Sabtu, 10 Mei 2008

REPUBLIK BENAR2 MABOK

Efek domino dari kenaikan BBM, yang paling dikhawatirkan adalah semakin melemahnya nilai tukar mata uang republik ini ( Rupiah,-red) terhadap mata uang negara asing lainnya. Dikarenakan sistim nilai tukar mata uang RI ditentukan berdasarkan pasar ( market ) bukannya sistim flat (tetap).Pasar / market merupakan sekumpulan besar orang-orang/pelaku perdagangan yang terbuka dalam arti, seluruh dunia dapat melakukan perdagangan jual - beli mata uang rupiah.Dan sifat pelaku / orang-orang tersebut dalam bahasa sederhananya adalah melakukan proses jual atawa beli berdasarkan sebuah keuntungan belaka. Jadi harga bergerak naik atau turun / menguat atau menurun semata-mata ditentukan oleh needs and demand. Dan biasanya pasar cendrung memperhatikan indikator stabilitas & keamanan suatu negara,tingkat pengangguran suatu negara, tingkat inflasi suatu negara,tingkat suku bunga suatu negara dlam menentukan posisinya. Dan berdasrkan hal tersebut diataslah kekhawatiran timbul,dimana stabilitas dan keamanan Indonesia pasca kenaikan BBM lebih mengarah kepada " tidak terjamin " , dan tingkat pengangguran sudah pasti akan bertambah besar, dan tingkat inflasi pastinya akan mengikuti yang lain untuk bertambah besar,serta tingkat suku bunga ya..setali tiga uang.

Dari analisa diatas, tentunya pelaku pasar akan mengambil profit taking, dan menyebabkan nilai mata uang kita akan semakin melemah dan akan semakin terpuruk saja...
Apakah dengan dana cadangan pemerintah, sanggup meng-intervensi pasar ?? kita tidak yakin,dengan melihat bagaimana cara kerja pasar global tersebut bekerja..
Dan efek yang terakhir yang dapat kita bayangkan adalah semakin terpuruklah Republik ini kejurang yang lebih dalam lagi..."kebangkitan
Indonesia" yg dibesar2-kan oleh SBY-Kalla tidak akan terwujud..
Penderitaan rakyat miskin,penderitaan bangsa ini akan semakin berlanjut & semakin dalam..
Dan hanya segelintir rakyat
Indonesia saja yang masih tersenyum bahkan semakin bersyukur kepada Allah atas karunia dan rejeki yang diberikan kepadanya. ( Golongan orang "the-have",yang menikmati keuntungan melemahnya nilai mata uang rupiah.karna mereka adalah salah satu pelaku pasar.) Dan mereka tidak boleh kita salahkan...Jadi siapa yang salah dan paling bertanggung jawab…?, solusi terakhir yang paling terbuka kemungkinannya adalah REVOLUSI sosial menuju SYARIAT ISLAM…!!! Dan memang mahal harganya…!!!.

Posting Komentar