Rabu, 30 Juli 2008

BALADA MENJEMPUT IMPIAN...!!!

Read More...

MANA HATI NURANIMU WAHAI PEMIMPIN & WAKIL RAKYAT


Read More...

VOTE

Kepada orang-orang yang menyatakan bahwa Allah adalah satu-satunya yang disembah, siapa saja yang menyatakan Islam sebagai jalan hidupnya dan menyatakan untuk mematuhi dan mentaati Allah SWT, ingatlah waktu pemungutan suara sudah dekat. Wahai kaum muslimin janganlah memilih! Jika kau memilih itu sama saja dengan memberikan ijin kepada parlemen untuk membuat undang-undang manusia dan memerintahkan untuk dilaksanakan. Voting adalah dosa paling jahat yang anda lakukan! Bertentangan dengan ajaran tauhid dan merupakan syirik serta termasuk ke dalam kufur akbar.


“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa-dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa-dosa yang selain syirik itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”(QS.An Nisaa’,4:116)


Wahai saudara-saudaraku, anda telah menyatakan diri sebagai muslim, oleh karena itu patuhlah pada hukum yang telah diturunkan oleh Allah kepadamu, Allah tidak memperbolehkan kita untuk memberikan suara bagi rezim kufur. Jika kita memilihnya berarti kita melakukan kesyirikan dengan menyekutukan sifat-sifat Allah dengan ciptaan-Nya (manusia), dan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu selainnya yang akan mengeluarkan anda dari ikatan Islam.

“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintah supaya kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”(QS.Yusuf, 12:40)


Jangan buktikan diri anda sebagai seorang munafik dengan mengatakan Allah adalah satu-satunya yang disembah, kemudian anda melakukan voting untuk thoghut dan mengikuti mereka untuk membuat hukum-hukum mereka dan memerintahkan untuk mentaatinya padahal itu adalah hukum selain hukum Allah.

Ingatlah firman Allah:

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang telah mengaku dirinya beriman kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thoghut,padahal mereka telah diperintah untuk mengingkari thoghut itu. Dan syaithon bermaksud menyesatkan mereka dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’,4:60).

Wahai kaum muslimin, mengapa kita melakukan voting? Apakah kita membutuhkan voting (memberikan suara) untuk hukum buatan manusia? Bukankah ini malah menjadikan mereka lebih kuat untuk melawan kaum muslimin atau apakah karena mereka menjanjikan solusi yang baik bagi kehidupan kita? Bagaimana kita dapat memberikan ijin kepada seseorang untuk membuat hukum, padahal Nabi Muhammad membawakan kita Al-Qur’an (pedoman yang lengkap) yang mengatur setiap bidang kehidupan kita? Wahai umat Islam, kita tidak perlu memberikan suara untuk mereka sehingga mereka dapat menciptakan sistem. Kita mempunyai Al-Qur’an, yang memberikan solusi yang jelas dan paling sempurna dan juga keadilan terhadap setiap permasalahan yang muncul:

“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik dari (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al Maidah,5:50)

“Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah kami datangkan kitab kepada mereka. Mereka mengetahui bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang-orang yang ragu”.(QS.Al An’am,65:114).

“Kepunyaan-Nyalah semua yang di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya, tidak ada seseorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya, dan Dia tidak mengambil seorangpun sebagai sekutu-Nya dalam menerapkan keputusan.”(QS.Al Kahfi, 18:26)

Allah tidak memperbolehkan kita untuk memberikan bagian Allah kepada sesuatu yang lainnya, mengizinkan mereka membuat hukum untuk manusia. Oleh karena itu pikirkanlah dan renungkanlah semua ayat-ayat di atas dan pikirkan apakah anda membuktikan diri anda sebagai seorang munafik atau membuktikan diri anda sebagaimana yang telah anda nyatakan.

Untuk itu kepada saudaraku seiman, kami peringatkan dan nasehatkan kepada Anda sekali lagi, Jangan memberikan suara!!!

Wallahu ‘alam bis Shawab!

Read More...

PENJUAL AGAMA

Daripada Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. Bersabda; "Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang lain pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah swt. Berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu dengan kelembutan Ku?, Ataukah kamu terlampau berani berbohong kepada Ku?. Demi kebesaran Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim ( cendikiawan ) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)". [H.R Tirmizi]

Read More...

KEBIADABAN ZIONIS & KRISTEN YG TETAP BERTEKAD MELUMPUHKAN ISLAM..TAPI TIDAK AKAN PERNAH BERHASIL...!!!

Read More...

Selasa, 29 Juli 2008

I AM PROUD BE A TERRORIST (AKU BANGGA JADI SEORANG TERORIS)

“Dialah Yang telah mengutus seorang Rasul dengan membawa petunjuk dan Dienul Haq, agar dimenangkan atas seluruh Dien yang ada, dan Allah sebagai Saksi/walau orang-orang Musyrik membencinya”,(Qs 48 : 2 )

Pada hakekatnya seorang muslim yang berjuang atau biasa disebut Mujahid adalah teroris/ancaman bagi orang-orang musyrikin dan kafirin. Sebagaimana dicontohkan oleh seorang Muhammad bin Abdullah. Beliau sebelum diangkat menjadi Rasul mendapat gelar terpuji dari orang-orang Musyrikin Quraiys, yaitu gelar “Al-Amin”. Karena perilakunya tidak mengancam eksistensi Dien/ideologi mereka, bahkan perbuatannya banyak memberikan manfaat. Sebagaimana halnya pemindahan Hajarul Aswad yang fenomenal itu.

Namun setelah beliau mendapat tugas untuk Idzharuddin, menegakkan Dienullah di muka bumi, beliau mendapat perlakuan yang kontradiksi dengan gelar yang pernah diberikan kepada beliau. Bahkan beliau mendapat gelar baru, yaitu “Penyihir, pendusta, trouble maker”. Sehingga seorang Umar Bin Khatab sebelum masuk islam sempat terpengaruh, sampai hendak membunuh Nabi SAW. Karena Umar adalah “seorang Pembela Kebenaran versi Ideologi Jahiliyah”. Kehadiran Nabi Muhammad dengan misi barunya seakan memporak-porandakan sistem yang sedang dibangunnya. Namun dengan Rahim-Nya, Allah membukakan Hidayah bagi sang “Al-Faruq”.

