Selasa, 28 Oktober 2008

IBU

Ringkih dan renta karena ditelan usia, namun tampak tegar dan bahagia. Ikhlas, memancarkan selaksa cinta penuh makna yang membias dari guratan keriput di wajah. Tiada yang berubah sejak saat dalam buaian, hingga sekarang mahkota putih tampak anggun menghiasinya. Dekapannya pun tak berubah, luruh memberikan kenyamanan dan kehangatan.

Jemari itu memang tak lagi lentik, namun selalu fasih menyulam kata pinta, membaluri sekujur tubuh dengan do’a-do’a. Kaki tampak payah, tak mampu menopang tubuhnya. Telapak tempat surga itu pun penuh bekas darah bernanah, simbol perjuangan menapak sulitnya kehidupan.

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,

perindahlah ucapanku di depan mereka,

lunakkanlah watakku terhadap meraka dan

lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya

atas didikan mereka padaku dan pahala yang besar

atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,

peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,

atau kesusahan yang mereka derita karena aku,

atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,

jadikanlah itu semua penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,

meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala

kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, Ya Allah

sebab hanya engkaulah yang berhak membalas

kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,

izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.

Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,

maka izinkanlah aku memberi syafa’at untuk mereka,

sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu

di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,

ampunan-Mu serta rahmat-Mu.

Manis kulihat dirimu tersenyum . . . Memancarkan kasih yang membasuh . . Seuntai mutiara . . Tergolek dalam hatimu yang bersih . . Jiwa jiwa ini terpanggil . . . . Merengkuh segala harapan yang tersirat dalam bunga yang kau tanam . . Indah nan elok . . Gemulai lembut tanganmu membelai kami anakmu . . Anak anak yang kau besarkan . . . Penuh dengan keelokan surgawi . . . Yang kau bawa dalam setiap hembus nafasmu . Ibu . . . Tak kenal lelah kau membimbingku . . Tak hilang asa kau menuntunku . . . Peluh dan darah menjadi temanmu . . Kau tegar berdiri . . Menahan segala marabahaya yang mendera kami . . Dalam derita . . . Kau tetap berdoa . . . Mengiring untaian keselamatan bagi kami . . Tak pula kami dapat membalas . . Hanya doa dan bakti kami . . Padamu . . .ibu . . .

Sungguh, jiwa dan jasad ini ingin terbang ke angkasa lalu luruh di pangkuan, mendekap tubuh sepuh, serta menangis di pangkuanmu. Hingga terhapuskan kerinduan dalam riak anak-anak sungai di ujung mata. Rengkuhlah ananda dengan belai kasih sayangmu bagai masa kecil dulu. Mengenangkan indahnya setiap detik dalam rahimmu dan hangatnya dekapanmu.

Keindahan dunia tak akan tergantikan dengan keindahan dirimu.Sorak-sorai pesona dunia pun tak dapat menggantikan gemuruh haru detak jantung saat engkau memelukku. Indah… semua begitu indah dalam alunan cintamu, menelisik lembut, membasahi lorong hati dan jiwa yang rindu kasih sayangmu.

Posting Komentar