Jumat, 31 Oktober 2008

MELAWAN PENGUASA

Berbicara tentang hukum suatu negara dan penguasanya berarti memasuki lahan yang subur dengan perdebatan. Di sana ada kelompok yang berlebih-lebihan. Hanya karena pelanggaran ringan terhadap syariat, mereka angkat senjata. Di samping itu, ada juga kelompok yang meremehkan dan hanya terjebak dalam program tashfiyah (pemurnian akidah) dan tarbiyah (mendidik umat). Mereka berpendapat tidak wajib memberontak atau melakukan perlawanan terhadap penguasa. Namun, di sisi lain ada kelompok ketiga yang merupakan kelompok pertengahan. Mereka menjunjung tinggi kebenaran. Memegangi Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta memilih pendapat yang kuat dari salafus shaleh. Mereka berusaha mencerminkan sikap Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam memandang negara dan penguasanya.

Buku ini merupakan cerminan pendapat kelompok yang ketiga, Ahlus Sunnah wal Jamaah. Di sini mereka akan menjawab siapakah penguasa yang harus dilawan, kapan waktunya, dan bagaimana jika belum memiliki kekuatan? Selain itu, buku ini juga akan membabat habis syubhat-syubhat yang muncul dalam masalah ini. Selamat menyibak syubhat dan menemukan kebenaran.

Harga: Rp.19.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.

Read More...

DPO Buronan Dalam Kilasan Sejarah Islam Klasik

Siapa mengusung kebenaran berarti siap menghadapi benturan. Demikian sejarah mengajarkan. Pertarungan antara yang hak dengan yang batil sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri. Kadang kebenaran dikalahkan oleh kebatilan, demikian pula sebaliknya; seperti roda yang terus berputar. Itulah sunnatullah yang tidak akan berubah.

Dalam pertarungan, naluri umum akan mengejar kemenangan lahir. Di sinilah keunikan Islam. Dimensi kemenangan ternyata bukan aspek lahir semata, melainkan juga batin. Bahkan, kemenangan sejati adalah ketika seseorang tetap istiqamah dalam memegangi prinsip, walaupun rintangan menghadang dan penderitaan membayangi.

Buku ini memotret beberapa fragmen sejarah kemenangan tersebut.

- Nabi Musa AS dan para pengikutnya yang diuber-uber Fir’aun;

- Para pemuda Kahfi yang harus lari dari kejaran penguasa;

- Bagaimana Rasulullah SAW dan para shahabat berhijrah; dan

- Kisah-kisah para tabi’in yang menjadi buronan para penguasa yang zalim.

Sungguh menakjubkan! Demi akidah, para pendahulu kita telah memberi suri tauladan; bahwa prinsip tetap prinsip! Ia tak bisa ditukar, meski dengan nyawa sekalipun. Apalagi hanya sekadar sebutan “musuh publik” dan masuk DPO (Daftar Pencarian Orang) dalam ukuran manusia.

Harga: Rp.26.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.

Read More...

MEREKA MUJAHID TAPI SALAH LANGKAH

Berbeda dengan amal lain, amal Jihad lebih menuntut banyak ijtihad. Hal ini disebabkan jihad adalah sejenis amal yang bersifat terapan dari nash ke dalam realita (tahqiq manath). Dengan demikian, unsur utama dalam proses ijtihad ini adalah pemahaman akan nash dan pemahaman akan realita (waqi’).

Disinilah titik kritisnya. Perbedaan pandangan pada dua unsur di atas, menjadi peluang besar bagi orang untuk berbeda (ikhtilaf). Pada sisi pemahaman nash, keberadaan nash mutasyabih (multi tafsir) bisa mengundang perbedaan persepsi. Juga pemahaman teks yang sepotong-sepotong, bisa memunculkan paham yang berbeda. Sementara pada sisi menurunkan teks ke dalam realitas (tahqiq); dimana unsur subyektifitas pelaku menjadi niscaya, ikhtilaf tidak bisa dihindarkan. Terlebih masing-masing individu maupun kelompok, memiliki penjara pengalaman.

Orang bisa bersepakat menjadikan istitho’ah (kemampuan), sebagai parameter operasi jihad. Meski demikian, dalam praktiknya orang bisa berbeda dalam mengukur “mampu”. Orang juga bisa bersepakat menjadikan “maslahat” (jihad harus mendatangkan maslahat) sebagai parameter operasi jihad, tapi giliran memandang “apa ukuran maslahat” ragam pemahaman bisa muncul. Jihad sangat lekat dengan hal-hal di atas.

Hari ini, di tengah penindasan bertubi-tubi yang menimpa Islam, kita disuguhi ragam perlawanan ummat. “Jihad” sebagai instrumen pembelaan dikumandangkan. Absennya Imamah udzma, melahirkan banyak imamah kecil dengan grand strategi yang berbeda. Mereka tidak diikat oleh kepemimpinan yang tersentral. Ikatan yang tersisa tinggal paham ideologi perlawanan meski bersifat global. Muncullah ragam model jihad dalam skala individu, kelompok kecil, hingga komunitas.

Yang cukup menyita perhatian publik adalah fenomema bombing di pusat keramaian sebagai tren yang cukup menggejala. Sebagai “ijtihad” baru, hal ini tidak hanya mengundang kontroversi di kalangan ummat, tapi di kalangan kelompok pergerakan. Bahkan lebih spesifik lagi, di kalangan kelompok yang berbasis jihad. Buku ini adalah salah satu cerminannya.

Ditulis oleh ‘master jihad’ membuat buku ini menarik untuk ditelaah. Penulis yang hingga masih mendekam di Penjara Yordan menulis refleksi-refleksi menarik sebagai evaluasi atas bentuk perlawanan dari entitas muslim itu. Di kancah tokoh Jihadis, Al-Maqdisy bukanlah pendatang baru. Dari “rahim” pengajiannya, banyak melahirkan tokoh-tokoh sekelas Abu Mus’ab Az-Zarqowy, komandan Jihad di Irak yang fenomenal itu. Tak heran, oleh Barat beliau dikategorikan sebagai ideolog Al-Qaeda yang sangat diperhitungkan. Bak seorang master, ia seolah tengah ‘menjewer’ murid-muridnya agar tidak kebablasan.

