Selasa, 25 November 2008

JANGAN HANYA CUMA MIMPI INI......BUKAN PROVOKASI...HANYA SEKEDAR NGAJAK BERANI....!!! (repost)

Image Hosted by ImageShack.us


Ketika bendera partai ber-kibar dimana2 antara lain : partai kerbo gendut, partai ka’bah melengkung, partai bintang mercy, partai matahari biru, partai burung elang, partai pohon kering, partai salib ditongkrongin burung, partai bokser, partai.......dan lain-lain..... karena begitu banyaknya kuncen blog ini sampai lupa....bahkan sampai dihalaman rumah masing2, pada saat yang sama kaum salibis dengan sombongnya menegakkan salib di-mana2

Kita umat Islam hanya sekedar menegakkan ar-Rayah, sebagai bendera Islam merasa sungkan, kuatir dibilang fanatik, militant, dan sebagainya.

Sudah saatnya.... jika merasa sebagai umat islam mengibarkan bendera tersebut dihalaman rumah masing2, jangan hanya ketika pada saat masiroh/demonstrasi saja...!!!!!! sebagai identitas ketauhidan..memang hanya sekedar simbol....tapi bisa juga merupakan simbol kesadaran dan kebangkitan, ...masalah iman hanyalah Allah SWT yang mengetahui...tapi se-tidak2nya kita berani meng-aktualisasikan diri sebagai umat Islam...!!!

Bukan simbol negara atau milik satu harokah saja, apalagi sebagai bendera partai peserta pemilu....ia adalah bendera dan panji umat islam.... sepatutnya kita umat islam bendera & panji ketauhidan, malah bulan bintang yang ada di kubah-kubah mesjid itu yang seharusnya diganti dengan A-rayah, sebeb bulan bintang hanya dikenal kalau tidak salah setelah abad ke XIV pada masa kesultanan Turki. yaitu : Penggunaan simbol bulan bintang terjadi setelah Sultan Memet (Muhammad) II menaklukan konstatinopel pada 1453.

Dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata:

”kaanat rooyatu rosuuuliLlahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saudaa a, wa liwaa u huu abyadho”

“Raayahnya (panji) Rasul saw berwarna hitam, sedangkan benderanya (liwa’nya) berwarna putih.”

Dari Abu Hurairah, ia berkata:

Kaanat rooyatu rasuuliLlahi shallahu ‘alaihi wa sallam saudaa a, wa liwaa u huu abyadho”:

“Panji RasuluLlah saw (raayat) berwarna hitam, sedangkan liwa’nya berwarna putih.”

Bendera (Liwa’) adalah berwarna putih dan tertera di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna hitam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Bahawa bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam berwarna hitam, sedangkan panji beliau warnanya putih.” Riwayat Ibnu Abbas yang lain menurut Abi Syeikh dengan lafadz, “Bahawa pada bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. tertulis kalimat ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’. Semasa perang (jihad), bendera ini akan dipegang oleh amir (panglima/ketua) perang. Ia akan dibawa dan menjadi tanda serta diletakkan di lokasi amir tadi. Dalil yang menunjukkan perkara ini adalah perbuatan (af ’al) Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri, di mana baginda (sebagai amir), semasa pembukaan kota Makkah telah membawa dan mengibarkan bendera putih bersamanya. Diriwayatkan dari Jabir, “Bahawa Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam memasuki Makkah dengan membawa bendera (liwa’) berwarna putih.” (HR Ibnu Majah).

Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa dizaman Rasulullah hanya ada bendera panji-panji perang yang sangat sederhana dengan warna: hitam, putih, atau hijau. Di ‘Negara Madinah’ di zaman Khilafah yang empat memiliki simbol berupa bendera persegi empat berwara hitam.

Terbukti hadits tersebut menyatakan: bukanlah bendera milik satu golongan ataupun satu harokah..tapi itu adalah bendera/panji Islam...dan kita harus bangga mengibarkannya jangan hanya menjadi hiasan dinding.

Jadi janganlah kita hanya mau menaikkan bendera negara atau partai-partai sekuler.. tapi bendera ketauhidan kita lupakan.

Kaum salibis dengan berani dan tanpa malu-malu menunjukkan identitas agamanya dengan mengusung menancapkan salib dimana-mana bahkan dengan kesombongan... kenapa umat Islam tidak mau dan malu menegakkan bendera tersebut di-masing-masing rumah atau lingkungannya, ingat jangan hanya berani ditempel dinding atau hanya dilipat manis kemudia dibuang ke sudut rumah..

Perbedaan adalah rahmat bagi kita semua tapi bukan berarti perbedaan sesama kita harus saling hujat dan fitnah.

Mari kita sama2 merapatkan barisan, peluk saudara-saudara kita se-iman, datangi dan jabat tangannya beri motivasi untuk sama-sama kembali memperjuangkan tegaknya panji-panji ke-imanan.

Panji (Rayah) adalah berwarna hitam, yang tertulis di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna putih. Hadis riwayat Ibnu Abbas di atas menjelaskan hal ini kepada kita. Ketika jihad, ia dibawa oleh ketua setiap unit (Divisi, Batalion, Detasement ataupun unit lainnya). Dalilnya adalah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, semasa menjadi panglima perang di Khaibar, bersabda, “Aku benar-benar akan memberikan panji (rayah) ini kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, lalu Rasulullah memberikan panji itu kepada Ali.” (HR Bukhari).

Jika saat ini kita sudah memulai memasang panji Islam tersebut dilingkungan masing-masing..mari kita bayangkan ketika menjelang pemilu semua atribut maupun bendera-bendera partai harus di copot dan dihilangkan..maka pada saat tersebut kita akan melihat ar-Rayah akan berkibar disetiap sudut kota..karena tidak ada alasan maupun undang-undang yang mengharuskan untuk menurunkan panji maupun bendera Islam tersebut...sebab bukan bendera ataupun atribut peserta pemilu...sayang HANYA CUMA MIMPI kuncen blog ini.

Seperti biasa, akan selalu banyak diskusi atau perdebatan, hanya membahas-bahas hal-hal yang tidak substansial..tentang panji-panji Islam tersebut...yang penting dimana keberanian kita semua untuk menegakkan serta mengibarkan panji-panji atau bendera tersebut..tanpa alasan-alasan yang dicari-cari.


Link mau nyari ar-Rayah di http://khilafahstuff.wordpress.com kata & pesan kuncennya juga menyediakan AK-47 berikut amunisi...(mimpi dulu......sebelum saatnya tiba...!!!)


Posting Komentar