Betapa dalam luka di dalam kejayaan di hati …
betapa gelombang yang menggemuruh di lautan penghinaan
Betapa derita ummatku bahkan tak dapat terlihat dari air mata yang menetes,
betapa derita yang terbagi
Ya ummatku, hatiku, apa yang telah terjadi padamu,
wilayahmu kini berubah bagaikan pemakaman.
Tiap serpihanmu adalah lautan darah,
tiap serpihanmu dari yang telah dihancurkan
Tombak patah yang ditancapkan
di barisan Kebanggaan dan Kejayaan yang semu
Berapa banyak benteng yang telah kita kalahkan,
tetapi kita membuka mulut di depan wajah persengkongkolan
Wajah itu, yang mencela maksud kita dan menghina dan mentertawakannya
Wahai waktu, jangan salahkan kami, kejayaan kita dikubur hidup-hidup tanpa suara
Tetapi bagaimana aku mengeluh ketika pendengaran ditutup,
dan keutamaan untuk manusia telah diperdagangkan
Dan sebagian mereka yang menjual agama,
mencium wanita cantik dan mabuk
Sekelompok yang lain tetap dalam hartanya,
tidak peduli pada penderitaan
Jangan anggap, ketika kenyataan telah jelas,
Dengan kedukaan Ya ummat, dan airmatai berderaian
pada sebuah malam berjalan tanpa peduli, dan dipermainkan
Pastinya, kehidupan kita jalani sangat mengerikan,
dan kita menerimanya bahkan ketika kejahatan terus mendekati
Ya Tuhan, kaum-ku mengangkat penjahat jadi pemimpin,
dan menganggap teman sejati sebagai biang keladi
Waktu telah berbicara tentang mereka,
pada zaman ketika nurani tak mati
Dapatkah aku bisa melihatmu suatu hari
menulis perbuatan yang besar dan kejayaan untuk kita…
Inilah mimpi panjangku,
untuk melihatmu dengan bangga
dan aku tahu Allah Maha Berkuasa
Posting Komentar