Banyak pula ummat Islam di Indonesia yang tidak mengetahui bahwa dibalik lambang partai Demokrat membawa pesan keterlibatan kekuatan Salibis dan Zionis Internasional. Perhatikanlah simbol partai Demokrat yang berbentuk “Bintang Segitiga” sama sisi itu. Kalau sedikit saja kita rubah formasi bentuknya maka akan ketahuan simbol apa yang akan dimunculkannya.
Simbol Segitiga berbentuk bintang itu, menyimbolkan ketuhanan Trinitas dalam iman Kristiani karena ‘bintang’ sendiri merupakan simbol dari “Ketuhanan” (ingatlah contohnya simbol Ketuhanan YME dalam Pancasila yang berbentuk bintang pula). Karena sudutnya ada 3 maka yang dimaksud dengan lambang Bintang Segitiga Partai Demokrat itu tak lain adalah “TRINITAS” yaitu: tuhan Bapak, tuhan anak dan Ruhul Kudus. Tapi ini adalah simbol yang tampak dipermukaan atau disebelah luarnya saja. Masih ada simbol dibalik ‘Bintang Segitiga’ tadi.
Kalau sudut-sudut puncak dari dari ‘Bintang Segitiga’ itu kita hubungkan dengan garis lurus, maka akan terbentuk sebuah ‘segitiga sama sisi’ menghadap keatas. Lalu cobalah hubungkan 3 titik yang berada pada titik belok pada masing-masing sudut ‘bintang segitiga’ tadi dengan garis lurus pula, akan ditemukan sebuah ‘segitiga sama sisi’ lainnya yang bentuknya lebih kecil dan terbalik/menghadap kebawah. Dengan demikian kita menemukan 2 buah segitiga sama sisi yang ukurannya besar dan kecil, satu menghadap keatas dan satunya menghadap ke bawah. Kalau ke 2 segitiga itu dibuat sama besar dalam posisi yang tetap, lalu kita himpitkan, maka kita akan menemukan bentuk ‘Bintang Segi Enam’ sama sisi. Bintang Segi Enam yang sama sisi ini adalah simbol ‘Bintang Daud” atau simbol Zionis Internasional. Maka dengan demikian, dibalik simbol Partai Demokrat itu membawa pesan bahwa partai itu memang berada dalam perlindungan TRINITAS dan BINTANG DAUD atau kekuatan Salibis dan Zionis Internasional
Peringatan Al-Qur’an
Upaya makar kekuatan Salibis dan Zionis yang akan menghancurkan potensi ummat Islam di Indonesia, bukan tidak mendapat peringatan dari Allah. Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup bagi manusia (bukan hanya pada orang muslim saja), diyakini kaum muslimin berlaku sepanjang masa, artinya: ayat-ayat dalam kandungan kitab suci itu selalu memberikan jawaban atau solusi terhadap masalah apa saja yang dihadapi ummat manusia sepanjang zaman hingga kiamat nanti, tak terkecuali dalam kasus seperti sekarang ini. Allah berfirman, tak ada satupun kejadian di muka bumi ini bisa berlangsung tanpa izin dan kehendak-Nya. Bahkan selembar daun yang jatuh pun, sudah dalam dalam skenario Allah, tak ada yang luput atau lalai dari perhatian-Nya. Maka kalau selembar daun yang jatuh saja dalam perhatian Allah, apatah lagi peristiwa besar berupa upaya makar kaum Kafir terhadap ummat Islam di Indonesia saat ini, jelas sekali dalam iman kaum muslimin pasti ada peringatan Allah tersebut.
Salah satu peringatan itu diperoleh jawabannya dalam Qur’an surat At-Takatsur (Bermegah-megahan). Dalam ayat yang ke 2 sampai 5 ada disebutkan ‘kalla saufa ta’lamun’ ( Jangan, jangan begitu! ). Allah memperingatkan upaya makar kaum Salibis dan Zionis untuk negeri ini, “jangan … jangan begitu!”. Dan itu diingatkan sampai 3 kali. Bila tidak mau menurut dengan firman Allah itu, maka turunlah ayat ke 6, mereka akan dirasakan siksa neraka jahanam. Bila ayat diatas dibaca tanpa harokat, maka ayat “kalla saufa …” tadi bisa saja dibaca orang awam dengan bunyi ‘kalla suff..”, dan kalau dibaca dari kanan ke kiri berbunyi “suff kalla” atau “yusuf kalla?”. Lalu mengapa initial SBY digandeng JK? Artinya: Upaya Salibis Bersama Yahudi yang bermaksud meracuni kehidupan bangsa Indonesia yang muslim ini, diperingatkan Allah: “KALLA, SAUFA TA’LAMUN” . Apakah ini otak-atik atau pelintiran? Samasekali bukan, bila kita meyakini bahwa Quran itu menjelaskan segala sesuatu (lihat firman Allah dalam QS.16:89 …’tibyana likulli say’ …Qur’an ini menjelaskan segala sesuatu). Sedangkan makna simbol seperti lambang partai atau intial nama SBY-JK adalah termasuk segala sesuatu, sehingga pasti Qur;an bisa menjelaskan maksud atau makna dibalik simbol-simbol itu. Wallahu’alam!
Copas: http://swaramuslim.net/posting/more.php?id=1951_0_19_0_m
Posting Komentar