Sebagai manusia biasa, tidak tertutup kemungkinan penulis juga memiliki keterpenjaraan. Posisi beliau di penjara, membatasi akses informasi lapangan. Ini terlihat dari ketika beliau memberikan contoh-contoh kasus-kasus Irak. Meski demikian, substansi renungan beliau tetap bisa ditangkap sebagai kaedah global.

Harga: Rp.30.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.

Read More...

AKU MELAWAN TERORIS

oleh : Iman Samudra

Tangismu wahai bayi-bayi tanpa kepala...dibentur ditembok-tembok Palestina...jeritmu wahai bayi-bayi Afghanistan...yang memanggil-manggilku tanpa lengan...dieksekusi bom-bom jahannam...milik setan Amerika dan Sekutu...saat ayah bundamu menjalani Ramadhan!

Ini aku,saudaramu...ini aku,datang dengan secuil bombing...kan kubalaskan sakit hatimu...kan kubalaskan darah-darahmu...darah dengan darah...nyawa dengan nyawa...qishash!!

Itulah sepenggal puisi Imam Samudra.bait-bait yang mereflesikan apa,mengapa,kepada siapa,dan bagaimana ia melawan. Dari balik jeruji besi,sembari menunggu proses eksekusi atas ganjaran pidana mati, ia menorehkan catatan-catatan harian.Sebagai sebentuk pertangguhjawaban kepada publik atas apa yang ia dan kawan-kawannya lakukan di Bali pada 12 Oktober 2002.

Apa yang ia dan kawan-kawannya lakukan di Bali,tak lain adalah bentuk reaksi perlawanan terhadap penindasan ; Amerika dan sekutunya. Bangsa yang oleh Amnesti Internasional dikarunia”penghargaan” sebagai pelanggar HAM terburuk selama 50 tahun terakhir. Bangsa yang oleh Human Right Report 2002 dan Human Right Watch dinobatkan sebagai pelanggar HAM terburuk dan terberat di dunia. Bangsa yang publik umum memahami sebagai biang teroris. Karenanya,buku ini berjudul, Aku Melawan Teroris.

“Saya melakukan jihad pada titik-titik ikhtilaf.”demikian tulisannya. Sebuah ungkapan atas sebuah pilihan jalan dari ragam jalan perjuangan yang ditempuh oleh umat Islam.Ia sadar bahwa langkahnya kontrovesi.Meski demikian,ia menyakinkan jalan yang ditempuhnya. Dan keyakinan itu, didasarkan atas sebuah model pemahaman Islam yang ia anut. Apa itu? Ia menjelaskannya dalam buku ini.

Terlepas kita setuju atau tidak,buku Imam Samudra, Aku Melawan Teroris, tetap menarik untuk dibaca. Sebagai upaya mengenal lebih jauh apa dan siapa Imam Samudra,termasuk jalan perjuangannya. Terlebih gaya penulisan yang bertutur,reflektif,gaul,kadang jenaka,menjadikan kita mudah mengikuti 'gagasan ide'yang ia sampaikan.

Harga: Rp.40.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.

Read More...

WASIAT SYUHADA ....INSYAALLAH...!!!

Statement mereka terkait eksekusi (indonesia-arab-inggris) http://foznawarabbilkakbah.com/ Semoga Allah menerima taubat mereka, menganugerahkan husnul khatimah…dan melalui pengorbanan mereka Allah berkenan mengembalikan kejayaan umat Islam…!!! link ke: http://tegakluruskelangit.blogspot.com/2008/10/ondel-ondel.html

Read More...

YAHUDI SANG PENGHANCUR DUNIA! MENYIBAK MISTERI SENJATA PROPAGANDA & KONSPIRASI BANI ISRAEL

YAHUDI SANG PENGHANCUR DUNIA!



Harga: Rp.65.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.

Read More...

KEBANGKITAN FREEMASON & ZIONIS DI INDONESIA: DI BALIK KERUSAKAN AGAMA-AGAMA

Sejak zaman Nabi Muhammad menyebarkan Islam, kelompok Yahudi paling sering menentang dan melakukan pengkhianatan. Dan watak tersebut tak akan berubah selamanya, sampai dunia ini berakhir. Karena itu, Allah SWT mengingatkan kepada umat Islam agar senantiasa mewaspadai orang-orang Yahudi dan Nasrani. ''Sesungguhnya kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang yang beriman adalah kaum Yahudi dan orang-orang musyrik.'' (QS Al-Maidah: 82). ''Kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka....'' (QS Al-Baqarah: 120).

Buku yang ditulis oleh mantan wartawan ini mengupas tentang Freemason, sebuah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan paling berpengaruh di seluruh dunia. Begitu besarnya pengaruh organisasi ini, sehingga kekuasaannya melebihi Paus, Presiden maupun Raja, termasuk presiden-presiden AS sekalipun.

Penulis mengupas sejarah dan kebangkitan Freemason maupun Zionisme di berbagai belahan dunia. Organisasi ini berada di balik kerusakan agama-agama di dunia. Dan tiada kekacauan di dunia, termasuk Revolusi Prancis dan Revolusi Rusia yang berdarah-darah, demikian pula runtuhnya Khalifah Islamiyah Turki Usmani, kecuali Freemason dan Zionisme berada di belakangnya. Merekalah aktor intelektualnya bahkan pelakunya.

Penulis mengingatkan kepada kaum Muslimin Indonesia, betapa berbahayanya Freemason dan Zionisme. ''Freemason memang tak muncul ke permukaan di Indonesia. Tapi melihat semua yang terjadi, seolah-olah satu per satu cita-cita Freemason sedang terwujud di negeri tercinta ini. Kekacauan politik terjadi dan tak kunjung henti. Krisis ekonomi kian tak terkendali. Moralitas begitu merosot tak terperi. Kebebasan, pelecahan, perusakan terhadap agama terjadi begitu dahsyatnya.'' (hlm 266)

Buku ini perlu dibaca oleh setiap Muslim. Mereka perlu waspada, agar jangan terlena, apalagi menjadi kaki tangan dan budak Freemason.