Dimanapun dan kapanpun Seorang pejuang Dienul HAQ adalah seorang Teroris bagi para pembela Dienul Batil. Jadi amat heran seandainya ada tokoh2 yang mengaku Muslim merasa perlu mengklarifikasi kepada Thogut bahwa Islam bukan Teroris. Jadi apa selama ini yang mereka perjuangkan…?.


MUSLIM YG MEMFITAH MUSLIM KARENA TAKUT MATI, CINTA DUNIA & INGIN KAYA (ed)

Sungguh mengherankan mendapati banyak ‘ulama’, ketika mereka ditanya oleh berbagai chanel berita tentang pandangan mereka terhadap Al Qaidah, para ulama dan cendekiawan muslim ini berkata, mereka tidak memahami manhaj perjuangan Al Qaidah, mereka tidak mengerti metodologi Al Qaidah!!!

Apakah manhaj Al Qaidah begitu sulit dan rumitnya, sehingga bahkan para ulama muslim tidak bisa memahaminya?

Ataukah fikrah Al Qaidah itu sedemikian misterius?

Benarkah mafahim Al Qaidah sedemikian peliknya sehingga para ulama tidak mampu memahaminya secara menyeluruh?

Jika Anda bertanya pada para ulama ini, tentang visi atau fikrah atau mafahim dari berbagai harakah islam, berbagai tanzim (organisasi) atau partai islam, baik yang lama atau yang baru berdiri, yang besar atau yang kecil, organisasi yang popular ataupun yang tidak, maka menjadi satu ‘aib’ yang ‘tidak dapat diterima’ jika para ulama ini berkata “Saya tidak tahu”. Kata-kata “Saya tidak tahu” tersebut tentu akan menurunkan kredibilitas keilmuannya. Apalagi jika ulama tersebut telah terjun dan mengambil posisi dalam dunia politik (bagaimana mungkin seorang cendekia, seorang alim, seorang tokoh politik yang tentu membutuhkan popularitas, berkata “Saya tidak tahu…”)

Baiklah, kita maklumi saja beberapa ‘ulama’ ini ketika mereka berkata bahwa mereka tidak tahu dan tidak memahami fikrah Al Qaidah, atau mereka mungkin merasa tidak perlu peduli atau tidak memiliki perhatian untuk mempelajari manhaj Al Qaidah. Kita juga mungkin harus memaklumi, para ulama ini tentu memiliki alasan mereka tersendiri yang membuat mereka tidak memiliki perhatian untuk membaca atau berusaha menelaah manhaj Al Qaidah. Atas nama kebebasan individu, mereka berhak untuk melakukan itu, dan menjadi alasan yang cukup untuk menghentikan kita dari mengganggu mereka dengan bertanya soal ini.

Tetapi kemudian salah seorang ‘kibarul ulama’ berkata ketika ia ditanya oleh salah seorang wartawan tentang panji/slogan Al Qaidah, “Saya tidak begitu memperhatikan manhaj Al Qaidah tetapi jika segala sesuatu yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia ini merupakan bagian dari rencana Al Qaidah, maka ini satu hal dan kenyataan yang buruk”. Demikian kurang lebih ia berkata.

Ini yang dikatakan oleh salah seorang ‘ulama besar’ di Iraq, dan banyak ‘ulama’ yang lain meniru kata-katanya, baik ulama di Iraq maupun di luar Iraq, sehingga kata-kata semakna ini menjadi kelaziman yang diucapkan. (Jadi mereka ini berkata “Saya tidak tahu tentang Al Qaidah”, tetapi mereka juga berkata “Al Qaidah adalah sumber segala keburukan dan kemalangan di dunia ini”. Pent)

Jika kita menerima hal ini sebagai hak dari para ‘ulama’ untuk bersikap dan menyatakan demikian, maka kita juga jadi tidak punya hak untuk menyalahkan masyarakat barat yang atas dasar ketidaktahuannya menuduh Islam sebagai agama fasisme, kebodohan, dan keterbelakangan.

Masyarakat barat ini menyatakan hal tersebut, karena mereka secara nyata memang melihat beberapa aspek keterbelakangan pada sebagian kecil masyarakat muslim migrant yang tinggal di negeri-negeri mereka (negeri barat). Sehingga mereka langsung menyimpulkan dengan timbangan ‘mayoritas yang hebat dan megah’ dengan ‘minoritas yang tersisih dan terbelakang’, tanpa berusaha mencari atau menyelidiki realitas Islam dan dasar-dasar ajarannya yang benar. Karena ketidaktahuannya itu mereka menuduh Islam dengan segala prasangka apa saja yang mereka mau!!!

Tidakkah ini dapat dipertanggungjawabkan?

Bisakah para cendekiawan dan ulama muslim itu menyalahkan masyarakat barat karena mereka telah menuduh Islam dengan segala tuduhan yang tidak beralasan itu, dan mereka menyimpulkan demikian semata berdasarkan pandangan sekilas tanpa memahami realitas yang hakiki? Dan mereka telah menggunakan analogi yang keliru tetapi mereka menganggap dirinya cukup berhak menghakimi Islam, karena mereka merasa sedemikian ‘modern’ untuk memahami Islam dan segala aspek realitasnya, karena segala ‘bahan kuliah’ tentang Islam itu tersedia luas di website-website internet… Mereka merasa cukup kapabel untuk memberikan penilaian tentang Islam tanpa mengumpulkan informasi yang valid dan menyeluruh atau mereka merasa bisa membuat penilaian setelah mengakui bahwa mereka tidak peduli dengan seluruh realitas Islam itu?!!!

(Tentu para ulama itu akan berkata, bahwa masyarakat barat tidak adil ketika mereka menuduh Islam tanpa tahu hakikat kebenaran Islam. Tentu para ulama itu juga akan berkata, bahwa masyarakat barat tidak adil ketika mereka mengakui bahwa mereka tidak memiliki cukup informasi yang benar tentang Islam tetapi mereka tetap juga menuduh Islam dengan segala tuduhan yang keliru itu. Pent.)

