Selasa, 04 November 2008

SURAT USTD AMROZI

SURAT USTD AMROZI “dr Detik.com”

Jakarta - Di tengah munculnya wasiat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang mengatas namakan Amrozi, Muklas, dan Imam Samudra, muncul sebuah surat dari Amrozi tertanggal 21 September 2008. Surat ini asli tulisan tangan Amrozi.

Foto kopi surat Amrozi itu didapatkan detikcom, Selasa (4/11/2008). Surat itu diawali dengan tulisan basmalah (bismillahirrahmanirrahiem) dalam huruf Arab dan dilanjutkan dengan hamdalah dan salawat kepada Rasulullah.

Surat ini ditulis Amrozi pada 21 September 2008 di LP Batu Nusakambangan dengan menggunakan tulisan tangan. Tidak ada ancaman bunuh-membunuh dalam surat Amrozi ini.

Berikut isi surat selengkapnya:

Assalamualaikum Wr Wb

Alhamdulillah wassalaatu wassalamu ala rasulillah wa ala alihi wasahbihi wa man walah. Amma ba'du:

Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih dalam keadaan sehat walafiat, sehat rohani maupun jasmani, lahir maupun batin.

Kemudian untuk menanggapi tentang eksekusi, sebetulnya saya tidak pernah berfikir tentang itu. Sebab kalaupun jadi saya diekesekusi - ini urusan mati - sedangkan mati adalah urusan Allah Ta'ala.

Bagi saya ini hanyalah resiko jihad. Sebab saya sadar bahwa yang nama jihad itu adalah membunuh ataupun dibunuh.

Maka dari itu, seandainya saya jadi dieksekusi, insya Allah saya sahid. Sebab saya yakin yang akan mengeksekusi adalah tentara-tentara Thoghut dan musuh-musuh Allah Taala.

Ada pun soal PK, saya akan usahakan bersama-sama tim pengacara saya. Sebab hukum yang dijatuhkan kepada saya tidak sesuai dengan hukum Thoghut sendiri, apalagi dengan hukum Islam.

Sekian....

Lapas NK Batu

21/9/2008

Amrozi

Saat dikonfirmasi mengenai surat ini, Ketua Tim Pembela Muslim (TPM) Mahendradatta membenarkan bahwa surat tersebut merupakan surat asli dari Amrozi. "Kalau itu memang benar dari Amrozi," kata dia.

Mengenai adanya surat atau wasiat yang mengatasnamakan Amrozi, Imam Samudra, dan Muklas, yang di dalamnya merencanakan pembunuhan terhadap para pejabat, Mahendradatta menegaskan bahwa surat itu palsu. "Tolol kalau mainan preman pasar macam begitu dipercaya," ujar Mahendra. (asy/irw)

Note: apapun bentuk suratnya kenyataan harus di sampaikan

Posting Komentar