"Penulis menguak kesungguhan kaum Masonik merangkai strategi dan merajut tatanan dunia baru melalui cara-cara halus dan kasar untuk menenggelamkan pengaruh agama-agama. Setelah membuka sejarah gerakan Freemasonry, penulis buku ini mengajak kita membuka mata pada pengaruh buruk gerakan ini di Indonesia, khususnya bagi umat Islam”


Sejarah sudah bicara, umat jangan ternganga dan tinggal diam menanti runtuhnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan kita. Buku ini mampu menggugah semangat jihad untuk membentengi umat Islam dari bahaya kaum pluralis dan liberalis yang mulai unjuk gigi di Indonesia." (SURYA MADYA, koordinator Kajian Zionisme Internasinal)


"Freemason. Kata ini mungkin asing bagi umat Islam Indonesia. Apalagi mengenal Freemason sebagai organisasi Yahudi Internasional yang mendorong kebebasan agama. Buku ini, perlu dan harus dibaca oleh umat Islam, jika tak ingin terperangkap dalam tipu muslihat yang menyesatkan kaum Yahudi yang tidak akan pernah berhenti berusaha menghancurkan Islam." (ASWIN JUSAR, Pemimpin Redaksi Majalah Sabili)


"Buku ini benar-benar sudah 'mengganggu' ketenangan kita dalam ber-Islam. Jangan-jangan kita sudah jadi seorang Mason tanpa menyadarinya." (RIZKI RIDYASMARA, Penulis buku Kights Templar, Knight of Christ).

Harga: Rp.49.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.

Read More...

MOSSAD (BEHIND EVERY CONSPIRACY)

MOSSAD (BEHIND EVERY CONSPIRACY)

“tidak ada cover”

Harga: Rp.45.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.



MOSSAD ( Ha-Mosad le-Modi’in u-le-Tafkidim Meyukhadim) atau The Institute for Intelligence and Special Operations yang dibahas di buku ini menarik untuk dicermati khususnya untuk saya sendiri mengingat bahwa buku ''Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal'' karya saya, kemudian menuai kritikan dari beberapa rekan rekan LSM yang menganggap terlalu berlebihan jika saya melatar belakangi penulisan dan Defence Forecasting serta Postur TNI Ideal tersebut dengan asumsi dasar bahwa TNI kita harus dibangun sehebat dan sekuat militer SAF yang dimiliki Singapura.


Buku ini menekankan hal itu pada satu sisi, dimana penulisnya memulai penjelasannya dengan sebuah proposal menarik dari Israel yang diajukan tahun 1960 untuk Singapura yang menurutnya merupakan sebuah hasil kajian mendalam tentang masa depan Singapura di percaturan politik Asia Tenggara kedepan dan sebenarnya bukan Singapura yang aktif meminta Israel untuk masuk tetapi Israel sendiri yang aktif berperan dan menawarkan diri agar bisa terlibat secara aktif di wilayah Asia Tenggara.
Menurut penulisnya hal ini bukan suatu kebetulan, tetapi berdasarkan perencanaan matang karena Israel menempatkan diri bersama Singapura sama artinya dengan menjadi kekuatan Yahudi dan satelit Israel di Asia Tenggara.


Pada tanggal 24 Desember 1965, enam orang perwira Israel mendarat di Singapura dengan tugas yang berbeda. Tim perwira pertama bertugas membangun Kementerian Pertahanan Singapura, dipimpin oleh Kol. Ellazari. Tim kedua dipimpin oleh Yehuda Golan bertugas untuk menyiapkan pasukan bersenjata Singapura yang awalnya hanya terdiri dari 40 sampai 50 orang saja, tetapi hari ini pasukan tersebut telah menjelma menjadi kekuatan militer terbesar di Asia Tenggara bahkan mengalahkan Indonesia.


Di bulan Desember 1965, dengan menggunakan kata sandi ''The Mexicans'' perwira perwira Mossad tiba di Singapura, khusus untuk membantu Singapura yang baru saja melepaskan diri dari Malaysia. Kedatangan tim ini dirahasiakan dari sorotan publik, karena Singapura saat itu adalah negara muda dan dikelilingi oleh negara negara muslim seperti Indonesia, Brunei, Malaysia dan Thailand. Tokoh tokoh yang langsung terlibat dalam keputusan pembangunan militer Singapura saat itu adalah langsung Yitzhak Rabin selaku Kepala Staff Pemerintahan Isreal , Ezzer Weztmann dan juga Mayor Jenderal Rehavan Ze'evy yang kelak kemudian duduk menjadi Menteri.


Ze'evy sendiri yang kala itu terbang ke Singapura dengan nama samaran " Gandhi" berjanji akan membangun kekuatan militer Singapura sebagai kekuatan yang belum pernah ada di Asia Tenggara. Salah satu yang dibangun secara sangat serius, adalah adalah Buku Panduan Coklat atau Brown Book, yaitu buku panduan militer Singapura yang merupakan blue print dari Israel. Brown Book adalah buku panduan untuk perang langsung atau Combat, buku selanjutnya yang digarap adalah Blue Book yang mengatur segala macam strategy pertahanan dan gerakan intelejen.



Selain kekuatan militer darat, Israel juga merancang Strategy Combatting Water bagi Singapura. Kekuatan tempur laut ini disiapkan Israel bersama Singapura secara khusus untuk menghadapi negara negara maritim seperti Malaysia dan Indonesia. Menurut penulis, karenanya juga PM Lee Kuan Yew memberikan ijin secara resmi pada Israel Mei 1969 untuk membuka Kedutaan Besar Israel di Singapura.

Anggaran militer Singapura yang mencapai 4,4 milyar USD rupanya disadari juga oleh penulis, jauh sekali dibandingkan Indonesia. Padahal, Singapura juga sudah memiliki industri militernya sendiri sehingga tidak bergantung pada negara negara produsen senjata. Sama persis dengan Israel, Israel meski bergantung pada Barat tetapi dia juga mampu membangun industri senjatanya sendiri. Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) seluruhnya berjumlah 60.500 pasukan , dimana jumlah itu sudah termasuk keseluruhan 39.800 wajib militer dengan masa dinas 24 s/d 30 bulan, tetapi jangan lupa, mereka juga memiliki pasukan cadangan berjumlah 213.800 orang, jadi itu artinya mencakup seluruh penduduk dan populasi Singapura. Maka artinya, Singapura telah berhasil benar benar mengaplikasikan Total Defence War.