Jika Anda bertanya pada seorang remaja di pegunungan Himalaya, atau seorang tua di pedalaman Afrika, atau seorang pejalan kaki di jalan-jalan kota New York, tentang Al Qaidah dan apa tujuannya, mereka pasti akan merespon pertanyaan Anda dengan segera dan antusias, apakah mereka pro ataupun kontra dengan Al Qaidah, dan Anda tidak akan mendapati mereka berkata “Saya tidak tahu”, karena itu satu hal yang tidak dapat diterima! Karena kenyataannya tidak ada satupun gerakan atau organisasi yang sedemikian luas dikenal/terkenal saat ini seperti Al Qaidah, baik oleh mereka yang mendukungnya atau mereka yang kontra terhadapnya. Tetapi jika Anda bertanya pada para ‘ulama’ kita tentang Al Qaidah mereka berkata mereka tidak tahu. Sungguh satu ironi, kita bisa mengistilahkannya ‘mushibah keulamaan’.

Jika Anda bertanya pada para ‘ulama’ ini tentang teori relativitas, tentu mereka akan merespon Anda segera dan antusias entah respon itu benar atau keliru, karena dalam kebanyakan kesempatan mereka tentu tidak berani berkata “Saya tidak tahu” tentang teori yang terkenal ini.

Betapa memalukan bagi masyarakat berbudaya jika tidak tahu sedikitpun tentang teori relativitas.

Bahkan orang yang tidak berpendidikan sekalipun akan menghindari berkata “Saya tidak tahu”,lalu mengapa para ulama begitu mudah berkata “Saya tidak tahu”?

Apakah teori relativitas lebih popular dan mudah dimengerti ketimbang Al Qaidah?

Atau apakah manhaj Al Qaidah begitu rumitnya melebihi rumitnya teori relativitas?

Di antara tanda-tanda umum gerakan yang sukses dalam sejarah, ialah bahwa manhaj gerakan itu harus:

Sangat jelas

Sangat simple/sederhana

Sangat dapat diterima

Dan tujuan dari gerakan tersebut haruslah:

Tepat dan akurat

Dapat diteliti dan dieksporasi

Memenuhi harapan dari siapa saja yang mengembannya

Mengenai manhaj Al Qaidah di mana banyak orang mengklaim tidak memahaminya, maka Al Qaidah tidak memiliki manhaj yang lain selain Din Islam yang telah mengangkat status ulama itu.

Jika Komunisme mendasarkan metodologi dan manhajnya berdasarkan fikrah Marx dan Hegel, dan menjadikan pemikiran mereka ini sebagai din (agama), maka Al Qaidah menjadikan Din Islam sebagai manhajnya. Sungguh satu perbedaan seperti langit dan bumi, membandingkan antara orang yang mengambil pemikiran manusia sebagai din dengan orang yang mengambil Din Allah sebagai manhajnya.

Front peperangan melawan terorisme yang dilancarkan Rejim Pemerintah Amerika terbagi dalam tiga bagian:

1.Menyerang basis terorisme di Afghanistan dan memotong jalur bantuannya

2.Melindungi Amerika dari berbagai serangan selanjutnya

3.Memerangi pemikiran terorisme dan mengalahkannya

Dan dengan mengetahui tiga front perang ini, kita segera menyadari bahwa mereka (Amerika) akan kalah.

Mereka telah gagal di tahap pertama, karena para ‘teroris’ itu tidak memiliki satu basispun di tempat itu, yang dapat/layak dijadikan sasaran penyerangan, dan apa yang kita sebut sebagai ‘kamp pelatihan’ di Afghanistan itu lebih tepat disebut wilayah tanah tandus ketimbang sebuah kamp pelatihan.

Sementara melindungi Amerika dari serangan selanjutnya, maka itu adalah satu hal yang sulit dicapai. Dan berkurang atau tidak adanya serangan terhadap Amerika pada saat akhir-akhir ini bukan berarti serangan terhadap Amerika berhenti dilancarkan. Ini hanya masalah waktu, karena setiap misi telah ditetapkan jadualnya. Serangan 9/11 yang legendaris itu membutuhkan tidak kurang dari 5 tahun waktu untuk persiapannya. Dan sebagai sebuah rencana, maka ia sudah dicetuskan 20 tahun sebelumnya (semenjak penyerangan Libanon pada dekade 80an sebagaimana dikatakan Sheikh Usamah bin Ladin).

Sementara target untuk ‘memotong’ sumber inspirasi dan membuat Al Qaidah mati sebelum berkembang, dengan cara memerangi dan mengalahkan ideologi/fikrah ‘teroris’, maka pada hakikatnya adalah memerangi fikrah Islam.

Khusus dalam front ini, kami tidak akan terlalu terlibat dalam pertempuran, karena ini adalah medan pertempuran antara kaum ‘Neo Konservatif’ dan ideologi Globalisme mereka melawan Allah Yang Maha Perkasa, yang telah menurunkan Din Islam ini. Siapakah nanti pemenangnya? Sebuah kenyataan yang tidak memerlukan klarifikasi panjang lebar jika yang membaca ini adalah seorang muslim atau setidaknya mereka para ‘ulama’ muslim itu.

Panji/slogan Al Qaidah sangat sederhana. Ia berbunyi:

“Al Quran yang memberi petunjuk dan pedang yang memberi pertolongan”

(Seperti kata-kata Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah, ketika mengomentari ayat 25 Surat Al Hadid, “… dan Din Islam ini ditegakkan, bersama Kitab [Al Quran] yang memberi petunjuk, dan besi [pedang] yang memberi pertolongan”)

Ini lebih komprehensif dan lebih ringan ketimbang slogan berbagai organisasi dan jamaah Islam. Dan tentu ini lebih pendek dari slogan

“Singgasana kekuasaan adalah tujuan kami

Dan Barat adalah teladan kami

Dan referendum-pemilu adalah Quran kami

Dan hidup di jalan parlemen adalah cita kami tertinggi”

Sementara tujuan Al Qaidah…

Maka ia bukanlah satu hal yang sangat pelik seperti soal logaritma

Atau soal persamaan al jabar lainnya.

Tujuan Al Qaidah sederhana dan jelas

Di antara tujuan taktisnya adalah:

“Aku bersumpah demi Allah, Yang Maha Perkasa, Yang telah menegakkan langit tanpa tiang, Amerika dan mereka yang tinggal di Amerika tidak akan pernah merasakan keamanan dan kedamaian, hingga kami merasakan keamanan dan kedamaian di Palestina, dan hingga seluruh tentara kafir dan kekuatan kafir keluar dari Bumi Suci kelahiran Nabi shallahu’alaihi wa salam”.

Allahu Akbar!

Kemuliaan hanya milik Islam

Dan keberkahan serta keselamatan semoga dicurahkan Allah atas Anda semua

Read More...

