Lagu/klip dibawah ini adalah kesaksian yg didedikasikan buat bangsa yang sedang sakit, luka, teraniaya dan tertindas oleh kepentingan2 kapitalis yang diageni oleh para koruptor baik dipemerintahan maupun legislative…!!!
Kita boleh dongkol, kesal, eneg, muak sama keadaan republik ini karena: Indonesia dihuni oleh sikap pengecut dari rakyatnya sendiri. Rakyat kita terbiasa bersikap Asal Bapak Senang (ABS) dan melempar-lempar kesalahan. Tujuannya sangat pragmatis, agar dirinya bisa selamat, sikap korup yang dijiwai oleh masyarakatnya. “Yang lari karena dikorup oleh mantan pejabat kita aja ada...masya Allah...lebih dari 900 triliun rupiah... “ Ini baru korupnya..yang kolusinya lebih gila lagi...”, dan punya mental budak.
Jka berandai-andai, bagaimanapun presiden kita punya andil besar dalam “membangkrutkan” negara ini: “Karena di Indonesia, kalo tukang sate yang korupsi maka ia akan dihabisi oleh
“Ketika di alam baka, mantan presiden kita, ibu Mega ditanya oleh malaikat penjaga kubur...maaa robbuka..lalu yang menjawab pertanyaan itu adalah tangan Mega dengan kata-kata...IMF..IMF...kata tangan Mega. Lalu digebuklah si Mega. Lalu malaikat penjaga kubur bertanya ....maa robbuka...lalu dijawab kaki Mega dengan jawaban..World Bank..World Bank..lalu digebuklah Mega untuk kesekian kalinya oleh malaikat penjaga kubur” .
Presiden selanjutnya, adalah mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Lalu ditanyalah Abdurrahman Wahid ini.Selama menjadi presiden ia sempat membuka hubungan dengan
Masih banyak lagi perlu digali tentang upaya tersistematis dalam membangkrutkan negara. Suatu kolaborasi kelas kakap telah menghasilkan “hutang najis” yang menjadi beban bagi anak cucu kita hingga beberapa generasi mendatang. Banyak pengusaha kelas kakap yang berkolabrorasi dengan IMF dan World Bank demi saling melindungi kepentingan asing. Pengusaha kelas kakap mendapatkan keuntungan bebas dari jeratan hukum yang direkayasa IMF dan sebagai imbal baliknya, IMF dapat mencaplok aset pengusaha tersebut termasuk BUMN nasional dengan harga sangat murah. Contoh salahsatu rekayasa “jahat” tersebut adalah upaya IMF mempreteli Texmaco. Texmaco telah mampu membuat mesin jenis apapun, dari mesin mobil sedan hingga kendaraan dan peralatan berat. Namun, semuanya sirna “terhapus” sejak penandatanganan LoI dengan IMF.
Posting Komentar