Mereka memiliki wajib militer yang setiap saat jika dibutuhkan setiap warga negara bisa dimobilisasi dan dipersenjatai. Maka, setiap penduduk Singapura kesemuanya telah memeiliki Registrasi Militer berikut rank kepangkatannya, sehingga suatu waktu ketika terjadi ancaman atau serangan maka di masing masing daerah atau wilayah, para penduduk/wajib militer ini sudah dapat bergabung dengan markas markas militer yang telah ditentukan. Jadi, penduduk sipil ini sudah tahu dengan jelas apa pangkat mereka, berapa banyak anak buahnya, apa tugas mereka dan bahkan, senjata mereka sudah disetor di masing masing markas. Singapura benar benar menjalankan seperti konsep Israel bahwa setiap penduduk dewasa adalah tentara sipil yang militer. (Menarik kan ? jika dibandingkan dengan Indonesia yang sampai saat ini masih saja meributkan masalah RUU Komponen Dukungan dan Komponen Cadangan).

Angkatan Darat Singapura terdiri dari 50.000 pasukan, Angkatan Laut 4.500 dan Angkatan Udara 6.000. Menarik, karena Singapura memiliki Force Abroad, yaitu pasukan pasukan yang ditempatkan di luar negeri, mereka ditempatkan bukan untuk misi-misi internasional tetapi mereka adalah pasukan SAFsendiri yang kebanyakan adalah anggota RAF (Royal Air Force) Singapura. Mereka ditempatkan di Perancis, Australia, Brunei, Afrika Selatan, Taiwan, Thailand dan Amerika Serikat dimana juga terdiri dari pesawat tempur, pesawat pengintai tanpa awak sampai dengan pesawat pengisi bahan bakar yang kebanyakan diparkir di AS. Jadi, andaikata Indonesia nekat menyerang Singapura mereka bisa melakukan serangan balik yang jauh lebih kuat dan effektif daripada yang dilakukan Indonesia karena pesawat mereka bisa sampai di wilayah Indonesia kurang lebih 30 menit saja.


Bahkan saking unggulnya PM Lee Kuan Yew pernah menyampaikan bahwa militer Singapura lebih efektif daripada militer AS, karena diperlukan 3000 sampai 6000 ahli militer AS ke Vietnam Selatan untuk membantu Presiden Ngo Dinh Diem sementara Israel hanya cukup mengirimkan 18 orang perwira untuk membuat dan mebangun SAF yang begitu hebat hari ini.

Apalagi sejak Singapura menandatangani kesepakatan satelit mata mata dengan Israel tahun 2000, maka menurut penulis bisa jadi tidak sejengkalpun area di Asia Tenggara lolos dari perhatian Singapura dan Israel. Tahun 2000 juga Singapura dengan divalitisasi Amerika menandatangani kontrak kerjasama dalam bidang satelit mata mata bernilai 1 milyar USD. Atas nasehat Israel pula Singapura memiliki dan membangun minat kuat dalam perdagangan dan kerjasama yang dibentuknya dalam 4 prinsip utama; Komando, Kontrol, Komunikasi dan Intelejen. Lewat dokrtin ini kiranya juga menurut penulisnya Singapura tidak melepaskan kesempatan emas membeli Indosat dari Indonesia.

PROLOG

Sudah lebih dari 3 bulan saya mengincar buku ini, karena judulnya yang cukup Provokatif dan topiknya yang saya kira wajib kita ketahui. Karena Harganya yang cukup mahal untuk buku sebesar dan setebal itu.

Akhirnya setelah ada anggaran untuk membelinya, jadilah buku ini sebagai teman dalam kesendirian dan waktu luang. sekali lagi, saya menekankan bahwa buku ini memiliki urgensi yang cukup tinggi, karena minimal kita bisa mengenal siapa-siapa di balik peristiwa2 penting.

PENGANTAR

Penulis mengingatkan kita akan kebobrokan global yang terjadi di negeri ini, atau bahkan terjadi di dunia pada umumnya. Mental korup, maraknya fasilitas untuk menyalurkan nafsu, dsb adalah hal terjadi pada masa kita. Penulis mengawali dengan cerita dari Negeri Syria, dimana Israel hampir saja berhasil (lagi) menempatkan agen mossadnya pada pucuk pimpinan negara Syria. Namun, atas kehendak Allah, konspirasi internasional khas Israel tsb berhasil digagalkan, dan agen tersebut dihukum gantung di Syria.

Uniknya, Syria yang kental dengan kultur Islam tersebut bisa terlena konspirasi yang dilakukan Agen Mossad Israel tsb. di sana Agen tersebut memulai misinya dengan menyamar, kemudian setelah masuk ke birokrasi karena kredibilitasnya, maka dia mulai beraksi dengan merusak moral pejabat2 Syria. Maka memberikan opini cukup kuat dari pengantarnya ini, yaitu Jangan2 ini cara Mossad merusak Indonesia?

AGEN2 MOSSAD DI BALIK PERISTIWA

Di dalamnya ditulis berbagai macam peristiwa yang terkait dengan operasi intelejen yang dilakukan oleh agen2 Mossad. di antara2 peristiwa2 itu ialah peristiwa kematian Syaikh Ahmad Yassin dan Lady Di, dramatisasi peristiwa holocaust, Terungkapnya pusat pembuatan senjata nuklir israel, kasus double agent CIA-Mossad oleh Org Yahudi Amerika yang membuat CIA harus mengatur ulang internalnya, sejarah di balik berdirinya negara Singapura, konspirasi 11 September 2001, Pembunuhan terhadap 530 ilmuwan

nuklir Irak dari 200 universitas, konspirasi bom bali, dan konspirasi2 yang terjadi saat Indonesia masih baru beberapa tahun berdiri.

ZIONISME, ISRAEL, DAN YAHUDI

Di dalam buku ini juga dituliskan pertentangan internal antara orang Yahudi sendiri tentang ide zionisme itu sendiri. Berbagai cara dilakukan Israel untuk mewujudkan cita2 zionisme, bahkan tidak segan untuk menekan warganya sendiri. Selain itu juga mereka melakukan taktik “lempar batu sembunyi tangan” dimana jika mereka melakukan suatu operasi, maka mereka bisa membuat persepsi yang memojokkan orang lain , dan itu banyak dialamatkan pada umat Islam, yang paling menghambat cita2 zionisme.