Senin, 28 Juli 2008

KESAKSIAN

Aku mendengar suaraJerit mahluk terluka Luka,luka hidupnya....luka Orang memanah rembulan Burung sirna sarangnya Sirna,sirna...hidup redup Alam semesta...luka Banyak orang hilang nafkahnya Aku bernyanyi menjadi saksi Banyak orang dirampas haknya Aku bernyanyi menjadi saksi Mereka dihinakan,tanpa daya Yaaa...tanpa daya! terbiasa hidup sangsi Orang-orang harus dibangunkan Kenyataan harus dikabarkan Aku bernyanyi menjadi saksi Lagu ini jeritan jiwa Hidup bersama harus dijaga Lagu ini harapan sukma Hidup yang layak harus dibela Orang-orang harus dibangunkan Aku bernyanyi menjadi saksi Kenyataan harus dikabarkan Aku bernyanyi menjadi saksi

Read More...

ZIONISME

THE PHILOSOPHY OF ZIONISM AND ISRAEL
Teror... Peperangan, pengusiran dan pembantaian... Selama puluhan tahun hingga kini Al Quds bersimbah darah, air mata dan penderitaan... Namun sebelumnya, terdapat masa di mana Palestina menjadi teladan bagi perdamaian, kerukunan dan keadilan. Pemeluk agama yang berbeda hidup berdampingan sebagai saudara dan beribadah dengan semangat saling menghormati dan menghargai. Masa kedamaian ini terjadi dalam sejarah di masa pemerintahan Muslim. Kala itu, wilayah ini di bawah pemerintahan Islam setelah pengambil-alihan Palestina oleh Khalifah Umar pada tahun 637 M. Pemerintahan baru ini memperlihatkan toleransi besar terhadap kaum Nasrani dan Yahudi. Sebagaimana ajaran Islam, pemerintahan Muslim mengizinkan pemeluk agama lain untuk hidup sesuai agama mereka masing-masing. Kekhalifahan Utsmaniyyah mengambil alih wilayah ini pada tahun 1517 dan memperlihatkan toleransi dan keadilan yang sama sebagaimana pemerintahan Muslim sebelumnya. Mereka membangun suasana perdamaian dan kebebasan di wilayah yang masih menjadi teladan hingga kini. Berkat “sistem bangsa,” yang mengizinkan pemeluk agama berbeda untuk hidup sesuai keyakinan masing-masing, kaum Nasrani dan Yahudi menikmati lingkungan yang penuh toleransi, keamanan dan kebebasan di wilayah kekhalifahan Utsmaniyyah.



Read More...

BUKTI & DOKUMENTASI HANYA YG TOLOL PERCAYA YESUS DISALIB

Read More...

ADZAN

Read More...

Minggu, 27 Juli 2008

WAWANCARA USTADZ ABU BAKAR BAASYIR,TERKAIT RENCANA EKSEKUSI TERPIDANA BOM BALI

Read More...
Sebuah pesawat udara , yang di penuhi artis artis indonesia, sedang terbang, untuk tour musik bersama .

Tiba tiba, mesin pesawat rusak satu. "Pesawat kehilangan tenaga, kita bisa jatuh, cepat semua barang bawaan harap di buang keluar", perintah Pilot .

Setelah barang bawaan di buang pesawat bisa terbang lagi walau dengan tiga mesin. Tapi sialnya tak lama mesin mati lagi. Kembali pesawat kehilangan tenaga. "Beban mesti di kurangi, harus ada yang rela berkorban", kata Pilot.

Tak lama kemudian Titiek Puspa berdiri, "Saya yang paling senior, saya lakukan demi generasi muda". Lalu dia melompat keluar "Aaaaaa.......!!!!".

Tapi pesawat masih tetap kekurangan tenaga, karena beban berat. Sang Pilot meminta supaya beban kembali dikurangi...

Lalu penyanyi, Ello, dengan gagah berdiri dan berkata "Pergi untuk kembali", lalu dia juga melompat keluar "Aaaaaaaaa......!!!!!".

Tapi , pesawat tetap keberatan. "Masih ada satu orang harus berkorban" kata Pilot.

Penumpang lain pun tampak pucat, ketakutan .

Lalu Rhoma Irama berdiri, semua mata menatapnya. "Demi moral bangsa" katanya.


Lalu dia mendorong Inul, Trio Macan, dan Dewi persik keluar pesawat .....Aaaaaaa. ........! !!! Read More...

MASYARAKAT ARAB, "TIDAK HERAN KALAU OBAMA PRO-ISRAEL..."

Masyarakat dunia Arab bersikap skeptis atas kunjungan kandidat presiden AS Barack Obama ke Israel dan wilayah pendudukan Palestina hari Rabu kemarin. Bagi mereka, kunjungan Obama itu tidak lebih sebagai upaya Obama untuk menunjukkan bahwa ia akan memprioritaskan kepentingan Israel, jika terpilih menjadi presiden AS.

Mereka menilai, sikap Obama tidak berbeda dengan presiden-presiden AS sebelumnya yang bias dalam masalah konflik Israel-Palestina. "Dia tidak pernah berpihak pada perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan Israel. Dia tahu, dia tidak akan mampu melakukan itu, " kata Lana Bazzi, seorang mahasiswa di kota Beirut seraya menyebutkan kuatnya lobi-lobi Israel di AS.

Khalil Abu-Sarhan, seorang warga Palestina di Dubai mengecam pernyataan Obama yang mengatakan bahwa Yerusalem akan menjadi ibukota Israel. "Langkahi dulu mayat kami jika ingin menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Israel, " tukas Abu-Sarhan.

"Dia (Obama) bicara seolah-olah Yerusalem miliknya atau milik orang-orang Israel. Kota itu milik nenek moyang kami yang membangunnya dengan keringat dan darah, " tukasnya.

Sebagian besar Muslim, dari Jalur Ghaza sampai wilayah Teluk, bahkan orang-orang Arab yang cenderung ber"kiblat" pada Amerika, mengungkapkan ketidaksenangannya dengan dukungan buta Obama pada Israel. Mereka mengatakan bahwa Obama harus mengubah gaya dan kebijakannya yang pro-Israel.

"Obama seharusnya bisa memulihkan kredibilitas AS yang hancur oleh ideologi perang salib Bush terhadap Arab dan Muslim, " kata Ibrahim Salameh, seorang pengusaha asal Yordania.

