Selasa, 02 Desember 2008

SAATNYA MUSLIM BICARA!

Seorang pakar studi-studi tentang Islam, John L. Esposito. Kehadiran Esposito dimanfaatkan oleh Mizan untuk meluncurkan buku terbaru Esposito, yang ditulis bersama Dalia Mogahed, Saatnya Muslim Bicara! Peluncuran buku yang disertai diskusi umum itu diselenggarakan di Graha Nandika, Pancoran, Jakarta Selatan.

Selain Esposito, hadir juga sebagai pembicara pendamping, yaitu Mochtar Pabottingi (Peneliti Senior LIPI), Anies Baswedan (Rektor Paramadina), dan Din Syamsuddin (Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah). Mochtar memuji buku ini karena objektivitas dan sensitivitasnya. Dicontohkannya bahwa Esposito menghindari istilah fundamentalist Muslim dan lebih memilih menggunakan politically radicalized. Mochtar menganggap buku ini amat bermanfaat bagi Dunia Islam karena menghapus stigma Islam yang negatif. Namun, pemerintah Barat pun akan menemukan banyak manfaat seandainya mau menyimak data-data dari buku ini dan menyusun kebijakan berdasarkan buku ini. Din Syamsuddin menganggap buku ini amat berguna bagi organisasi-organisasi Islam sebagai sumber data yang bisa dipegang.

Ketika sesi tanya jawab, para peserta dengan antusias mengajukan berbagai pertanyaan. Namun, tak disangka, pertanyaan paling menarik justru datang dari moderator, Zainal Abidin Bagir dari CRCS UGM. Zainal meminta Esposito, yang selama acara banyak melontarkan kritik terhadap AS, untuk memberikan kritikan terhadap umat Muslim. “Wah, ini benar-benar pertanyaan berat,” ujar Esposito seraya mengusap dahinya, yang ditimpali tawa hadirin. Esposito tercenung cukup lama, entah sungkan atau berusaha merangkum kritiknya. Akhirnya dia melontarkan dua kritik.

Sebagai awal, Esposito menyatakan bahwa hal yang paling dikaguminya dari Muslim selama ini adalah kecintaan dan semangat mereka terhadap agamanya. Namun, dia menimpali pujiannya itu dengan kritik bahwa kecintaan Muslim terhadap agama mereka itu sering tidak dibarengi semangat untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap Islam. Juga, banyak Muslim yang menyerang Barat tanpa benar-benar mencoba mempelajarinya. Itulah kritik pertamanya.

Kritik yang kedua adalah banyak Muslim yang menderita sindrom viktimisasi-diri, yaitu memosisikan diri sebagai korban. Memang benar banyak umat Muslim tertindas. Namun, kata Esposito, dengan terus menerus menganggap diri sebagai korban, kita akan semakin tak berdaya. Lebih-lebih, sikap ini diiringi kecenderungan menyalahkan pihak luar, tanpa mau melihat kelemahan internal umat. Ujung-ujungnya, Muslim lebih banyak mengeluh tanpa melakukan tindakan nyata, dan lebih suka melemparkan tanggung jawab mengubah keadaan ke pundak orang lain.

Esposito lantas menutup pembicaraannya dengan mengatakan bahwa tanggung jawab mengubah kondisi dunia saat ini ada di pundak semua orang, baik di Barat maupun di Dunia Islam. Selama kita masih sibuk memikirkan kepentingan diri dan melemparkan tanggung jawab mengubah dunia ke pundak orang lain, dunia ini tak akan berubah.

Harga:Rp.44.500,-+ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus",klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat via YM, silahkan klik ikon YM dibawah ini:

Posting Komentar