WARNING UNTUK UMAT ISLAM DAN DUNIA

Di akhir bukunya, penulis memberikan peringatan pada umat Islam dan dunia akan adanya bahaya paling laten ini. Warning terbesar dialamatkan pada umat Islam, karena dianggap paling mungkin untuk mengacaukan rencana zionisme israel. Selain itu, Israel juga tidak segan2 untuk “menghajar”

dan merusak negeri2 lain yang punya pengaruh cukup besar dalam peta politik dunia. Dan ironisnya semangat ukhuwah dan persatuan Islam yang tipis membuat bukan tidak mungkin Israel menggunakan umat Islam sendiri untuk menghadang saudaranya yang hendak menggagalkan rencana zionisme

dan konspirasi internasional rancangan Israel ini.

PENUTUP

Mungkin ada banyak fakta yang belum terungkap atau sengaja tidak diungkap untuk kepentingan sesaat yang menyesatkan. Yang pasti pertama, kita harus SADAR bahwa ada konspirasi besar di balik tiap peristiwa2 yang ada sehingga kita tidak cuek atau diam saja dengan apa yang jelas2 terjadi di depan mata kita. Yang kedua, umat Islam dan umat manusia yang cinta dengan perdamaian hendaknya berkolaborasi untuk menghadang konspirasi khas ala Israel ini, karena dampak yang dirasakan tidak hanya dirasakan oleh korban saja, tapi orang2 di sekitarnya akan merasakan dampak yang tidak kalah parah.

Read More...

JEJAK FREEMASON DAN ZIONIS DI INDONESIA

Konsep Zionis selalu bersifat elitis. Orang-orang pintar, kaya, dan mereka yang berpengaruh harus dikendalikan. Buku ini bisa menjadi bahan bacaan di kalangan elit sebagai kontra opini dari pemikiran dan informasi yang sudah berkembang. Buku ini sangat monumental, sebuah buku yang memberikan kisah tentang latar belakang semua kejadian sekarang ini, khususnya yang terjadi pada umat Islam dan bangsa Indonesia. Buku ini sangat bermanfaat.

Kol. (Purn) Herman Y. Ibrahim (Pengamat Intelijen)

Sebuah pemaparan yang sangat menarik dan informatif! Buku ini memang bukan buku yang pertama mengupas persoalan Freemasonry dan gerakan Yahudi di Indonesia tapi ia melengkapi dan menguatkan fakta-fakta yang diungkap sebelumnya. Ditulis dengan gaya jurnalistik yang khas dan menarik. Buku ini bukan hanya menjadi sesuatu yang signifikan untuk diketahui tapi juga enak di baca isu-isu seputar gerakan rahasia Yahudi Internasional di tanah air perlu terus diteliti, dibongkar agar umat tak lengah dan buku ini adalah upaya penting ke arah itu. “

Alwi Alatas (Penyunting buku Terjemahan “We are Wolves” yaitu “Protokol of The Learned Elders of Zion”)

Meski tidak sedikit buku yang membahas topik Yahudi dan Zionisme, namun buku ini istimewa. Karangan Herry Nurdi ini layak dibaca dan dijadikan pegangan kaum Muslimin, terutama kaum pergerakan karena mengungkap tentang jejak Fremason dan Zionis di Indonesia yang masih sangat sedikit dibahas buku-buku tentang Zionis. Apalagi, buku ini ditulis berdasarkan penelusuran penulisnya dari berbagai referensi, baik buku, wawancara sumber dan fakta di lapangan.

Rivai Hutapea (Redaktur Majalah Sabili)

“Sesungguhnya kamu dapati orang orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang orang yang beriman ialah orang orang Yahudi dan orang orang musyrik.” (Al-Maidah 5 : 82)


Freemasonry disebut juga Vrijmetselarij (Belanda) atau Masuniyah (Arab), secara harfiah free artinya merdeka sedangkan masonry berarti membangun. Arti keseluruhannya : Kelompok Merdeka yang Sedang Membangun. (Membangun apa? New World Order / Novus Ordo Seclorum)

Keberadaannya sudah ada sejak lama bisa dirunut hingga era perang salib dilihat dari tradisi ritual mereka. Konon mereka mengklaim Mesir adalah tanah leluhur mereka, sehingga symbol - symbol yang sering mereka gunakan kebanyakan erat sekali hubungannya dengan kebudayaan Mesir. (Piramid, dewa Horus, burung, dll). Mason ini memang sangat senang sekali bermain - main dengan symbol. (kenapa? penulis juga tidak menyebutkan alasannya. Ada yang tahu?)

Dalam Al Qur`an banyak sekali ayat yang menerangkan betapa Yahudi dan Nasrani dari zaman nabi hingga akhir zaman akan selalu berusaha menghancurkan Islam. Tidak jauh- jauh, di negara kita aksinya sudah berjalan jauh sejak zaman penjajahan Belanda (walaupun pada masa pendudukan Jepang sempat kocar - kacir). Namanya dikenal juga dengan sebutan Tarekat Mason Bebas, metamorfosis dari gerakan theosofie di Pekalongan yang dipelopori oleh Yahudi Rusia, Madame Blavatsky. Pusat gerakannya dipilih Batavia, tepatnya sekarang gedung Indosat.(ingat kasus indosat yang diprivatisasi Singtel, kebetulan atau kebetulan?)

Awal loji dibangun di Jakarta dan Surabaya. Di dua kota ini terdapat Loji (Loge)-semacam sinagog- yang besar, yang pertama dibangun bernama loji La Chosie, La Fidelle Sincerite, La Verusee.

Sarana yang mereka gunakan melalui banyak lembaga masyarakat, terutama sekolah-sekolah. Karena yang menjadi target perekrutan adalah orang - orang dari kalangan terpelajar untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan anak-anak keturunan Belanda bahkan disekolahkan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan Eropa.

Kebanyakan Eropa berdarah Yahudi yang menjadi anggota Vrimetselarij berasal dari kalangan tinggi di militer dan pengusaha - pengusaha Yahudi. Tersebar di Pasar Baru, Jalan Djuanda, Jalan Veteran, Jalan Sabang, Jalan Majapahit, Kota, dll. Pengaruh mereka sangat besar di tempat mereka bertugas. Taman Suropati dulu bernama taman Bischopplein, diambil dari nama seorang Belanda anggota vrimetselarij, seorang walikota Kotapraja Batavia dahulu. Gedung Adhuc Stat adalah gedung pertemuan para Vrimetselarij di Batavia, sekarang gedung Bappenas, masa pemberontakan G 30 S/PKI dulu dijadikan sebagai tempat mengadili tokoh2 militer yang terlibat dalam gerakan itu. Sangat mengenaskan, Komunis yang lahir dari rahim zionis itu diadili di bekas rumahnya sendiri. (atau kebetulan?)

