Pemerintah Serbia yang dipimpin Radovan Karadzic mendorong tentara Serbia, dan membiarkan pembunuhan demi pembunuhan yang ada, sehingga 8.000 pria Muslim Bosnia menjadi korban dalam aksi pembantaian tersebut.
Pembunuhan hampir 8000 pria muslim dilakukan terorgansir secara matang. Banyak dari pria muslim yang melarikan diri ke hutan sekitar Srebrenica ditangkapi dan ditembak mati di beberapa lokasi. Sejumlah saksi mata mengatakan, tentara Serbia Bosnia menyamar sebagai Pasukan Baret Biru PBB, untuk mengelabuhi warga muslim. Pasukan Serbia juga mencoba menghapus jejak pembunuhannya dengan menggali kembali kuburan warga Muslim, dan jenazah korban dipencar dalam kuburan-kuburan yang lebih kecil.
Setelah perang berakhir, peristiwa pembantaian warga Muslim ini mulai mendapat perhatian dunia internasional. Para keluarga korban menuntut agar pelaku pembantaian diseret ke Mahkamah Internasional. Setelah melalui pembahasan panjang, PBB akhirnya menetapkan peristiwa Srebrenica sebagai peristiwa pembersihan etnis atau genosida dan para pelakunya dinyatakan telah melakukan kejahatan perang.
Tribunal Yugoslavia mendakwa 19 orang yang dianggap terlibat dalam peristiwa pembantaian di Srebrenica. Namun tiga orang yang dianggap menjadi dalang aksi pembantaian tersebut adalah Radovan Karadzic, Jenderal Ratko Mladic dan ajudannya Zdravko Tolimir. Proses investigasi akhirnya juga menyeret mantan presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic sebagai salah satu tersangka pelaku kejahatan perang Bosnia. Milosevic meninggal dunia ketika sedang menjalani proses hukum di mahkamah internasional. Sementara Radovan Karadzic baru tertangkap setelah 11 tahun buron, sedangkan Jenderal Ratko Mladic, sampai saat ini masih belum diketahui tempat persembunyiannya. Meskipun, Radovan Karadzic telah tertangkap tidak menghapus kekejaman yang dilakukan Serbia terhadap Muslim Bosnia, yang mereka bantai. Peristiwa yang sangat mencoreng masyarakat dunia.(ln/berbagai sumber).
Posting Komentar