Minggu, 03 Agustus 2008

GENERASI KEDUA AL-QAIDAH

DATA BUKU:

Judul : GENERASI KEDUA AL-QAIDAH

Penulis : Fuad Husein
Ukuran: 15 x 23 cm ; 280 hal
Harga : Rp. 40.000,-+ ongkos kirim sesuai tarip pos http://www.posindonesia.co.id, dr Jakarta & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via YM/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321.

Iraq benar-benar menjadi Negeri 1001 Malam Petaka bagi AS. Tak hanya menjelma ladang jihad yang subur, invasi tersebut juga menyebabkan AS dilanda krisis politik dan ekonomi paling buruk sepanjang sejarah. Begitu parahnya, mengingatkan kita akan detik-detik keruntuhan Soviet setelah gagal menganeksasi Afghanistan.

Namun, tak banyak yang tahu mengapa negeri—yang mengaku—adidaya tunggal itu, tiba-tiba mandul tak berdaya. Tak banyak yang mengupas apa penyebab utama kegagalan invasi AS kali ini. Meski sering tersebut sebagai simbol perlawanan kaum Sunni di Iraq, tak banyak literatur yang menyibak bagaimana Al-Qaidah merintis perlawanan, menuai kesuksesan untuk kemudian menggapai cita-cita tertinggi mereka; menegakkan pemerintahan Islam sedunia.

Buku ini termasuk literatur langka. Mengupas kiprah Al-Qaidah dalam melakukan perlawanan melawan Kristen-Yahudi Internasional, dari sudut pandang sosok Abu Mus’ab Al-Zarqawi, simbol perlawanan Mujahidin di Iraq. Apa dan siapa Zarqawi? Bagaimana “fusi”nya dengan Al-Qaidah kemudian menjelma menjadi formula perlawanan yang tak terpatahkan oleh negara adidaya sekuat AS sekalipun? Apa rencana besar Al-Qaidah dalam mewujudkan cita-cita utamanya? Buku ini akan menjelaskan semuanya dengan penuturan yang lugas, namun penuh analisis-analisis menakjubkan!


Ditulis oleh seorang wartawan Yordania, Fuad Hussein. Dari sosoknya yang kurus dan sikapnya yang tenang, kita tidak akan menduga ia punya bahan cerita yang mengagetkan. Tapi 10 tahun yang lalu Fuad—yang tulisan-tulisannya tak selamanya menyenangkan raja—disekap pemerintah di Penjara Suwaqah. Di situlah ia tertemu dengan dua tahanan lain. Yang satu seorang Palestina, Abu Muhammad Al-Maqdisi. Yang lain Abu Mus’ab Al-Zarqawi.

Posting Komentar