Emad Gad, analis di Pusat Studi Politik dan Strategi Al-Ahram di Kairo menyatakan, mayoritas masyarakat Arab merasa bahwa Obama seharusnya lebih sensitif terhadap bangsa Arab dan umat Islam dibandingkan dengan saingannya John McCain dari Partai Republik.

"Seharusnya ia (Obama) tidak bicara soal benturan peradaban atau bicara hal-hal yang negatif tentang Islam, tapi berkonsentrasi pada dialog, " kata Gad.

Analis politik dan mantan menteri perminyakan Kuwait, Ali al-Baghli mengatakan, Obama terlalu bersemangat untuk dilihat sebagai teman bagi Israel. "Tapi kami berharap, sebagai orang kulit hitam, Obama memahami penderitaan orang-orang miskin dan penderitaan rakyat Palestina, " ujar al-Baghli.

Amr Sawah, seorang pegawai kantor walikota di Damaskus melontarkan pernyataan yang lebih sinis lagi. "Obama tidak punya visi tentang wilayah ini. Dia bahkan mengadopsi kebijakan rasis terhadap Arab dan rakyat Palestina, untuk membuktikan bahwa dia sama dengan presiden-presiden kulit putih lainnya, " tukas Sawah.

Di Iran, analis politik Abdulreza Tajik berpendapat, jika Obama terpilih sebagai presiden, secara umum kebijakan pemerintah AS tidak akan berubah, cuma metodenya saja yang mungkin diubah.

Analis politik Iran lainnya yang tidak mau disebut namanya mengatakan, "Bukan tidak mungkin Obama akan menerapkan kebijakan yang lebih radikal dan lebih anti-Islam untuk membuktikan bahwa dirinya tidak dekat dengan sentimen-sentimen yang pro-Muslim."

Dalam kunjungannya ke wilayah pendudukan Israel di Palestina, kandidat presiden AS Barack Obama menyatakan mendukung Israel untuk tidak bernegosiasi dengan Hamas. Obama juga menuding bahwa perpecahan antara Hamas dan Fatah di Palestina berdampak pada situasi keamanan di Israel, sehingga sulit menciptakan perdamaian di kawasan itu.

Berbicara di depan warga kota Sderot, Obama kembali menegaskan bahwa Israel berhak mempertahankan dirinya dan Yerusalem akan menjadi ibukota Israel. Pernyataan yang pernah dilontarkan Obama bulan Juni lalu dan memicu kemarahan dunia Arab, karena Yerusalem diharapkan akan menjadi ibukota Palestina, jika negara Palestina terbentuk.

Obama juga memuji Presiden Israel Shimon Peres yang disebutnya telah membawa "mukjizat" selama 60 tahun berdirinya Israel. "Kami menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga, bukan hanya rakyat Amerika tapi juga masyarakat dunia atas pengabdian Anda pada negara, " kata Obama memuji Peres.

Selain bertemu dengan para pejabat pemerintahan rezim Zionis, Obama juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Ramallah. Berbeda dengan sikapnya terhadap Israel, Obama terkesan tidak berminat dengan persoalan Palestina. Ia mengatakan bahwa proses perdamaian suram karena perpecahan politik di antara Fatah pimpinan Abbas dan Hamas dan perpecahan itu berpengaruh pada situasi di Israel.

"Prosesnya sangat sulit, mengingat sejarah kedua kelompok itu yang tidak mungkin diselesaikan dalam semalam. Saya pikir, tidak realistis untuk berharap bahwa hanya AS sendiri yang bisa menciptakan perdamaian di kawasan ini dengan hanya menjentikkan jari, " kata Obama.

Kunjungan Obama ke Ramallah juga terkesan basa-basi karena hanya berkunjung selama 45 dan lebih banyak menghabiskan waktu kunjungannya ke wilayah pendudukan Israel. Kunjungan Obama nampaknya lebih pada upaya untuk lebih banyak lagi merebut hati kalangan Yahudi Amerika menjelang detik-detik pemilu presiden di negerinya. Obama saat ini sudah berhasil mendapat dukungan 80 persen suara dari kalangan Yahudi Amerika.

Ditanya seputar rencana serangan AS ke Iran, Obama mengatakan bahwa aksi militer tidak akan membuat Iran menghentikan program nuklirnya. Ia menyerukan agar diplomasi menghadapi Iran dilakukan lebih keras lagi termasuk sanksi terhadap Iran.

Tapi, meski mengatakan bahwa perang dengan Iran bukanlah pilihan yang baik, Obama menyatakan tidak akan mengesampingkan pilihan perang jika terkait dengan masalah nuklir Iran.

Read More...

JELANG ’KESYAHIDAN’ AMROZI CS

Tragedi Bom Bali I di Indonesia

Pulau Bali mempunyai nama lain sebagai pulau Dewata, karena memang dikaruniai oleh Alloh SWT memiliki keindahan panorama alam, khususnya panorama di pantai Kuta. Karena keindahannya, tidak mengherankan jika para wisatawan selalu berdatangan silih berganti, baik wisatawan lokal (domestik) maupun turis asing. Karena banyaknya wisatawan asing, sampai-sampai ada tempat hiburan yang dikhususkan untuk para turis asing, yaitu Paddy’s Bar dan Sari Club.

Pada hari sabtu tanggal 12 Oktober 2002 menjelang tengah malam tiba-tiba sebuah bom meledak di Paddy’s Bar tempat para turis asing berpesta pora. Seketika itu juga aliran listrik padam, sehingga sepanjang jalan Legian Kuta gelap gulita. Dalam hitungan detik sesaat kemudian muncul cahaya terang yang memancar membentuk awan, semburan api raksasa terlihat hampir bersamaan dengan terdengarnya ledakan dahsyat. Disusul dengan bom kedua di Sari Club, yang efeknya terdengar sampai radius puluhan kilometer, dan jaring-jaring bangunan berhamburan ke udara sampai 50 meter tingginya.

Indonesia tersentak, tak menyangka akan terjadi targedi Bom Bali I tersebut, sementara pemerintah Amerika – Israel – Australia dan pemerintah barat lainnya tidak kaget atau pura-pura kaget atas kejadian yang mengakibatkan sebagian warganya jadi korban. Sangat disayangkan, pemerintah Indonesia tidak segera mengambil sikap, tidak seperti pemerintah Amerika yang cepat membuat pernyataan “Amerika under Attack” (Amerika sedang diserang) yang langsung diikuti penutupan akses keluar dari Amerika, baik yang lewat udara maupun laut. Sementara pemerintah Indonesia bingung, tidak tahu apa yang harus dan cepat dilakukan untuk melindungi rakyatnya. Pintu ke luar masuk, baik jalur udara maupun laut dibiarkan terbuka lebar, sehingga kalau ada dugaan keterlibatan pihak asing, maka barang-barang bukti akan lenyap dibawa lari ke luar negeri. Yang tersisa hanya bukti lokal, yang menyebabkan rakyatnya sendiri jadi korban tuduhan.