Masa pergerakan 1908, antara Boedi Utomo dan Vrimetselarij terjalin hubungan yang erat. Sebenarnya Boedi Utomo sangat membenci ajaran nasionalisme, bahkan sangat menginginkan gerakan kejawen yang anti gerakan Islam. Pernah tercatat organisasi ini menolak pengajian keislaman dalam tubuh Boedi Utomo yang merupakan usulan KH Dahlan, padahal senior. Sikap negatif terhadap Islam ditunjukkan oleh Dr. Soetomo. Sikap anti Agama ini merupakan doktrin yang digembar-gemborkan ajaran theosofie yang sekuler. Tokoh Islam ada yang hampir masuk ke gerakan ini. (Siapa? Penasaran khan?)

Harga: Rp.49.000,- + ongkos kirim sesuai tarif pos "kilat khusus", klik di: http://www.posindonesia.co.id/tarif_skh.php , dr Jakarta Timur & transfer ke rek: BCA No: 6310141249. Konfirmasi via chat Yahoo Messenger/id/e-Mail : oase_bc@yahoo.co.id atau hp no: 0811841321. Dan jika anda membutuhkan informasi buku-buku lain dapat melalui chat dengan id tersebut.


Read More...

THE NEW WORLD ORDER ....“DEVIL PLAN”

Novus Ordo Seclorum, New World Order, Tata Dunia Baru… Banyak yang telah mendengarnya tapi tak banyak yang dapat mendefinisikannya secara jelas apalagi mengetahui konsep dan operasionalisasinya. Ini tidak lain adalah tipuan pemasaran dengan kata-kata yang positif untuk menyembunyikan rencana jahat di baliknya.


Goerge Bush (bapak) mengumandangkannya secara terbuka pada beberapa tahun lalu, meskipun propaganda itu mungkin telah berlangsung lama. Itu tidak lain merupakan simbol “Illuminati”, kelompok elit yang memiliki rencana besar untuk menguasai dunia ini. Simbol Illuminati itu sendiri dapat kita amati pada lembaran uang satu dollar Amerika. Lambang piramida dengan mata Isis, Dewi Mesir kuno, yang bercahaya di puncak yang mengawasi segalanya. Simbol ini memiliki pesan dan makna tertentu seperti halnya banyak dikupas dalam berbagai teori konspirasi tingkat dunia.


Sepertinya tidak terlalu mengejutkan jika lalu kita mendapati adanya kesamaan dengan lambang resmi MI5, Britain's internal security service, betapa suatu kebetulan! Barangkali, mata satu di puncak piramida ini yang dikutip di dalam kitab-kitab tradisi dan buku-buku yang ditulis oleh penulis-penulis dari jazirah Arab dan Persia sebagai “Dajjal”.


Simbolisme merupakan bahasa misteri, yang mengungkapkan atau bahkan menyembunyikan sesuatu, yang tidak dipahami oleh mereka yang tidak memiliki pengetahuan.

Orang Kristen menggunakan salib, orang Yahudi menggunakan bintang Daud, dan sebagian besar orang menyangka bahwa ‘Bulan Sabit dan Bintang’ merupakan representasi dari simbol Islam, padahal tak ada dasar yang kuat untuk menyebutkan relevansi simbol yang muncul sejak pada masa Bizantium (Konstantinopel) ini dengan Islam, kecuali bahwa Sultan Turki lalu memilihnya sebagai simbol identitas pada sekitar abad 15.


Ajaran Musa, Yesus, dan Muhammad berasal dari Tuhan yang satu, mengajarkan untuk berserah diri kepada Tuhan semata, sebagai jalan hidup (din) yang universal. Tapi di setiap kurun waktu, selalu saja ada musuh nabi-nabi dan Tuhan yang memelencengkan ajaran itu, dan menempatkan tuhan-tuhan lain untuk diabdi.

Din yang diajarkan Musa, Yesus dan Muhammad telah berubah menjadi label-label agama dan sufiisme. Lebih jauh lagi, musuh-musuh itu telah menciptakan sekte-sekte lagi dalam setiap agama apapun dengan “orang-orang suci”nya masing-masing sebagai panutan.


Perpecahan dan kemusyrikan adalah dua sisi mata uang yang membawa kehancuran umat manusia. Berbagai strategi yang digelar oleh Illuminati pada dasarnya akan berakar pada dua hal itu, menjauhkan manusia dari tujuan eksistensinya di dunia ini, yaitu tunduk patuh hanya kepada hukum Tuhan semata, serta menggelincirkan manusia untuk tunduk pada sistem ‘taghut’.


Benih-benih perpecahan, kebencian dan keserakahan dieksploiatasi hingga ke batas maksimumnya. Sistem Tuhan yang anti riba, menghormati hak azasi individu dan menekankan persamaan kedudukan (bebas dari kepentingan rasial dan etnis) telah dibelokkan menjadi ekonomi rente, ketidak-adilan dan supremasi suatu kelompok atas kelompok lain.


Semua dilakukan dengan melalui bisikan-bisikan yang indah berkedok demokrasi, globalisasi dan ‘tatanan baru’ di bawah satu pemerintahan, seperti yang tergambar pada stempel yang mereka ciptakan.

Selain kemungkinan adanya hubungan dengan Firaun di jaman Mesir kuno yang menuhankan diri dan memperhamba bani Israel, lambang piramida itu mengisyaratkan adanya kekuasaan diktatorial, berkedok demokrasi, di bawah satu pemerintahan di puncaknya yang memberikan “cahaya” kepada dunia.

Pucuk kekuasaan inilah yang dikenal dengan Illuminati memiliki arti ‘yang dicerahkan’ atau ‘enlightened’. Illuminati ini disebutkan dalam teori-teori konspirasi sebagai memiliki tentakel-tentakel seperti IMF, World Bank atau WTO dan lebih banyak lagi organisasi yang bergerak di berbagai bidang, mulai perminyakan, teknologi informasi, media massa, dan terutama perbankan dan lembaga-lembaga keuangan.


