkan kedua sahabat di posisi yang berbeda, Ali sebagai pengawal istana dan Jamal masuk anggota pasukan penyergap berkuda, persahabatn mereka tetap terjalin, bahkan menjadi lebih erat ketika Jamal mengenal dan kemudian jatuh hati dengan Zahra, adik perempuan Ali.
Baghdad pada masa itu berada di bawah dinasti Abbasiyah yang telah berkuasa selama 500 tahun, dan telah berkembang menjadi salah satu pusat peradaban tinggi yang diakui dunia, tidak hanya sebagai kota yang indah tetapi juga maju dalam hal ilmu agama, teknologi dan sosial budaya. Sayangnya, ketika saat itu bangsa Mongol keturunan Jengiz Khan menyebar ancaman di gerbang timur wilayah kekuasaan Islam, dinasti Abbasiyah sedang berada di bawah pimpinan Musta’shim Billah, seorang khalifah yang lemah yang lebih gemar berfoya-foya daripada memikirkan pertahanan Negara. Keadaan diperburuk dengan adanya pemberontakan kaum Syiah terhadap penguasa Baghdad.
Setelah Muhammad saw, para Khulafauurasyidin dan khalifah lainnya selama 6 abad berhasil meluaskan wilayah kekuasaan Islam sampai ke Persia dan India, Afrika Utara bahkan sampai Andalusia di tanah Spanyol, secara umum pada pertengahan abad 13 Islam sedeng terancam perpecahan antara dinasti yang berkuasa seperti Abbasiyah di Baghdad, Ayyubiyah di Syam, dan Mamluk di Mesir. Sementara pada masa itu dunia Islam juga mengalami dua ancaman besar dari pasukan Salib di barat dan Mongol di Timur.
Bangsa Mongol saat itu sedang berada di masa jaya, suku-suku nomaden yang disatukan oleh Jengiz Khan menjelma menjadi kekuatan maha dahsyat yang bahkan berhasil menaklukkan kerajaan-kerajan besar lain di sekitarnya seperti China dan Khawarizmy. Setelah Jengiz Khan meninggal, anak cucunya melihat wilayah Islam sebagai potensi besar daerah taklukan. Hulagu Khan, adik dari penguasa Mongol saat itu Mongkhe Khan, adalah panglima perang Mongol yang bengis yang ditugaskan memimpin balatentara Mongol untuk menaklukkan Baghdad dan wilayah muslim lainnya.
Setelah dengan brutal menaklukkan Thaifah Ismailiyah, salah satu fraksi Syiah yang berkuasa di Iran, pasukan Mongol akhirnya tiba di Hamadan, perhentian terakhir sebelum menyerang Baghdad. Walaupun ancaman sudah di depan mata, khalifah Musta’shim Billah tidak menganggap serius dan tetap tidak beranjak dari kegemarannya berfoya-foya. Tambahan lagi, posisi wazir, pejabat setara perdana menteri, di Baghdad dipegang oleh seorang pengkhianat. Wazir Ibnu Al-Alqamy adalah seorang Syiah yang bercita-cita menggulingkan khalifah dan karenanya berkhianat memberikan semua informasi penting dan kondisi Baghdad kepada Hulagu Khan.
Ketika akhirnya balatentara Mongol datang, Baghdad betul-betul berada dalam keadaan tidak siap. Dengan jumlah tentara yang berkali-kali lipat ditambah pengkhianatan Al-Alqamy, kehancuran Baghdad tidak dapat dihindarkan. Kota Baghdad dijarah dan dibumihanguskan dan jutaan penduduknya dibantai. Takluknya Baghdad menjadi kehilangan besar tidak hanya bagi dunia Islam, tetapi juga bagi dunia ilmu pengetahuan. Ratusan buku dan manuskrip berharga peninggalan ratusan tahun kekuasaan Dinasti Abbasiyah lenyap terbakar api.
Dua sahabat Ali dan Jamal akhirnya syahid setelah berjuang mempertahankan kesetiaan mereka terhadap agama dan khalifah, menyisakan Zahra sebagai lone survivor. Takdir lah yang akhirnya memisahkan cinta Jamal dan Zahra, cinta anak manusia ditengah kekejaman perang.
Membuat sebuah novel sejarah sama sekali tidak mudah, sang pengarang harus melakukan riset mendalam sebelum bisa menulis cerita. Kekuatan sebuah novel sejarah adalah kemampuannya menceritakan kisah manusia dalam suatu bingkai peristiwa sejarah, sedemikian rupa sehingga pembaca tidak hanya terpaku oleh cerita dari tokoh-tokoh utama novel tersebut, tetapi juga terpuaskan oleh pengertian yang mendalam akan latar belakang politik, sosial, agama, dan budaya yang mendukung terjadinya peristiwa sejarah tersebut.
Sebuah novel sejarah yang menarik akan mampu membawa pembaca seakan-akan berada di masa lalu, mengalami sendiri peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel tersebut. Novel sejarah tidak semestinya memberikan terlalu banyak detil mengenai tokoh-tokoh sejarah, organisasi, apalagi angka-angka tahun. Terlalu banyak informasi tersebut akan membuat novel tersebut berubah menjadi text book sejarah yang melelahkan.
Takdir Cinta mengambil setting sejarah yang sangat menarik yaitu di masa ketika dunia terbagi dalam 3 hegemoni dari barat, timur tengah, dan timur jauh. Lebih menariknya lagi, buku ini mengambil sudut pandang Islam, sudut pandang yang jarang disentuh oleh pengarang barat. Sang pengarang, mas Indra San Meazza, juga patut diacungi jempol karena keberaniannya sebagai putra Indonesia tetapi mampu bercerita tentang sejarah Timur Tengah. Buku ini boleh dibilang berhasil menyajikan informasi sejarah yang sebelumnya tidak banyak diketahui orang tentang peristiwa kejatuhan Baghdad pada masa itu.
Secara umum, buku ini patut dibaca oleh siapa pun yang menyukai novel sejarah. Akhir kata, selamat buat mas Indra, ditunggu buku-buku lainnya.
Harga:Rp.43.500,-+ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus",klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain & selanjutnya klik pada “posting lama” pd sudut kanan bawah...! atau dapat melalui chat via YM, silahkan klik ikon YM dibawah ini:
Posting Komentar