Bom jenis apa yang meledak di kedua tempat hiburan Paddy’s Bar dan Sari Club? Siapa yang pantas tertuduh sebagai pelaku utamanya? Para pembaca dipersilahkan untuk mengambil kesimpulan sendiri setelah membaca berita dan cara penanganannya. Setelah bom meledak, dalam tempo 5 mikro-detik detonasi yang sangat dahsyat berupa gelombang tekan (shock wave) berkekuatan satu juta kaki perdetik membongkar jalan yang berada di depan Sari Club. Aspal, batu dan tanah dengan berat dua ton-an terlempar berhamburan ke udara, sementara tanah dan pasir berputar ke segala arah bak angin puting beliung, mampu memotong tubuh para turis menjadi seperti mie kwetiau. Potongan-potongan tubuh manusia terserak sampai beberapa blok jauhnya, sedang yang berada pada radius demosili yang panjangnya 200-an meter akan tewas meski dengan tubuh utuh, tapi tulang belulangnya patah dan remuk redam bak bandeng presto.

Ledakan bom tersebut menewaskan 202 orang, melukai sekitar 300 orang, menghancurkan 47 bangunan, beberapa mobil terlempar ke udara sampai enam meter dan membakar ratusan mobil dari berbagai merk dan jenis. Potongan-potongan besi bangunan juga patah-patah dan bengkok oleh kuatnya tekanan ledak, kaca bangunan beterbangan ke segala arah, getaran akibat ledakan bom bisa dirasakan sampai radius 12 kilometer. Belum juga pihak kepolisian Indonesia selesai mengadakan penyelidikan, tiba-tiba keluarlah beberapa pernyataan dan tuduhan dari pihak pemerintahan Barat. Presiden AS George Walker Bush sudah mendahului menuduh Al-Qaida sebagai dalangnya, yang akan diamini oleh negara-negara barat yang lainnya. Sementara, Lembaga Studi Pentagon dan Israel menuduh Jamaah Islamiyah yang melakukannya.

Dengan munculnya beberapa pernyataan dari negara-negara kuat yang mendahului hasil penyelidikan pihak kepolisian, sudah barang tentu sangat mempengaruhi independensi dan obyektifitas proses penyelidikan kepolisian Indonesia. Cecaran negara-negara barat tersebut jelas membuat kepolisian Indonesia ketar–ketir dan ketakutan, karena merasa mendapat intervensi. Walau masih tetap melakukan proses penyidikan dan penyelidikan, tapi sudah tidak bisa mandiri lagi. Perhatikan dari perkembangan pernyataan-pernyataan yang disampaikan pihak yang berkompenten:

- Pada hari awal pasca ledakan Tim Mabes Polri mengadakan kajian bersama dengan Tim FBI, sudah berani membuat pernyataan: “Berdasarkan efek ledakan bom, besar kemungkinan material yang digunakan dari jenis C-4,” kata Kabag Humas Polri Irjen Polisi Saleh Saaf. Pernyataan tersebut diperkuat oleh keterangan Kepala BIN AM Hendropriyono, ”Ya, salah satu dari bom yang dipakai adalah C-4,” disampaikan saat berkunjung ke TKP tanggal 19 Oktober 2002.

- Mark Ribband seorang ahli dan praktisi eksplosif Inggris mengatakan kepada AFP (15/10/02): “Bom C-4 memang diproduksi oleh beberapa negara, tetapi produsen utamanya adalah AS dan Israel”. Dia menambahkan: “Meskipun relatif gampang dibawa dan mudah diselundupkan, bom plastik ini tak bisa diperoleh sembarangan pihak, selain amat sulit juga mahal”. Melihat dampaknya, dia percaya bom di Bali itu punya daya ledak yang luar biasa, kalau benar itu C-4, tentu itu C-4 yang amat powerfull.

- Joe Vialls, ahli bom dan investigator independen yang bermukim di Australia punya pendapat yang berbeda. Menurut hasil investigasi dan analisanya, bom yang meledak di Bali itu lebih dari C-4. Menurutnya, C-4 itu hanya hebat di film-film Hollywood yang dibintangi Sylvester Stallone atau Bruce Willis. C-4 itu sebenarnya hanya lebih baik dari TNT. C-4 yang standar terbuat dari 91% RDX dan 9% Polyisobotciser dan daya ledaknya 1,2 kali lebih baik dari TNT. Yang pasti kata Joe Vialls: "Skenario bom C-4 tak bisa menjelaskan mengapa bom Bali menimbulkan cendawan panas dan kawah yang cukup besar. Adanya cahaya dan cendawan panas setelah lumpuhnya aliran listrik serta munculnya kawah, bisa menjadi indikasi yang spesifik dari hadirnya senjata micronuclear. Sejumlah kalangan mempertanyakan tidak adanya radiasi sinar gamma dalam kasus tersebut. Karena radiasi gamma dan neutron tidak terdeteksi, mereka menyimpulkan tak mungkin ada mikronuklir di Bali. Sanggahan itu sekilas masuk akal, tapi sebenarnya menunjukkan kurangnya wawasan akan khasanah senjata nuklir".

- Nuklir konvensional memang selalu menghasilkan radiasi radio aktif, sementara yang dipakai di Bali adalah mikronuklir non konvensional yang disebut SDAM (Special Demolition Atomic Munition). Dilengkapi reflector neutron, mikronuklir ini didesain sedemikian rupa hingga tidak sampai menghasilkan sinar gamma dan neutron yang gampang disidik oleh alat Geiger Counter, limbah yang dihasilkan SDAM itu berupa awan panas dan sedikit sinar alpha. Maka jika mendeteksi radiasi mikronuklir SDAM dengan menggunakan alat itu jelas salah alamat, pasti tak akan terukur adanya radiasi gamma dan neutron, kecuali memang di TKP terdapat bahan radioaktif Uranium. Sedangkan bahan yang dipakai untuk membuat SDAM umumnya adalah Uranium 238 dan Plutonium 239. SDAM tidak meninggalkan jejak radiasi neutron dan atau sinar gamma, hanya menghasilkan panas dan sedikit pertikel alpha. Partikel itu tersedia dalam jumlah amat sedikit, sekitar satu partikel dalam radius dua meter. Itu pun bisa hilang atau tidak terdeteksi setelah TKP kena hujan, atau partikel terhirup oleh para korban yang telah dievakuasi dan diabukan di Australia. Persoalannya, para petugas kepolisian sudah kehilangan momen dan kesempatan untuk menjejak partikel alpha yang menjadi ciri khasnya.