Struktur organisasi mereka juga memiliki banyak lapisan piramida satu di dalam piramida yang lebih besar, seperti boneka Rusia, satu di dalam yang lainnya. Sedemikian kompleksnya, namun sistematis, sehingga antara fungsi atau fungsionaris operasional satu bisa jadi tidak mengenal fungsi atau fungsionaris operasional lainnya, apalagi bagi kalangan operasional ini untuk mengetahui Strategi Besar di pucuk pimpinan.


Bukan suatu yang tidak mungkin pula bahwa antara “pejuang-pejuang” ignoran penghuni gua-gua di Afghanistan dan serdadu-serdadu pencakar langit yang arogan yang terbang dengan pesawat-pesawat pengebom yang “saling” berperang pada beberapa tahun yang lalu ternyata dimainkan oleh dalang yang sama! Demikian pula dalam sistem kepemimpinan politik di negara adidaya AS, tidak ada perbedaan tentang apakah Partai Republik atau Demokrat yang memegang tampuk kekuasaan di AS, karena di atas mereka hanya ada satu pemegang strategi yang berada di jenjang piramida tertinggi. Seperti sutradara yang dapat memilih jalan ceritanya dengan cerita akhir yang telah di’plot’ dari awal.


Masyarakat dunia kini telah bebas dari penjara berjeruji sebagaimana bentuk imperialisme dan kolonialisme yang mencengkeram umat manusia di masa lalu. Dengan perkembangan teknologi dan kebudayaan yang maju pesat saat ini, melakukan lagi penjajahan seperti di masa lalu hanyalah suatu tindakan konyol yang segera mengundang kecaman dari seluruh dunia. Maka bentuk terbaru penjara tanpa terali telah dikembangkan untuk diterapkan di era globalisasi ini. Saat ini masyarakat suatu negara bahkan tidak sadar bahwa mereka telah berada dalam cengkeraman penjajahan dalam bentuk yang lebih canggih dan ‘halus’ ini.


Penjajahan yang ‘beradab’ ini bahkan dilakukan oleh lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi, perusahaan-perusahaan yang bersifat formal dan bonafid dengan program-program yang memiliki tujuan ‘mulia’, seperti bail out, hibah, bantuan teknis, pendidikan, konsultansi, riset hingga kerjasama militer.


Berbagai strategi dilaksanakan pada tingkat operasional yang terkadang saling bertentangan tetapi sebetulnya telah diperhitungkan untuk menunjang strategi yang lebih besar.

Penggantian kepala negara Afrika Selatan kepada seorang Nelson Mandela yang berkulit hitam adalah salah satu contoh.

Penggantian itu serta merta telah menyelesaikan persoalan ‘apharteid’ yang berlarut-larut dan secara tidak langsung merongrong operasi mereka di wilayah itu. Kini, mereka dapat beroperasi dengan lebih tenang sambil mengeruk kekayaan Afrika di bidang pertambangan, dengan tanpa terjadinya perubahan nasib secara berati bagi masyarakat kulit hitam.

Sebagian besar rakyat Afrika Selatan masih tetap saja terpuruk menjadi warga kelas dua.

Provokasi terhadap Irak untuk menyerang Kuwait pada dekade lalu, dan juga penyerangan gedung WTC New York dan Pentagon oleh “Al-Qaida” baru-baru ini adalah contoh lainnya lagi tentang bagaimana strategi semacam itu dilakukan.


Aneka hiburan, berbagai atraksi eksotis dan bahkan dogma-dogma keagamaan serta doktrin akan munculnya penyelamat dunia di akhir jaman sengaja ditiupkan dan ditanamkan ke masyarakat dunia yang tidak lain hanyalah untuk menutupi gerak langkah mereka serta menghipnotis manusia dari realitas yang sebenarnya dan untuk menjauhkan dari upaya umat manusia untuk mengubah keadaan.


Hampir setiap umat beragama dilenakan untuk menanti sang penyelamat dunia yang akan muncul suatu saat nanti, ketimbang menghadapi realitas untuk mengangkat nasibnya sendiri oleh mereka sendiri sekarang juga. Menimbulkan perpecahan, konflik dan sentimen antar golongan, agama, bangsa serta atribut sektarian lainnya adalah juga menjadi pelengkap dari strategi utama kolonialisme dan imperialisme baru ini.


The New World Order (NWO) hanyalah merupakan nama keren untuk menyebut Tata Dunia di bawah Hegemoni Zionis-Yahudi. Saat ini kita harus mengakui, pencapaian mereka untuk NWO nyaris final. Coba Anda sebutkan satu bidang kehidupan, misal politik, ekonomi, hiburan, media massa, atau militer, semuanya sudah berada di dalam genggaman jaringan Yahudi Internasional. Saat ini, tidak ada satu pun sisi kehidupan umat manusia yang bisa bebas dari pengaruh kaum penyembah Lucifer ini.


Namun alhamdulillah. Umat Islam masih punya satu bidang kehidupan yang sampai sekarang masih kebal terhadap pengaruh Yahudi tersebut, yaitu Iman Islam. Iman Islam yang lurus tentunya. Iman Islam yang berani mengatakan kebenaran walau banyak dicaci maki manusia. Iman Islam yang berani menyatakan sesuatu yang salah itu salah dan membela yang benar jika memang benar, walau mungkin dia berjuang sendirian untuk keyakinannya.


Iman Islam yang tidak goyah oleh kenikmatan dan kenyamanan dunia. Iman Islam yang teguh yang menganggap kemenangan bukanlah diukur dari seberapa banyak fasilitas dan kekuasaan dunia bisa diperoleh, namun dilihat dari seberapa banyak nilai-nilai Islam mewarnai kehidupan umat manusia.


Yahudi Internasional dengan segala kekuatannya tidak akan mampu mewarnai pribadi-pribadi lurus dan bersih seperti itu. Yang ditakuti Yahudi Internasional hanyalah satu: Muslim yang lebih mencintai akherat ketimbang dunia. Muslim yang lebih rindu syahid ketimbang rindu jadi caleg atau presiden. Muslim yang lebih mencintai saudara-saudaranya yang hanif ketimbang orang-orang yang tidak jelas akidahnya.


