Wahai umat..sungguh bahaya telah melampaui klimaksnya.
Orang2 zalim telah melampaui batas, dan di bumi ini telah bertebaran orang2 thagut, srigala2, bahkan anjing2pun, telah berani lancang kepada kita.
Sementara manusia tengah kebingungan mencari solusi di tengah fatamorgana karena teriknya matahari kezaliman yg membakar, padahal solusi itu ada dihadapan kita!... Solusi itu adalah Jihad fi Sabilllah.
Aku sama sekali tidak mengkuatirkan banyaknya musuh kalian dan besarnya persenjataan mereka, aku tidak mengkhawatirkan kalian lantaran berkumpulnya semua kekuatan jahat yg memerangi kalian atau sikap yang melemahkan sikap dari saudara2 kalian sesama muslim diberbagai belahan dunia.
Yang aku khawatirkan justru dari dalam diri kalian sendiri.
Aku khawatir kalian terkena penyakit WAHN “cinta dunia dan takut mati” merasa lemah dan kalah kemudian melakukan maksiat...dunia...!!!
Memang pertolongan kadang tertunda.
Tak jarang kekalahan dan luka2 terhadap diri kalian dan ini bukanlah hal yg aneh, sebab itu adalah sunatullah pada orang2 terdahulu, dan tidak pernah ada perubahan pada sunatullah.
Yaakin bahwa Allah akan menepati janji-Nyaa, menolong tentara dan pasukan-Nya, walaupun setelah lewat masa yang panjang...
Sabar ketika menerima goncangan, dan yakin jalan keluar ada bersama kesulitan , dalam kesulitan ada kemudahan..
Demi Allah, kalian dalam kondisi yang sangat beruntung sehingga banyak orang yg patut iri kepada kalian.
Bukan seperti yg dikatakan para mukhtazil pelemah semangat yang hanya melihat pada ukuran materi saja, yang merasa ngeri dgn berita2 yg disebar luaskan oleh media2 thogut keseluruh dunia.
Sesungguhnya agama tidak akan tegak kecuali di atas pundak para perwira yg memliki tekad baja.
Ia tidak akan pernah tegak diatas pundak orang2 biasa hidup ringan dan ber-mewah2.
Tidak sungguh Islam tidak akan pernah tegak di atas pundak orang2 seperti ini.
Tanggungjawab besar yg tidak akan sanggup dipikul bumi dan lagit, tidak akan mungkin diemban oleh selain orang yg pantas mengembannya...
Lantas dimanakah para penonton kesedihan.
Manakah yg layak menitikkan air mata, mataku atau matamu...?
Orang yg mengaku tidak diterima pengakuannya tanpa bukti...
Maka akan sangat sulit bagi mereka bisa berubah dan berganti.
Fakta pahit ini memang tidak mereka nyatakan terus terang, tapi mereka bungkus dengan selendang kefakihan dalam urusan agama.
Mereka menampilkan fakta ini dengan menghiasinya dengan pakaian hikmah
Mereka meng-klaim dan kemudian berdusta, dengan mengatakan aksi2 mujahidin yg keras memperburuk citra Islam dalam pandangan orang2 barat nasrani yg memiliki perasaan sensitif.
Abu Mus’ab Al-Zarqawi
Posting Komentar