- Kepala Staf TNI Angkatan Bersenjata (KSAD) Jenderal Ryamizard Riyacudu (kini sudah pensiun) mengatakan: “Saya yakin bahwa bom yang meledak di Bali adalah buatan luar negeri, dan bukan buatan orang Indonesia. Bom yang begitu dahsyat seperti itu tidak mungkin produk dalam negeri, itu pasti produk luar negeri”, ujarnya usai memberikan pengarahan kepada prajurit Kopassus Grup 2 dan Brigif 413 Kostrad di Markas Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Solo (12/11/02). Menurut Ryamizard, ”Indonesia sampai saat ini belum mampu membuat bom Atom, bom Napalm, Mikronuklir atau sejenisnya. Tapi kalau ada orang kita yang disuruh saya tidak tahu, serahkan saja pada polisi. Tapi saya yakin ada orang luar yang terlibat,” jelasnya.

- Kapten Rodney Cox, seorang tentara Australia mengomentari kejadian meledaknya bom Bali. Dia menyaksikan langsung dahsyatnya bom tersebut, karena berada di dekat TKP, katanya: “Saya pernah mengikuti kursus Demosili, tapi tak pernah menyaksikan efek ledakan yang begitu hebat". Kesaksiannya yang cukup detail itu mengundang analisis lebih jauh terhadap identitas bom Bali. “Pernyataan listrik mati sebelum adanya kilatan cahaya pra ledakan telah menjadi petunjuk kuat dan tak terbantahkan, bahwa masa kritis dari suatu senjata mikronuklir telah tercapai“ kata Joe Vialls. Bom kecil di Paddy’s Bar hanya menimbulkan kerusakan lokal, 10 detik kemudian meledaklah bom ke-2 di Sari Club yang sangat dahsyat, menyebabkan seluruh aliran dan jaringan listrik di kota saat itu lumpuh total oleh pengaruh gelombang elektromagnetik SREMP (Source Region Electromagnetic Pulsa) yang dipancarkan mikronuklir pada titik kritisnya. Pulsa Elektromagnetik itu merambat melalui semua medium pada kecepatan cahaya (300.000 km/jam). Karena itu Kapten Cox menyatakan, bahwa listrik mati sebelum dia menyaksikan semburan api dan awan panas di atas permukaan jalan. Laporan yang disusun oleh Kapten Jonathan Garland, wartawan koran resmi Angkatan Bersenjata Australia itu rupanya telah membuat keki dan blingsatan pemerintah dan petinggi militer Australia. Mereka khawatir kesaksian itu akan menjadi blunder bagi Australia di masa depan, maka dengan memo seorang menteri, laporan dan kesaksian penting itu kemudian dihapus dari situs ARMY.

Polri Kurang Mandiri dan Tidak Konsisten

Pada hari pertama pihak kepolisian Indonesia menduga kuat bahwa bom yang meledak di Bali dari jenis C-4, dugaan itu didasarkan pada efek ledakan yang dahsyat. Akan tetapi setelah kedatangan Tim Polisi Federal (Austalia Federal Police) Australia dan ASIO (Australia Secret Intelligent Organization), pernyataannya jadi berubah-ubah. Katanya, bom yang meledak dari jenis RDX. Lalu berubah lagi, kata polisi dari jenis TNT. Bahkan Polda Jatim sempat keceplosan bicara, bahwa bom yang meledak di Bali itu mungkin bom karbit, hanya karena di sekitar TKP ditemukan bubuk potasium khlorat. Sungguh menggelikan.

Kalau saja Polri mampu mandiri dan tidak takut dengan tekanan dari pihak manapun, bekerja profesional, tidak terpengaruh (yang negatif) walau ada pihak luar ikut membantu menyelidiki, maka haqqul yakin kepolisian Indonesia akan mempunyai wibawa tinggi di mata dunia, dihormati dan dicintai rakyat karena mereka merasa terlindungi.

Mengapa TNI Dicurigai Terlibat?

Koran Singapura The Straits Times dan koran Australia The Sydney Morning Herald melansir berita, bahwa TNI mungkin terlibat dalam pengeboman di Bali. Berdalih pengakuan paling mutakhir dari Umar al-Faruq (kini telah syahid) di penjara Baghram Afganistan. Mereka menuduh Abu Bakar Ba’asyir telah membeli C-4 dari TNI dengan dana kiriman uang dari tokoh al-Qaida Usama bin Laden.

Berita fitnahan tersebut cepat direspon oleh KSAD Jenderal Ryamizard Riyacudu, dengan mengatakan bahwa TNI sampai saat ini belum mampu membuat bom Atom, bom Napalm, Mikronuklir dan atau yang sejenisnya. Lalu diadakanlah demo bom TNT (kemampuan yang dimiliki PT. Pindad) di Cibodas pada akhir Oktober 2002. 2 kg bom TNT disiapkan, 2 meter darinya diletakkan 2 botol aqua berisi bensin, di sampingnya lagi ada gubuk kecil dari bahan kayu.

Setelah bom TNT tadi diledakkan, maka menimbulkan suara cukup keras dan tanahnya pun bergetar, pohon dan tanaman di sekitarnya rusak. Tapi anehnya 2 botol aqua yang berisi bensin tidak tumbang apalagi terbakar, begitu juga gubuk kayunya juga masih tegak berdiri. Uji coba tersebut dilakukan oleh Pusdik Zenit TNI AD yang dipimpin oleh Kol. C2i Puguh Santoso. Keterusterangan dari pihak TNI akan batas kemampuan PT. Pindad sebenarnya sangat disayangkan, karena rahasia batas kemampuannya akan diketahui pihak lawan. Tapi keterusterangan tadi bisa dimaklumi, apa sebabnya?