Muslim yang bangga dengan keislamannya sehingga tidak rela menukar simbol-simbol Islam dengan simbol-simbol lain. Muslim yang tetap teguh menyapa saudara-saudaranya dengan Salam ketimbang berteriak ‘Merdeka!’. Muslim yang lebih mencintai Sunnah Rasulullah ketimbang Sunnah Yahudi.


Satu-satunya yang ditakuti Yahudi Internasional adalah perkataan JIHAD. Tentu bukan dalam artian mengebom ke sana-ke mari tanpa tujuan yang jelas sembari menyenangkan syaikh-syaikh Saudi yang notabene sahabat dari orang-orang kaya Yahudi di AS.


Anda harus tahu, walau sudah memiliki kekuatan yang hebat dan dahsyat. Yahudi sesungguhnya tahu (dan juga sangat takut) bahwa di hari akhir nanti umat Islam akan memerangi mereka, seluruh alam akan memerangi mereka sehingga batu pun bicara untuk menunjuki tempat persembunyian mereka, kecuali satu yang menolong mereka: Pohon Ghorqod.

Sebab itu, sejak bertahun-tahun lalu, di wilayah Palestina yang mereka jajah, digelar program besar-besaran untuk menananmi tanah Palestina dengan pohon Ghorqod. Ini upaya mereka untuk menghadapi hari akhir. Yahudi adalah umat yang sesungguhnya tahu kebenaran, namun tetap mengingkari. Fasik.


Apa yang bisa kita lakukan di zaman sekarang ini? Kembalilah ke Islam. Islam dalam artian sesungguhnya. Bukan Islam yang dikerdilkan sekadar untuk memuaskan musuh-musuh politik.

Bukan Islam yang dibonsai demi mencapai kuota kekuasaan.

Bukan Islam yang mau tunduk pada kemungkaran yang ada di depan matanya. Jadilah pribadi yang lebih mencintai akherat ketimbang dunia. Jadilah pribadi yang berani mengatakan al-haq dan membongkar yang bathil, walau Anda nanti harus sendirian dan dicaci-maki teman-teman sendiri. Jadilah pribadi yang lebih mencintai orang-orang tertindas, kaum dhuafa, fukoro lan masakin, ketimbang berdekat-dekatan dan bermesra-mesraan dengan penguasa, koruptor, perampok uang umat, penipu, dan sebagainya. Jika Anda yakin berada dalam kebenaran, Anda tetap berada dalam jamaah Allah SWT, walau Anda sendirian! Allah SWT itu sendirian, dan kesendirian Allah SWT merupakan kekuatannya.


New World Dis-order
Global grand design yang dirancang AS, menempatkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia sebagai negara komponen pendukung bagi kepentingannya.
Hal ini paralel dengan konfigurasi multipolarisasi. Namun, sebetulnya sekilas tampak ambigu, sebab, AS lebih menginginkan model uni-polar.

Hasrat menjadi hegemon tunggal, tampak semenjak perang dingin berakhir. Ini juga dapat dilihat dari beberapa peristiwa seperti perang Vietnam, perang Teluk (Iraq-Amerika), dan terakhir perang Afghanistan. Dominasi AS dalam organisasi-organisasi internasional, misalnya PBB begitu kental, dengan memaksa dewan keamanan mengeluarkan resolusinya untuk memerangi terorisme.

Gencarnya kampanye perang melawan terorisme global, mendesak setiap negara untuk menyatakan dukungannya, bahkan RRC sekalipun, demi kepentingan pasar, akhirnya memberi restu, demikian pula Rusia, memastikan di belakang Amerika, karena hubungan yang mulai baik antara keduanya.

Mencermati perkembangan dan perubahan yang terjadi, bisa dikatakan bahwa konsep balance of power yang ingin dibangun pasca perang dingin mengalami dis-orientasi, sebab kenyataannya, AS menjadi satu-satunya kekuatan tak tertandingi sampai kini.

Di samping itu, beredar pula asumsi bahwa, kondisi dunia saat ini tidak sesuai dengan obsesi AS, sebab telah keluar dari prinsip utama AS untuk melindungi semua kepentingan nasionalnya dan mempertahankan AS sebagai pemimpin dunia.



Warren Christopher dalam tulisannya America's Leadership, America's Oppurtunity (Jurnal Foreign Policy No. 95, Spring 1995) mengungkapkan, ada 4 prinsip utama politik luar negeri AS pasca perang dingin.

Pertama: mempertahankan kepemimpinan global AS di bidang politik, keamanan dan ekonomi. Prinsip ini adalah yang terpenting dalam upaya membentuk tata dunia baru yang lebih baik.

Kedua: mempertahankan pola interaksi yang konstruktif dengan negara kuat lainnya, di kawasan Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Amerika Latin, khususnya bagi kepentingan ekonomi AS.

Ketiga: memperkuat institusi-institusi internasional sebagai mekanisme penyelesaian konflik internasional secara damai, dan

Keempat: mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi ke seluruh dunia sebagai prasyarat utama terciptanya perdamaian internasional.

Program besaran itu dapat diterjemahkan sebagai strategi politik luar negeri AS. Dalam arti luas, strategi politik luar negeri menurut Lovell (1975) adalah rencana dari suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional dengan mencegah aktor negara lain dalam meraih kepentingan tersebut.


Hal ini menjadi relevan, ketika muncul negara-negara "pembelot", sebut saja seperti Iraq dan Korea Utara, yang menentang setiap kebijakan AS. Belum lagi, negara-negara yang secara diam-diam dan pragmatis memanfaatkan AS. Semua itu, menjadi pertimbangan serius bagi AS, untuk mengklasifikasi negara-negara tersebut; musuh, setengah musuh setengah kawan, atau kawan.

Bila penilaian AS, bahwa konstelasi dunia saat ini lebih tidak menguntungkan bagi masa depan keberlangsungannya sebagai pemimpin dunia, maka lambat laun tapi pasti, AS akan melancarkan aksi berikutnya untuk merevolusi dunia. Sebab, AS cenderung menganggap tata dunia yang diinginkan telah gagal, dan menjadi sebuah keniscayaan bahwa isu terorisme sebagai angle yang tepat untuk melakukan itu.

Wallahu’alam bishawab.

(dikutib dr beberapa sumber)

Read More...