Nah kalau berita dari dua koran Singapura dan Australia itu di-blow up dan dilansir oleh mass media dunia, maka TNI dan juga negara Indonesia bisa terancam diserang oleh pihak luar, mungkin akan mengalami nasib seperti Irak. Apakah ada indikasi ke arah sana? Coba perhatikan beberapa kejadian sebelumnya:

- Paska runtuhnya gedung WTC tanggal 11 September 2001, Presiden AS George Walker Bush menabuh genderang perang dunia melawan para pejuang dan aktivis muslim dengan julukan “teroris” (the global war on terrorism atau G-WOT). Dia mengajak kepada masyarakat internasional untuk mendukung langkahnya, dengan dua opsi: “Carrot or Stick”; bersama kami (AS) memerangi para teroris akan mendapat hadiah carrot/wortel/dollar, tidak mau mendukung AS akan menerima pukulan stick/tongkat/rudal.

- Presiden Megawati pernah mengatakan bahwa, jika AS menyerang Indonesia, maka tak akan mampu melawan tentara George Walker Bush dan tidak akan bertahan walau hanya sepekan. Mengapa Presiden Megawati sampai mengatakan demikian? Bisa jadi karena kemampuan militer Indonesia memang sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan tentara AS. Apakah George Walker Bush serius dengan ancamannya, bila Indonesia tidak mau mendukungnya akan diserang? Jawabnya: Sangat mungkin! Tapi, dari dua pilihan tersebut, carrot-lah yang dipilih Megawati. Ia menyeret bangsa Indonesia menjadi sekutu Bush, menjadi “Proxy Forces” atau agen perantara untuk menangkapi rakyatnya sendiri -- Masya Alloh tega nian bunda. Karenanya, ia langsung mendapatkan upah di depan (down paymen) sebesar US $ 500 juta. Katanya, untuk menstimulir perekonomian nasional. Terbuktilah sekarang, walaupun perempuan ternyata kejam juga, nyawa rakyatnya sendiri dan kehormatan bangsanya digadaikan yang nilainya lebih rendah daripada uang US $ 500 juta. Ujian harta ini lebih berbahaya daripada kenaikan BBM. Perhatikan sabda Nabi saw:

قَالَ الـنَّبِـى ص.م : وَإِنِّـى سَـأَلْتُ رَبِّـى لأُِمَّـتِـى أنْ لاَ يُهْـلِكَهَا بِسَـنَةٍ عَامَّةٍ، وَأَنْ يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوَّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيْحَ بَيْـضَـتَهُـمْ. وَإَنَّ رَبِّى قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، إَنِّى إِذَا قَـضَيْتُ قَضَآءً فَإِنَّهُ لاَ يُرَدُّ، وَ إِنِّى أَعْطَيْتُكَ لأُِمَّتِكَ أَنْ لاَ أُهْـلِكَهُـم ْبِسَـنَةٍ عَامَّةٍ، وَ أَنْ أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَـدُوًّا مِنْ سِـوَى أَنْفُسِهِـمْ يَسْـتَبِيْحَ بَيْضَتَهُـمْ وَ لَوِ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَِنْ بِأَقْطَارِهَا اَوْ قَالَ مِنْ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُوْنَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكَ بَعْضًا وَ يَسْبِى بَعْضُهُمْ بَعْضًا. {رواه مسلم و الترميذى}

"Sesungguhnya aku sudah memohon kepada Robbku untuk umatku, janganlah Dia membinasakan mereka dengan paceklik yang merajalela, jangan menundukkan mereka kepada musuh dari luar kelompok mereka yang menodai kedaulatan mereka. Sesungguhnya Robbku berfirman: Wahai Muhammad, sungguh jika Aku telah menetapkan suatu ketetapan, maka tidak bisa lagi ditolak. Aku berikan kepadamu untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh paceklik yang merajalela, dan agar mereka tidak dikuasai musuh dari luar mereka yang akan menodai kedaulatan mereka, sekalipun musuh itu berkumpul dari seluruh penjuru dunia, kecuali jika sebagian mereka membinasakan sebagian yang lain, dan mereka saling manahan satu sama lain“. [HR. Muslim dan Turmudzi]

- Frederick Burks, mantan penerjemah Departemen Luar Negeri AS mengatakan: ”Pada tanggal 16 September 2002 ada pertemuan rahasia di rumah Presiden Megawati, di jalan Teuku Umar Jakarta. Pertemuan itu diikuti lima orang: Megawati, Karen Brooks, (Direktur National Security Council wilayah Asia Pasific), Ralph Boyce (Dubes AS untuk Indonesia), Frederich Burks dan seorang wanita agen khusus CIA sebagai utusan spesial Presiden Bush”. Dalam pertemuan berdurasi 20-an menit itu, utusan khusus Bush meminta Mega agar me-render (menyerahkan secara rahasia) ustadz Abu Bakar Ba’asyir kepada pemerintahan AS, sebagaimana kasus Umar al-Faruq. Mega menolak, dengan alasan, Umar al-Faruq bisa di-render karena tidak dikenal oleh publik Indonesia dan tak mempunyai pendukung, sedangkan ustadz Abu Bakar dikenal publik dan banyak pengikutnya. Sehingga jika di-render bisa menimbulkan instabilitas politik dan agama, yang tidak mungkin ditanggungnya. Akhirnya agen CIA itu mengancam; “Jika ustadz Abu tidak diserahkan sebelum pertemuan APEC, maka "Situasinya akan bertambah buruk..” Benar saja, ancamannya dibuktikan sebulan kemudian, yaitu dengan peledakan Bom Bali I pada tanggal 12 Oktober 2002 pukul 00.00.

Jadi siapa yang berada di balik peristiwa Bom Bali I? Apakah Amrozi cs pelaku utamanya? Amrozi cuma membawa karbit 1 ton dengan mobil L300. Jika Amrozi cs terlibat, apakah mereka harus emikul tanggung jawab semuanya? Mengapa polisi takut melakukan rekonstruksi? Jika Anda masih belum yakin bahwa merekalah pelaku utamanya, maka jangan sekali-kali mengeksekusi mereka, karena jika Anda muslim, maka akan murtad! Ingatlah hakim yang memvonis mati mereka telah mati duluan, jaksa yang menuntut hukuman mati mereka kini dipermalukan dengan terbongkarnya suap Rp 6 M, apakah Anda mau menyusul terhina seperti mereka?

(Fauzan Al-Anshari (Direktur Lembaga Kajian Strategis Islam)

Read More...